Wagubsu Kunjungi Rumah Singgah Penderita Kanker Di Aek Nauli
Lensamedan-Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengapresiasi kehadiran Rumah Singgah Peduli Kanker yang ada di kompleks Badan Penelitan dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, Kabupaten Simalungun. Diharapkan dapat terus membantu pengobatan para penderita kanker di daerah ini.
Rumah singgah kanker ini baru saja dibuka pada awal
tahun lalu, namun karena pandemi Covid-19, untuk sementara belum beroperasi
secara efektif. Selain menyediakan terapi alami untuk para penderita kanker,
rumah singgah ini juga menyediakan pengobatan secara elektronik. Istimewanya,
alat yang dipakai untuk terapi tersebut adalah asli buatan anak bangsa.
“Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu jalan
untuk menyembuhkan pasien-pasien kanker dengan penyembuhan yang efektif dan
bisa membantu menyembuhkan penyakit kanker yang ada di Sumatera Utara,” jelas
Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck, saat berkunjung ke BP2LHK, Sabtu (1/8).
Dalam kunjungan tersebut, Ijeck disambut Ahmad
Dany, Peneliti dari BP2LHK. Dirinya mendapat penjelasan bagaimana sistematika
terapi dilakukan dengan menggunakan alat berupa rompi dan selimut yang dialiri
arus listrik.
“Rumah Singgah Peduli Kanker ini adalah kerja sama
dari Badan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan
Edwar Technology yang berasal dari Serpong, Tangerang. Terapi kanker ini
menggunakan alat yang dikembangkan oleh Dr Warsito yang intinya mengganggu
perkembangan sel kanker dengan adanya arus listrik, sehingga perkembangannya
bisa diminimalisir dan akhirnya dia (sel kankernya) bisa mati ,” jelas Dany.
Dalam proses terapi tersebut, dijelaskan Dany,
tubuh penderita dibalut dengan selimut, rompi atau pembalut kepala yang dialiri
arus listrik sehingga terapi ini bisa dilakukan bagi penderita kanker apapun.
“Jadi mudah-mudahan dengan selimut bisa menutupi seluruh tubuh, jadi terapi
bisa dilakukan untuk semua jenis kanker yang ada di tubuh,” ujar Dany.
Ditambahkannya, proses untuk satu kali terapi
kanker ini memakan waktu sekitar enam jam. Sehingga terapi bisa dilakukan dari
pagi sampai siang atau dari siang sampai sore hari. Disampaikan juga, Rumah Singgah Peduli Kanker ini
diperuntukan bagi masyarakat Sumut yang menderita penyakit kanker. Untuk sekali
terapi, kata Dany, biaya yang dikenakan mulai dari Rp250.000.
Namun, Dany mengakui bahwa saat ini belum
beroperasi secara penuh dikarenakan pandemi Covid-19. Dirinya pun masih
menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk kembali
membuka Rumah Singgah Peduli Kanker ini. Jika sudah mengantongi izin, Rumah
Singgah Peduli Kanker Aek Nauli akan segera dibuka bagi masyarakat
“Ini baru mulai sekitar bulan Maret, soft
launching. Tapi karena kebetulan ada pandemi ini sementara dihentikan. Kalau
memang sudah ada izin dari Kementerian untuk membuka lagi, segera akan kita
buka kembali untuk masyarakat,” jelas Dany.
(Simalungun)
Belum ada Komentar untuk "Wagubsu Kunjungi Rumah Singgah Penderita Kanker Di Aek Nauli"
Posting Komentar