Berdayakan Masyarakat, Aripin Hasilkan Tas Purun untuk Kurangi Penggunaan Plastik

Lensamedan- 92 Tahun lalu para pemuda Indonesia merumuskan tiga ikrar yang kemudian

dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II tersebut dihadiri pemuda dari

Indonesia barat hingga timur. Hal itu menunjukkan semangat dan kecintaan mereka yang

rela melakukan perjalanan jauh demi mewujudkan persatuan generasi muda Indonesia.

Kini, 75 tahun Indonesia merdeka. Banyak hal yang dapat dilakukan pemuda bangsa untuk

tetap menghidupkan semangat Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini (28/10). Dari

hal yang paling sederhana seperti mencintai keragaman budaya, bahasa dan suku yang

terdapat di negeri ini.

Seperti di Kalimantan Selatan, di mana ibu-ibu yang belanja ke pasar tradisional terbiasa

menggunakan tas purun sebagai kantong untuk membawa berbagai macam barang belanja.

Pemakaian kantong plastik sekali pakai tentunya menjadi berkurang.


Muhammad Aripin, pendiri Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar, berupaya memberdayakan

berbagai lapisan masyarakat, mulai dari anak jalanan hingga kaum difabel untuk dilatih dan

berkarya membuat berbagai macam kerajinan tangan, salah satunya tas purun.

Purun merupakan sejenis rumput yang banyak tumbuh di Kalimantan Selatan. Sejak dulu,

warga mengenal purun hanya untuk bahan pembuatan bakul atau kantong belanja. Di

tangan Aripin, purun disulap menjadi tas kantong belanja yang digunakan untuk

menggantikan kantong plastik sekali pakai. Purun juga bisa dijadikan dompet ataupun tas

yang modelnya modis untuk pemakaian sehari-hari.

Atas kegigihannya dalam memberdayakan masyarakat Banjarmasin inilah Aripin meraih

apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) Awards tahun 2016

bidang kewirausahaan.


Produksi tas purun ini dilakukan oleh empat kelompok perajin, termasuk di dalamnya adalah

kaum difabel, yang setiap kelompoknya terdiri dari 10-12 orang. Sebelum pandemi, setiap

bulan, Aripin dan kawan-kawan mengerjakan pesanan tas purun untuk sebuah institusi

pemerintah, sehingga tiap perajin dapat membawa pulang Rp3 – Rp5 juta per bulan. Namun

karena adanya pembatasan kegiatan di saat pandemi, produksi tas purun terdampak.

“Alhamdulillah seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial, sekarang mulai berdatangan

pesanan-pesanan dari pemerintah daerah maupun dari luar kota. Walaupun belum stabil

seperti sebelumnya,” ujar Aripin.

 

Semangat Kurangi Plastik

 

Semangat Aripin dan kawan-kawan dalam membuat tas purun dan barang-barang hasil daur

ulang lainnya, sejalan dengan Semangat Kurangi Plastik yang digaungkan Astra sejak

Februari lalu, bertepatan dengan HUT ke-63 Astra.

Astra bersama 63 perusahaan Grup Astra, yayasan-yayasan Grup Astra, dan 22 Kampung

Berseri Astra di seluruh Indonesia telah mengelola 46,6 ton sampah plastik. Gerakan

tersebut merupakan langkah nyata Astra untuk peduli terhadap lingkungan dan sekaligus

sejalan dengan kontribusi sosial Astra di bidang lingkungan.


Berbagai aktivitas telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Grup Astra dan yayasan-

yayasan Astra, di antaranya penyediaan Kotak Semangat Astra, mengurangi penggunaan

material plastik untuk kemasan produk, larangan penggunaan air minum dalam kemasan

plastik pada saat meeting, sosialisasi ke pihak penyedia jasa konsumsi untuk penggunaan

plastik sekali pakai dalam penyajian makanan dan pemilahan sampah dan aksi bersih-bersih

area kantor.

Semangat Aripin mengembangkan Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar sejalan dengan cita-

cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa. (Rel)



(Jakarta)

 

 

 

Belum ada Komentar untuk "Berdayakan Masyarakat, Aripin Hasilkan Tas Purun untuk Kurangi Penggunaan Plastik "

Posting Komentar

Trump Ingin Suku Bunga Diturunkan, IHSG dan Rupiah Menguat

LensaMedan - Kinerja pasar keuangan di tanah air masih mampu diperdagangkan di zona hijau, dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel