Hingga Akhir 2019, Baru 50 Ribu Investor di Sumut
Lensamedan- Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatera Utara mencatat, jumlah investor hingga tahun 2019 baru mencapai 50.023 investor.
Capaian ini menurut kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sumatera Utara masih tergolong minim.
"Capaian ini kita nilai masih sangat minim jika dibandingkan jumlah penduduk Sumut yang mencapai 12 juta jiwa. Gak sampai 1 persen lho itu," ujar Pintor seusai media workshop yang digelar Selasa (18/2/2020).
Rendahnya jumlah investor di Sumut menurut Pintor disebabkan beberapa faktor.
Faktor pertama karena masih rendahnya literasi keuangan masyarakat. Bahkan yang sudah memiliki literasi pun masih enggan untuk berinvestasi. Di samping kecenderungan masyarakat Sumatera Utara yang lebih memilih investasi yang terlihat seperti emas.
"Satu karena rendahnya literasi. Bahkan yang sudah kita edukasi pun masih enggan untuk menjadi investor," kata Pintor.
Tetapi kendala yang paling umum dan banyak terjadi itu adalah kecenderungan masyarakat kita yang langsung menginginkan untung besar dalam jangka waktu singkat.
"Masyarakat Sumut itu lebih suka dijanjikan keuntungan yang besar, walau pun beresiko tinggi dan ilegal. Sementara kalau kita kan tidak bisa dan bahkan dilarang menjanjikan keuntungan besar," katanya lagi.
Untuk menambah jumlah investor, di tahun ini pihak BEI Sumut ditargetkan ada peningkatan hingga 15 ribu investor baru.
Untuk bisa penuhi target itu BEI Sumut akan menggandeng komunitas investor di samping membuka galeri investasi.
"Tentunya juga dengan memperluas daerah cakupan investor. Selama ini kan pertumbuhan investor ada di 5 kota yakni, Medan, Deliserdang, Tebingtinggi, Binjai dan Pematangsiantar. Di tahun ini kita akan bergerak ke kota lain," tutup alumni IPB ini.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Hingga Akhir 2019, Baru 50 Ribu Investor di Sumut"
Posting Komentar