Wagubsu Sebut Pesantren Mampu Ciptakan Kemandirian Ekonomi
Lensamedan-Selain menjadi tempat untuk menimba ilmu dan membentuk karakter religius, ada begitu banyak potensi lain dari pesantren yang bisa mendatangkan manfaat besar. Salah satunya, pengembangan unit-unit usaha yang mampu menciptakan kemandirian ekonomi.
Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah yang terletak di
Jalan Setia Budi, Simpang Selayang Medan Tuntungan, merupakan salah satu contoh
yang telah berhasil menerapkan kemandirian ekonomi berbasis pesantren.
Hasilnya, antara lain mereka mampu membangun gedung asrama baru.
Keswadayaan pesantren ini diapresiasi Wakil
Gubernur (Wagub) Musa Rajekshah saat meresmikan gedung asrama baru yang diberi
nama Asrama Khadijah, Rabu (5/8).
"Usai hadir peletakan batu pertama tahun
lalu, saya heran kenapa tidak ada sebar proposal. Rupanya, didanai dengan hasil
usaha pesantren, hebat ini. Pesantren mampu ciptakan kemandirian ekonomi,"
ujar Wagub, disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.
Pesantren dengan sistem manajemen yang baik,
menurut Wagub, bukan saja mampu melahirkan generasi penerus yang taat agama,
tetapi juga bisa melahirkan solusi bagi permasalahan-permasalahan yang terjadi
di tengah masyarakat. Sehingga ketika para santri keluar dari pesantren
nantinya, bisa meneruskan nilai-nilai bermanfaat yang diperoleh selama mondok.
"Salah satu harapan saya, selain bidang
kewirausahaan, sektor ketahanan pangan juga bisa dikembangkan. Menumbuhkan
makanan (menanam tanaman pangan) itu keahlian dasar yang harus kita miliki.
Apalagi saat pandemi sekarang, ketahanan pangan itu vital dan kekuatan kita
untuk bertahan," tuturnya.
Kepada para santri dan santriwati, Wagub berpesan
agar sungguh-sungguh dalam menimba ilmu dan menikmati semua proses selama
tinggal di asrama.
"Saya sendiri kalau bisa diputar waktu, berkeinginan
seperti kalian. Sekolah di pesantren, ilmu dunia dapat, ilmu akhirat
juga," ucap Wagub.
Direktur Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Solihin
Adin sekaligus panitia pembangunan Gedung Asrama Santriwati Khadijah
menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Wagub Musa Rajekshah, dimulai
dari peletakan batu pertama pembangunan pada tanggal 5 Juli 2019, sumbangan
dana pembangunan, hingga peresmian hari ini.
"Akhirnya, menunggu 13 bulan gedung tiga
lantai ini rampung dan akan ditempati 439 santriwati kita. Total biaya
pembangunan senilai Rp5,6 miliar, dimana 95% murni bersumber dari dana swadaya
usaha pesantren yang dikelola para santri dan guru," jelas Solihin.
Adapun usaha-usaha yang dikembangkan oleh santri
dan guru di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah, terang Solihin, ada beberapa bidang
usaha. Di antaranya laundry, toko pelajar, santri mart, warung pelajar, bakery
atau usaha roti dan produksi air minum kemasan "Raudhah".
Ketua Umum Badan Wakaf Pesantren Ar-Raudlatul
Hasanah Ilyas Tarigan menceritakan sekilas sejarah berdiri pesantren tersebut.
Berdiri pada tanggal 18 Oktober 1982, dulunya gedung-gedung masih dibangun
dengan material kayu. Kawasan sekitar pesantren juga masih sunyi. Ke depan,
Ilyas berharap pesantren lebih berkembang lagi, melahirkan generasi yang dekat
dengan Allah, berkah dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kehadiran Wagub yang didampingi Asisten Umum dan
Aset Setdaprovsu M Fitriyus, Kepala Bappeda Sumut Hazmirizal Lubis dan Kepala
Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu Hendra Dermawan Siregar disambut meriah
di Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah Medan. Wagub disambut dengan iringan drumband
dan barisan santriwati di sepanjang jalan menuju Gedung Asrama Santriwati
Khadijah.
Acara diawali dengan pembacaan ayat Alquran dan
doa. Kemudian, memasuki acara inti yakni peresmian yang ditandai dengan
penandatanganan prasasti oleh Wagub Musa Rajekshah disaksikan para petinggi
pesantren. Kemudian, diakhiri dengan peninjauan gedung dan foto bersama.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Wagubsu Sebut Pesantren Mampu Ciptakan Kemandirian Ekonomi"
Posting Komentar