MOR I Salurkan Biosolar B30 Ke 256 SPBU Di Sumut


Lensamedan-PT Pertamina Marketing Operation ‎Region (MOR) I melakukan uji coba implementasi program B30 dengan pendistribusian terhadap 256 Sarana Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Sumatera Utara (Sumut) sejak 1 hingga 31 Desember 2019.

Hal ini, diungkapkan oleh ‎Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) I, M. Roby Hervindo, Jumat (27/12/2019). Roby mengatakan bahwa Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang berkomitmen mengembangkan energi baru terbarukan, telah merealisasikan Biosolar B20 menjadi B30.

 “Proyek percontohan uji coba program B30 dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara yaitu di Fuel Terminal (FT) Medan Group. Fasilitas ini menyuplai B30 kepada 256 SPBU," jelas Roby.

‎Bahan bakar jenis diesel ini merupakan pencampuran antara B2,5 Fatty Acid Mathyl Ester (FAME) dengan Solar. Tahun ini, realisasinya telah mengalami peningkatan sebesar 5,59 juta KL untuk seluruh sektor.

Tahun 2020, pemerintah menetapkan komposisi FAME dari B20 menjadi B30. Artinya, campuran FAME-nya menjadi 30 persen. Kebijakan B30 pada bahan bakar jenis diesel ini diterapkan pada produk Dexlite dan Biosolar, sesuai Kepmen ESDM No 227 Tahun 2019.

"Sejak awal Desember hingga kini, FT Medan Group telah menyalurkan sebanyak 47 ribu kilo liter (KL) B30. Hingga kini, uji coba tidak menemui kendala," ungkap Roby.

Roby menjelaskan Pertamina MOR I di tahun depan juga menargetkan pendistribusian 100 persen di wilayah‎ lainnya, seperti  Provinsi Sumatera Barat, Riau, Aceh dan Kepri pada tahun 2020 dengan target 100%.

Terdapat dua metode pencampuran B30. Yaitu metode New Gantry System (NGS) dan metode tank blending bagi fuel terminal yang belum memiliki teknologi NGS.

“FT Medan Group yang menjadi proyek percontohan uji coba B30 sudah menggunakan metode NGS. Pencampuran FAME dan solar menggunakan inline blending melalui jalur pipa," ungkap Fuel Terminal Manager Medan Group, Anas Hasan.

Anas menambahkan bahwa pasokan FAME untuk FT Medan Group berasal dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) PT PHPO (Permata Hijau Palm Oleo). FAME disuplai menggunakan jalur pipa karena produksi atau kilang BUBBN dekat dengan FT Medan.

"Sehingga lebih efisien ketimbang menggunakan kapal atau mobil tangki," tuturnya.

Terkait penerapan B30, untuk harga tidak akan mempengaruhi harga yang berlaku saat ini.

"Sesuai dengan Perpres nomor 24 tahun 2016 tentang Penghimpunan dan Penggunaan dana Perkebunan Kelapa Sawit, patokan harga Biodiesel tetap akan mengacu pada indeks pasar minyak solar," kata Roby.

B30 merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, karena tingkat emisi gas buang nya memiliki tingkat pencemaran yang rendah tanpa mengurangi performa kendaraan. Selain itu, B30 juga lebih efisien dalam penggunaan bahan baku minyak mentah.

FAME sebagai bahan campuran B30 memiliki 'Soap Effect', yakni dapat membersihkan saluran pembakaran dengan mengangkat endapan sisa pembakaran kendaraan, sehingga hasil pembakaran nya relatif bersih dan ramah lingkungan.

(Medan)

Belum ada Komentar untuk "MOR I Salurkan Biosolar B30 Ke 256 SPBU Di Sumut"

Posting Komentar

Kerja Sama PalmCo dan Koperasi Gerak Nusantara Wujud Nyata Hilirisasi Sawit untuk Rakyat

LensaMedan - Komisi VII DPR RI menyaksikan penandatangan kerja sama (PKS) antara PalmCo dan Koperasi Geral Nusantara dalam rangka hilirisasi...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel