Staf Khusus Mendagri Ajak KNPI Manfaatkan Bonus Demografi


Lensamedan-Kaum muda dengan jumlah 160 juta lebih adalah harapan sekaligus tulang punggung Indonesia di masa mendatang. Terlebih dalam kaitan dengan prediksi ekonomi, bahwa Tahun 2030 Indonesia akan menempati peringkat ke 10 terbesar di dunia dilihat dari skala PDB, maka generasi muda usia produktif tersebut merupakan bonus demografi bagi Indonesia. 

Demikian disampaikan oleh Kastorius Sinaga, Staf Khusus Menteri Dalam Negeri yang ditugaskan oleh Mendagri Tito Karnavian untuk mengisi materi ceramah di Rakornas KNPI di Jakarta, Jumat (21/2/2020). 

Rakornas diikuti 200 Pengurus DPP KNPI, Ketua KNPI Provinsi se Indonesia, Ketua BEM se Jakarta, dan elemen ormas pemuda dengan tema "Outlook 2020: Politik Berkarakter Untuk Indonesia Kuat". Hadir juga pembicara lain Komisioner KPU RI Pramono Ubaid, dan Komisioner Bawaslu RI M Afifuddin.

"Dari sisi ketersediaan sumber daya alam, posisi strategis Indonesia yang terletak di persilangan geopolitik yang dinamis dan dari sisi potensi demografi, Indonesia sangat memiliki peluang emas menjadi negara kuat di masa depan," jelas Kastorius yang juga dikenal sebagai Sosiolog Universitas Indonesia.

Sementara negara-negara lain seperti Jepang, Singapura, Taiwan saat ini mengalami tren faktual "aging population" atau negara dengan populasi usia tua, sementara Indonesia, sebaliknya, memiliki generasi milenial yang energik yang dapat menggerakkan mata rantai produksi dan konsumsi yang sangat tinggi berbasis kemajuan IT, katanya.

"KNPI harus mengenali potensi tersebut. Utamanya juga KNPI harus mengenali perangai atau karakter generasi tersebut, yang sangat berbeda dengan generasi 'baby boomers' pendahulunya. KNPI juga harus secara kreatif dan berperan aktif untuk mengisi pembentukan karakter politik yang kuat bagi kaum muda dengan menggunakan kemajuan IT," jelas Kastorius sembari menyebutkan salah satu langkah yang disarankan untuk dilakukan oleh KNPI adalah pengarusutamaan nilai-nilai Pancasila berbasis IT secara kreatif.
Kastorius juga berterus terang, dampak demokrasi elektoral yang terjadi di Indonesia telah menyuburkan karakter sempit berupa menjamurnya sikap intoleransi di masyarakat kita akibat eksploitasi berlebihan atas politik identitas berbasis agama dan etnik untuk tujuan politik praktis pilkada atau pemilu lainnya. Terlebih lagi dengan dominasi media sosial yang digunakan untuk menebar "hoax and hate" (kebohongan dan kebencian terhadap perbedaan) di atas trend "post truth" yang memanipulasi "sentimen identitas", kaum muda kita sangat rentan terpapar ke dalam paham-paham radikal yang menyesatkan. 

"Padahal bila dilihat lebih jauh, terdapat energi positif yang menjadi basis kekuatan kaum muda milenial kita. Energi positif ini terletak di dalam karakter khas kaum muda milenial seperti akrab dengan teknologi informasi, bergerak sesuai 'passion', memiliki pola komunikasi terbuka, anti feodal dan menyukai tantangan dan kreatifitas," lanjut Kastorius. 

Bila ke dalam karakter positif ini nilai-nilai Pancasila seperti "unity in diversity" (persatuan di dalam keberagaman), nilai-nilai kecintaan atas tanah air dan kemanusiaan ditanamkan, disamping membangun ekosistem enterpreneuship dan cipta lapangan kerja yang saat ini sangat gencar dilakukan pemerintah, maka kelak kita akan melihat Indonesia Unggul yang kuat sebagai bangsa.

"KNPI harus melihat celah peluang sekaligus tantangan tersebut dan mau mereformasi dirinya sebagi simpul penting untuk pemupukan dan pengembangan talenta bagi kaum muda. KNPI harus banting setir mengubah paradigma lamanya, dari sekadar 'broker kekuasaan politik' menjadi 'rumah kreatif' bagi kaum muda milenial Indonesia," pungkas Kastorius. 

(Jakarta)

Belum ada Komentar untuk "Staf Khusus Mendagri Ajak KNPI Manfaatkan Bonus Demografi"

Posting Komentar

Jajaran Lapas Labuhan Ruku Ikuti Apel Bersama ASN Awal Tahun 2025

LensaMedan - Lapas Labuhan Ruku mengikuti Apel Bersama Aparatur Sipil Negara tahun 2025 di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Hukum, ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel