Oktober, Sumut Diprediksi Alami Inflasi

Lensamedan-Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di wilyah Sumatera Utara (Sumut) menjadi faktor  kuat yang mendorong Sumut akan mengalami inflasi di bulan Oktober ini. Dari laporan Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumut, harga cabai merah mengalami kenaikan yang paling tinggi dibandingkan dengan harga komoditas lainnya. Harga cabai merah rata-rata naik 32% di bulan oktober ini. Disusul bawang merah yang rata-rata naik 5.5%, dan harga minyak goreng yang rerata naik 5%.

Selanjutnya disusul dengan kenaikan harga daging ayam sekitar 3.7%. Hanya bawang putih yang harganya turun sekitar 3.7%. Belum lagi memperhitungkan kelangkaan ikan segar yang membuat harganya juga melambung belakangan ini. Kenaikan sejumlah harga kebutuhan pokok masyarakat dipicu oleh banyak hal.

Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumut Gunawan Benjamin mengatakan, kenaikan harga cabai dan bawang ini lebih banyak dipengaruhi oleh faktor cuaca. Intensitas hujan yang tinggi membuat sisi produksi terhambat, termasuk juga jalur distribusinya. Sementara itu, cabai dari luar wilayah Sumut juga sempat terganggu akibat PSBB di jawa, serta gangguan cuaca di wilayah lainnya.

“Untuk Bawang merah juga demikian, bawang banyak di-supply dari Sumatera Barat dan wilayah jawa,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (30/10/2020).

Sementara untuk harga daging ayam, kenaikannya banyak dipicu oleh permintaan yang membaik seiring dengan kembali membaiknya aktifitas sosial masyarakat, dimana hajatan di masyarakat mulai terlihat. Dan ditengah daya beli yang bermasalah, masyarakat lebih banyak menghidangkan daging ayam ketimbang daging sapi sebagai menu pesta.

Jika melihat tren perkembangan harga tersebut kata Gunawan, Sudah bisa dipastikan bahwa Sumut di bulan ini akan mengalami kenaikan laju tekanan inflasi. Inflasi diperkirakan akan bergerak dalam rentang 0.3% hingga 0.5% di bulan oktober ini.

“Inflasi yang tercipta lebih banyak di pengaruhi oleh faktor cuaca, jadi masyarakat bisa memahami kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok tersebut,” katanya.

Dilanjutkannya, hanya saja masalah cuaca ini belum selesai, karena BMKG sejauh ini mewanti wanti ada badai La Nina yang bisa saja menghantam Indonesia. Badai tersebut sekalipun dampaknya kecil terhadap kemungkinan terjadi bencana di Sumut.

Namun bukan berarti harga pangan di Sumut akan aman dari guncangan. Karena masih banyak sebagian kebutuhan pangan di Sumut yang justru masih bergantung dengan wilayah lainnya.

“Jadi bisa dibilang pengendalian inflasi di sisa akhir tahun ini tantangannya masih berat, walau pun sejauh ini kalau diperhatikan, Sumut lebih banyak deflasinya,” pungkasnya.(red)

 

 (Medan)

 

 

 

 

Belum ada Komentar untuk "Oktober, Sumut Diprediksi Alami Inflasi"

Posting Komentar

Libur Panjang di Akhir Januari 2025, Pertamina Pastikan Stok Energi di Sumut Aman

LensaMedan - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan stok dan distribusi BBM, LPG serta Avtur dalam ko...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel