PT Perkebunan Sumatera Utara Kejar Laba Rp43,8 Miliar dari Sektor Usaha Selain Sawit
Lensamedan- PT Perkebunan Sumatera Utara (PSU) mulai merambah sektor bisnis lain, selain perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Langkah ini dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan daerah itu yang selama ini menjadi sorotan, karena tak kunjung membaik.
Direktur Utama PT PSU Gazalli Arief, meyakini PT PSU pada tahun depan akan dapat menghasilkan keuntungan dari hasil perkebunan. Saat ini, PT PSU mulai bergerak dalam usaha perkebunan lainnya dan tidak berfokus pada kelapa sawit saja.
"Kita juga mulai diperkebunan lainnya, tak hanya fokus di sawit" ucap Gazalli, Jumat (27/12).
Dia merinci, selain sawit, pihaknya juga mengembangkan tanaman cabai merah dengan nilai investasi sebesar Rp3,3 miliar, bawang merah dengan nilai investasi sebesar Rp3,5 miliar dan sereh wangi dengan nilai investasi sebesar Rp3,5 miliar.
Selanjutnya, jagung dengan nilai investasi sebesar Rp14,4 miliar lebih.
PT PSU menurut Gazalli Arief juga mulai merambah usaha di bidang peternakan, yakni peternakan sapi dan kambing boer. Untuk sapi, dengan nilai investasi sebesar Rp2,1 miliar lebih, dan kambing boer dengan nilai investasi sebesar Rp1,1 miliar lebih.
“Dari bidang-bidang usaha ini diprediksi keseluruhan laba yang bisa diperoleh mencapai Rp43,8 miliar lebih pertahun, dengan total investasi sebesar Rp28,2 miliar lebih,” sebutnya.
Sebelumnya, wakil gubernur Musa Rajeckshah meminta PT PSU terus melakukan berbagai inovasi dan memperbaiki kinerjanya. Sehingga ke depan dapat menghasilkan profit atau keuntungan dari berbagai usaha yang telah dilaksanakan.
Dia juga meminta jajaran Dirut, Direksi dan Komisaris PT PSU untuk segera memperbaiki laporan keuangan, hasil restrukturisasi audit RUPS 2018.
"Saya minta real penghitungan ini, sudah maksimal belum dan apa masalahnya. Kalau tanaman kurang, kalau melihat data yang disampaikan ini ke depan tidak bisa untung. Keuntungan di 2019 didominasi hanya penjualan tanah untuk jalan tol," ujar Musa Rajeckshah..
PSU juga diminta untuk segera melakukan survei areal yang diharapkan dapat diperoleh data yang real dari luas area, jumlah tanam dengan laba yang diperoleh setiap tahunnya.
"Tahun depan juga harus dilakukan survei areal, kalau tidak bisa memasuki lahan dapat menggunakan drone. Ke depan, kebun mana yang bisa kita replanting. Areal mana yang bisa ditanam dan juga tidak. Jalan produksi juga harus dilihat mana yang harus diperbaiki. Begitu juga dengan pabrik yang ada. Untuk tanaman baru jangan mendekati badan jalan," katanya.
PT PSU juga diminta untuk mengkaji ulang beberapa item investasi yang akan dilakukan di 2020. "Saya minta ini dihitung kembali secara detail. Jangan nanti investasi yang besar ini, juga tidak memberikan keuntungan. Misalkan sereh wangi, apakah sudah dijajaki untuk pemasaranya. Jangan nanti cabai yang untung, disisi lain keuntungan cabai harus menutupi komoditi lainnya," tegasnya.
(Medan/Jul)
Belum ada Komentar untuk "PT Perkebunan Sumatera Utara Kejar Laba Rp43,8 Miliar dari Sektor Usaha Selain Sawit"
Posting Komentar