Pjs Wali Kota Medan Harapkan Sumatranomics 2020 Dapat Lahirkan Strategi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara
Demikian disampaikan Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota
Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT sekaligus sebagai Asisten Perekonomian
Pembangunan dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Provinsi Sumut mewakili Gubernur Sumut Edy Rahmayadi
saat menghadiri acara The First (1st) Sumatranomics 2020 di Hotel Santika
Premiere Dyandra Jalan Kapten Maulana Lubis No.7, Kelurahan Petisah Tengah,
Kecamatan Medan Petisah, Senin (26/10/2020).
Arief mengatakan, Provinsi Sumut pada Triwulan II 2020 ini
kondisi pertumbuhan ekonominya terkontraksi menjadi sebesar minus 2,37%. Angka
ini memang masih lebih baik jika dibandingkan nasional yang terkontraksi
sebesar minus 5,32%. Sektor yang masih mengalami pertumbuhan yaitu sektor
informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 5,42%, sektor administrasi
pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial sebesar 3,p9%, serta sektor
pertanian, kehutanan dan perikanan yang tercatat sebesar 1,42%.
"Sedangkan sektor yang mengalami kontraksi tertinggi
adalah sektor transportasi dan
pergudangan sebesar minus 20,32%, sektor penyediaan akomodasi dan makan sebesar
minus 14,77%, dan jasa perusahaan sebesar minus 7,69%. Pada bulan September
tahun 2020 ini, Provinsi Sumut juga masih mengalami deflasi sebesar 0,01%. Hal
ini tentu menjadi indikasi bahwa pandemi Virus Corona 2019 (Covid 19) telah
berdampak kepada pelemahan demand masyarakat," kata Arief.
Sebagai dampak dari pelemahan ekonomi akibat dari pandemi
ini, tambah Arief, Pemerintah Provinsi Sumut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
Sumut pada tahun 2020 hanya akan tumbuh sebesar 1,2 - 1,6% pada skenario sangat
berat, serta pada tahun 2021 diproyeksikan sebesar 4,70 - 5,70%.
"Sementara inflasi diharapkan berada pada angka 2,00 ± 1% (dua plus minus
satu persen) pada tahun 2020, dan 2,85 ± 1 (dua koma delapan lima plus minus
satu persen) pada tahun 2021," jelasnya.
Lebih lanjut Arief mengungkapkan bahwa pemerintah Provinsi
Sumut telah merumuskan enam strategi yang diharapkan dapat memperkuat
penanganan Covid 19 di Provinsi yang dicintai ini yaitu 3T (Testing, Tracing,
Treatment) yang masih, prakondisi tatanan normal baru, pemulihan sisi demand
melalui pemberian jaringan pengamanan sosial.
Selanjutnya pemulihan sisi supply melalui stimulus ekonomi
bagi wirausaha/UMKM, penerapan ekonomi digital di berbagai sektor terutama pada
sektor UMKM, penguatan sektor pariwisata yang aman Covid 19, penguatan sektor
pertanian dan ketahanan pangan dan penguatan sektor industri dan investasi.
Kemudian percepatan penyerapan belanja pemerintah serta penguatan konsolidasi
gugus tugas.
Pada kesempatan tersebut, Arief menyampaikan apresiasi dan
penghargaan kepada Bank Indonesia yang telah berinisiatif menyelenggarakan
kegiatan konferensi The First (1st) Sumatranomics 2020.
"Berbagai sumbangsih pemikiran oleh para pakar,
akademisi, praktisi, unsur pemerintah, dan seluruh stakeholder yang diberikan
pada kegiatan ini tentu akan memberikan kontribusi yang berarti bagi penanganan
permasalahan serta perumusan strategi dan kebijakan ekonomi di wilayah Sumatera
secara umum dan Sumatera Utara secara khusus," ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, bahwa perekonomian global saat
ini sedang dihadapi Covid 19 dan mengganggu permintaan global serta mengalami
kontraksi akibat kebijakan lockdown. Perekonomian di sumut diprediksi tumbuh
melambat, export juga diprediksi melambat secara mendalam, daya beli masyarakat
juga mengalami penurunan.
"Pada tahun 2020, seluruh kab/kota mengalami
pertumbuhan ekonomi negatif. Sektor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi
yang tidak mengalami peningkatan. Pada Triwulan III pertumbuhan sudah terlihat
dan diharapkan terus tumbuh, namun di Triwulan IV hal ini tidak terlepas dari
program pemulihan nasional melalui bantuan sosial yang disalurkan pemerintah
dan refocusing anggaran pemerintah daerah untuk kegiatan2 yang kurang
penting," jelasnya.
Oleh sebab itu, Wiwiek berharap riset dan inovasi ini dapat
menjadi modal dalam kemajuan di moment krisis berkaitan tersebut Bank Indonesia
menggagas kegiatan ini untuk mendukung percepatan ekonomi daerah. "Melalui
ajang ini diharapkan dapat memacu riset secara merata di seluruh Indonesia.
Selain itu, riset ini juga diharapkan menjadi kunci dalam membuka
cakrawala," harapnya.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala Kanwil Perbendaharaan
Provinsi Sumut Tiarta Sebayang, Buya ASSOC Prof Dr KH Amiruddin MS MA PhD,
Deputi Gubernur Kepala Bank Indonesia Dody Budi Waluyo, Staf Ahli Bidang
Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha PhD,
Founder dan Economist Core Indonesia Hendri Saparini PhD, Wakil DPRD Sumut
Harun Mustafa, Chief Economist Group Bank Mandiri Andry Asmoro dan Tim juri
Sumatranomics Nuzul Achjar PhD.(Rel)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pjs Wali Kota Medan Harapkan Sumatranomics 2020 Dapat Lahirkan Strategi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara"
Posting Komentar