Sofyan Tan Ajak Guru dan Kepala Sekolah ikut Seleksi Program Pendidikan Guru Penggerak Kemendikbud

Dengan anggaran ini, maka pihaknya yakin, para guru dan pengelola
pendidikan akan lebih terbiasa memanfaatkan teknologi informatika sehingga terbantu dalam mendidik anak didik.
“Dari alokasi anggaran TIK ini, para guru akan mendapat bantuan
laptop, sehingga memudahkan guru menyusun modul pelajaran,” ujar Anggota Komisi
X DPR RI Sofyan Tan dihadapan 125 guru dan Kepala Sekolah yang menjadi peserta
workshop pendidikan yang digelar Dirjen Guru
dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud di Balai Rasa Sayang, Selasa
(13/10/2020).
Sofyan Tan mengatakan, selain anggaran untuk penyediaan APE
dan TIK, Kemendikbud juga sudah mengalokasikan anggaran sebesar RP7,3 triliun
untuk tunjangan profesi guru yang akan dibagikan kepada 363 ribu guru.
“Sementara khusus untuk Ditjen GTK, disiapkan anggaran sebesar
Rp1,3 triliun yang diperuntukkan bagi guru-guru,” katanya.
Sofyan menyebutkan, salah satu program yang disiapkan Dirjen
GTK Kemendikbud adalah program Pendidikan Guru Penggerak, yang tahun ini sudah
berjalan.
“Di tahun 2020 ini, program Pendidikan Guru Penggerak sudah
berjalan dan Kemendikbud menyiapkan anggaran untuk 10 ribu peserta yang pendaftaran
gelombang kedua sudah resmi dibuka. Karena itu, saya mendorong, semua guru yang
hadir disini untuk ikut seleksi program
ini. Kenapa? Karena kedepan, syarat untuk bisa menjadi Kepala Sekolah harus mengikuti
dan lulus program ini,” sebut politisi PDI Perjuangan yang mewakili Dapil Sumut
1 yang meliputi Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Tebing Tinggi.
“Kenapa ini kembali saya utarakan? Karena pada aksi demo yang berlangsung pekan lalu dan berujung ricuh, ada 97 pelajar yang diamankan dan sempat ditahan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan. Dan yang membuat saya sedih dan hampir menangis karena ada pelajar SMP,” kata Alfian.
Alfian mengakui, selama ini guru dipersiapkan untuk mengajar
secara tatap muka, dan tidak pernah dipersiapkan mengajar secara daring. Dan sekarang
secara mendadak, saat ini guru diminta untuk bisa mengajar secara daring.
“Saya sudah keliling Sumut, seperti Madina, Palas dan Paluta. Dari kunjungan itu saya melihat,
bukan hanya orang tua mau pun peserta didik yang tak siap, tetapi juga ternyata
banyak guru yang gak siap menghadapi pandemi ini. Padahal layanan pendidikan
tidak boleh berhenti, “ tuturnya.
Disebutkannya, pihak dinas sudah memiliki data tingkat
efektifitas pembelajaran daring di jenjang SMA/SMK di Sumut. Dari hasil
kunjungan kerjanya di wilayah Tapanuli dan Nias, rata-rata di bawah 50 persen
sekolah yang melaksanakan pembelajaran secara daring.
“Mulanya semangat peserta didik ikut pembelajaran secara
daring. Tapi saat ini justru peserta
didik yang aktif tinggal 50 persen. Artinya dari 50 persen yang aktif di awal
pemberlakuan belajar secara daring, kini tingga 50 persen lagi saja yang aktif.
Kalau pun aktif, hanya namanya saja,” sebutnya.
Workshop yang berlangsung selama dua hari ini juga menghadirkan Guru Besar Universitas Negri Medan Prof. Dr. Sri Minda Murni, M.S dan praktisi pendidikan Edy Jitro Sihombing, MPd yang juga Kepala Sekolah SMA Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda sebagai pembicara.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Sofyan Tan Ajak Guru dan Kepala Sekolah ikut Seleksi Program Pendidikan Guru Penggerak Kemendikbud"
Posting Komentar