Jaga Kesinambungan Prestasi, Kemenpora Persiapkan Grand Design Pembinaan Atlet

Menpora Zainudin Amali
mengatakan, bahwa uji publik Penyusunan
Grand Design Keolahragaan ini untuk menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo
terkait perbaikan ekosistem keolahragaan nasional. Sebab selama ini, Indonesia
tidak mempunyai grand design yang jelas tentang pembinaan olahraga meski 75
tahun merdeka.
“Selama tidak ada grand design, maka kita jangan pernah ngomong tentang prestasi.
Jangan berharap terlalu besar tentang
prestasi, kalau kita tidak punya desain,” ujar Zainudin Amali dalam sambutannya.
Zainudin Amali juga menekankan pembinaan prestasi olahraga
Indonesia wajib diatur dan tidak boleh terbentuk dengan instan.
"Terciptanya atlit berprestasi harus di desain bukan
karena dicari," kata Zainudin.
Ditambahkannya, selama ini seluruh pihak, termasuk
masyarakat menginginkan atlet-atlet Indonesia berprestasi di kancah
internasional, tetapi ketiadaan peta jalan atau road map itu maka tidak mungkin
hal itu bisa terwujud. Karena itu, pihaknya mulai menggagas penyusunan grand
design tentang Keolahragaan.
“Alhamdulillah Pak Gub, niat baik ini mendapatkan dukungan
dari teman-teman di Komisi X. Pak Tan, Prof Djohar dan lain-lain. Pada saat
raker dengan Komisi X mereka menyatakan setuju, maka kita susun. Kita libatkan
stakeholder, cabang olahraga dan pemerintah di tingkat pusat lintas
kementerian/Lembaga,” tambahnya.
Anggota Komisi X DPR
RI Sofyan Tan yang hadir dalam kegiatan uji publik mengatakan, langkah
Kementerian Pemuda dan Olahraga menetapkan awal pembinaan atlet dimulai dari
Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan langkah yang benar, karena pembinaan
memang harus dimulai sejak dini. Tetapi di samping itu, asal daerah juga perlu menjadi pertimbangan
dalam pembinaan atlet.
“Sudah benar jika kita awali dari pendidikan dasar dan
menengah. Tetapi daerah juga punya peranan penting. Misalnya, kalau kita ingin
kaki yang kuat, kita harus ambil yang dari Papua. Kalau kita ingin yang untuk
menembak bagus, kita harus ambil dari TNI atau polisi, yang memang ada skillnya,”
kata Sofyan.
Selain itu kata Politisi PDI Perjuangan dari Dapil Sumut 1 ini, dalam menyusun grand design ini, Kemenpora
tidak cukup hanya bekerja sama dengan 9 kementerian dan badan, tetapi harus
ditambah lagi.
“Jangan lupakan Kementerian Riset dan Teknologi, karena kan
kita ingin membentuk sport science. Jadi gen sang atlet juga perlu diperhatikan. Selain
itu, tentunya Kementerian Kesehatan harus juga dilibatkan, karena mereka punya peranan penting dalam
menentukan bagus tidak bagusnya kesehatan atlet,’ ucapnya.
Grand Design Keolahragaan Nasional memiliki sasaran jangka
menengah dan jangka panjang mulai 2020 hingga tahun 2045. (Red)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Jaga Kesinambungan Prestasi, Kemenpora Persiapkan Grand Design Pembinaan Atlet "
Posting Komentar