Berdayakan Masyarakat, Aripin Hasilkan Tas Purun untuk Kurangi Penggunaan Plastik
dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II
tersebut dihadiri pemuda dari
Indonesia barat hingga timur. Hal itu menunjukkan semangat
dan kecintaan mereka yang
rela melakukan perjalanan jauh demi mewujudkan persatuan
generasi muda Indonesia.
Kini, 75 tahun Indonesia merdeka. Banyak hal yang dapat
dilakukan pemuda bangsa untuk
tetap menghidupkan semangat Hari Sumpah Pemuda yang jatuh
pada hari ini (28/10). Dari
hal yang paling sederhana seperti mencintai keragaman
budaya, bahasa dan suku yang
terdapat di negeri ini.
Seperti di Kalimantan Selatan, di mana ibu-ibu yang belanja ke pasar tradisional terbiasa
menggunakan tas purun sebagai kantong untuk membawa berbagai
macam barang belanja.
Pemakaian kantong plastik sekali pakai tentunya menjadi
berkurang.
Muhammad Aripin, pendiri Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar, berupaya memberdayakan
berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak jalanan hingga
kaum difabel untuk dilatih dan
berkarya membuat berbagai macam kerajinan tangan, salah
satunya tas purun.
Purun merupakan sejenis rumput yang banyak tumbuh di
Kalimantan Selatan. Sejak dulu,
warga mengenal purun hanya untuk bahan pembuatan bakul atau
kantong belanja. Di
tangan Aripin, purun disulap menjadi tas kantong belanja
yang digunakan untuk
menggantikan kantong plastik sekali pakai. Purun juga bisa
dijadikan dompet ataupun tas
yang modelnya modis untuk pemakaian sehari-hari.
Atas kegigihannya dalam memberdayakan masyarakat Banjarmasin inilah Aripin meraih
apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU
Indonesia) Awards tahun 2016
bidang kewirausahaan.
Produksi tas purun ini dilakukan oleh empat kelompok perajin, termasuk di dalamnya adalah
kaum difabel, yang setiap kelompoknya terdiri dari 10-12
orang. Sebelum pandemi, setiap
bulan, Aripin dan kawan-kawan mengerjakan pesanan tas purun
untuk sebuah institusi
pemerintah, sehingga tiap perajin dapat membawa pulang Rp3 –
Rp5 juta per bulan. Namun
karena adanya pembatasan kegiatan di saat pandemi, produksi
tas purun terdampak.
“Alhamdulillah seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial, sekarang mulai berdatangan
pesanan-pesanan dari pemerintah daerah maupun dari luar
kota. Walaupun belum stabil
seperti sebelumnya,” ujar Aripin.
Semangat Kurangi Plastik
Semangat Aripin dan kawan-kawan dalam membuat tas purun dan
barang-barang hasil daur
ulang lainnya, sejalan dengan Semangat Kurangi Plastik yang
digaungkan Astra sejak
Februari lalu, bertepatan dengan HUT ke-63 Astra.
Astra bersama 63 perusahaan Grup Astra, yayasan-yayasan Grup Astra, dan 22 Kampung
Berseri Astra di seluruh Indonesia telah mengelola 46,6 ton
sampah plastik. Gerakan
tersebut merupakan langkah nyata Astra untuk peduli terhadap
lingkungan dan sekaligus
sejalan dengan kontribusi sosial Astra di bidang lingkungan.
Berbagai aktivitas telah dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan Grup Astra dan yayasan-
yayasan Astra, di antaranya penyediaan Kotak Semangat Astra,
mengurangi penggunaan
material plastik untuk kemasan produk, larangan penggunaan
air minum dalam kemasan
plastik pada saat meeting, sosialisasi ke pihak penyedia
jasa konsumsi untuk penggunaan
plastik sekali pakai dalam penyajian makanan dan pemilahan
sampah dan aksi bersih-bersih
area kantor.
Semangat Aripin mengembangkan Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar
sejalan dengan cita-
cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa. (Rel)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Berdayakan Masyarakat, Aripin Hasilkan Tas Purun untuk Kurangi Penggunaan Plastik "
Posting Komentar