Sumut Kembali Alami Deflasi Di Bulan Desember
Lensamedan-Badan Pusat Statistik Sumatera Utara kembali mencatat Sumatera Utara (Sumut) mengalami deflasi di bulan Desember. Deflasi di penghujung tahun itu menjadikan Sumut mengalami deflasi 4 bulan berturut-turut di mulai bulan September.
Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Syech Suhaimi mengatakan, kondisi ini berbeda dari kondisi inflasi nasional, dimana Nasional hanya mengalami deflasi di bulan September, sementara triwulan terakhir mengalami inflasi.
"Kondisi Sumut yang selama 4 bulan mengalami deflasi ini berbeda dengan kondisi nasional, makanya inflasi kita secara kumulatif di bawah nasional," Ujar Syech Suhaimi dalam temu pers bulanan yang digelar di kantor BPS,Kamis (2/1).
Syech Suhaimi menyebutkan, dari 4 kota IHK di Sumut, deflasi terjadi di kota Medan sebesar 0,28 persen dan Padangsidempuan sebesar 0,13 persen, sementara inflasi terjadi di kota Sibolga sebesar 0,51 persen dan Pematangsiantar sebesar 0,34 persen.
"Kondisi ini lah menjadikan Sumut mengalami deflasi sebesar 0,19 persen di bulan Desember," sebutnya.
Untuk komoditi penyumbang deflasi menurut Syech Suhaimi dimotori penurunan harga cabai merah, cabai rawit, buah anggur mau pun ikan gembung. Sementara komoditas penyumbang inflasi diantaranya bawang merah, dencis, daging ayam ras, rokok putih dan angkutan udara.
"Komoditas penyumbang inflasi mau pun deflasi masih komoditas yang sama, seperti cabai merah, bawang merah daging ayam mau pun angkutan udara," ujarnya.
Secara kumulatif atau tahun kalender, inflasi Sumut di tahun 2019 tercatat sebesar 2,33 persen. Capaian ini di bawah inflasi nasional yang tercatat di angka 2,72 persen.
(Medan/Jul)
Belum ada Komentar untuk "Sumut Kembali Alami Deflasi Di Bulan Desember"
Posting Komentar