PGN Lakukan Transformasi Digital untuk Hadapi Era Disrupsi & Tingkatkan Layanan Gas Bumi
Seiring dengan perluasan utilisasi gas bumi, PGN menerapkan
program Sapta PGN untuk memperkuat kinerja operasional dan melayani kebutuhan
gas bumi secara terintegrasi. Apalagi tantangan-tantangan pengelolaan bisnis
gas bumi di era digital, juga memerlukan inovasi dalam melalui digitalisasi.
Oleh karena itu, PGN melakukan transformasi digital dengan mengembangkan
aplikasi digital untuk mendukung kegiatan operasional dan pencapaian visi misi
perusahaan.
Direktur Komersial PGN Faris Aziz mengungkapkan bahwa PGN
menggunakan model 4C (Change, Competitor, Company, dan Customer) untuk
melakukan pemeetaan dan merumuskan strategi transformasi digital yang bisa
mendukung kinerja bisnis PGN. Namun dalam penerapan model 4C, PGN fokus pada
value "Change” yang sangat relevan dengan transformasi digital.
“PGN memiliki Integrated Control System (ICS) yang mendukung
operasional perusahaan. Dalam hal ini, ICS difokuskan pada operasional terkait
dengan pelayanan gas bumi untuk seluruh pelanggan. Di mana pelayanan harus
memberikan kepuasan bagi pelanggan, seiring dengan mindset pelanggan sudah
berubah dalam penggunaan gas bumi. Adanya perubahan pola penggunaan gas oleh
pelanggan, mengharuskan PGN melakukan penyesuaian untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan,” jelas Faris melalui keterangan tertulis, Kamis (22/10/2020) malam.
Faris mengungkapkan bahwa dengan menggunakan ICS, PGN
melakukan otomatisasi dan digitalisasi sistem yang dapat mempersingkat waktu
dan melakukan efisiensi dalam operasional cost.
ICS mengubah pengelolaan data manual menjadi online secara
real time. Data diperoleh mulai dari stasiun gas bumi, masuk ke AMR, AVE
semacam software yang berfungsi untuk menarik data dari divisi yang terhubung
dengan pelanggan. Kemudian masuk ke dalam gas management application, di mana
terdapat aplikasi-aplikasi digital yang dapat mempermudah pelanggan PGN maupun
dari sisi PGN. Adapaun aplikasi-aplikasi tersebut diantaranya PGN Mobile,
E-NOL, dan Sales Force.
“PGN Mobile adalah suatu aplikasi yang bebasis monile
tersedia di Google Play dan Appstore. Ini menjadi kemudahan bagi pelanggan gas
PGN untuk mendapatkan informasi tentang tagihan, pemakaian gas, dan digunakan
PGN untuk melakukan edukasi kegiatan promosi. Saat ini sekitar 25.943 pelanggan
sudah menggunakan PGN Mobile,” jelas Faris.
Singkatnya, dalam PGN Mobile, pelanggan bisa mengakses informasi
tentang tagihan bulanan, informasi pemakaian gas secara real time, dan detail
pemakaain gas dilihat dari jam, harian, dan bulanan.
Selanjutnya, E-NOL (Online GAS Agreement Management) adalah
aplikasi untuk memproses persetujuan berlangganan gas atau amandemen pelanggan
gas. Jadi, bagi masyarakat yang ingin menjadi pelanggan baru PGN, sudah bisa
dilakukan online. Selain itu, pelanggan lama yang ingin merubah ketentuan
berlangganan, sudah bisa diubah melalui E-NOL.
“Dengan adanya E-NOL dapat mempercepat waktu pemrosesan,
meminimalkan terjadinya human error, memudahkan dalam menelusuri dokuman, dan
lebih ramah lingkungan karena paperless,” imbuh Faris.
Selanjutnya aplikasi Sales Force yang dipakai PGN sejak
tahun 2018 untuk mencatat dan memonitor sales activity secara online dan
terintegrasi. Alur Sales Force dimulai dari Sales Activity mulai dari advertise
atau pengenalan produk dan bisnis PGN kepada pelanggan sampai dengan manage
customer relationship.
Dari dua hal tersebut akan menghasilkan suatu dashboard yang
menampilkan sales progress, real time sales, integrated sales, customer
magement monitoring, dan progress penyambungan pipa gas. Aplikasi ini dapat
diakses oleh Head Office Sales dan Sales Cost yang ada di area-area penjualan
gas PGN.
Direktur Teknologi dan Infrastruktur PGN Redy Ferryanto
menambahkan selain aplikasi digital untuk kepentingan komersial dan terkait
dengan pelanggan, PGN juga memiliki aplikasi digital untuk mensupport aspek
operasional dan teknikal di perusahaan yaitu SCADA. Aplikasi SCADA berfungsi
untuk melakukan monitong penyaluran gas bumi dan akuisisi data dari setiap
stasiun gas bumi yang ada di seluruh Indonesia secara real time.
Dari SCADA juga bisa dilakukan proses maupun control dalam
mengendalikan tekanan gas bumi dan pengendalian aliran gas. Redy menjelaskan,
SCADA berguna pada sisi safety, karena bisa digunakan dalam penanganan ketika
terjadi emergency shutdown valve dan gangguan teknis lainnya.
Kemudian, PGN memiliki aplikasi SIPGAS (Sistem Informasi
Penyaluran Gas) atau Gas Management system yang berisi data-data seperti
volume, temperature, nilai kalori, komposisi, tekanan gas, dan sebagainya untuk
memudahkan Tim Teknis PGN dalam memonitor pergerakan gas bumi dan infrastruktur
penunjangnya.
"DIGIO (Digital Infrastrukture Geophical Information
System) merupakan salah satu aplikasi pemetaan digital yang membantu kami dalam
pemetaan infrastruktur gas bumi. Kita bisa melihat pipa transmisi dan
distribusi, sehingga sangat membantu dalam melakukan monitoring dan kegiatan
operation and maintenance infrastruktur gas,” jelas Redy.
Bagi PGN, transformasi digital sangat penting untuk keberlanjutan bisnsi perusahaan ke depannya. Secara berkelanjutan, PGN senantiasa mengembangkan inovasi berbasis digital dalam menjalankan bisnis gas bumi seiring dengan kemajuan teknologi. Mengingat aspek penguasaan teknologi menjadi salah satu pondasi utama untuk keberhasilan pemanfaatan gas bumi di seluruh sektor. (rel)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "PGN Lakukan Transformasi Digital untuk Hadapi Era Disrupsi & Tingkatkan Layanan Gas Bumi"
Posting Komentar