PGN Alirkan Gas ke 6.706 Rumah Tangga di Semarang Barat

Sales Area Head PGN Semarang, Mochamad Arif mengungkapkan
bahwa dengan adanya aliran baru di Semarang, maka total pelanggan gas Rumah
Tangga di seluruh Kota Semarang kini tangga sudah mencapai 10.706 SR.
Jaringan gas yang ada di Kecamatan Semarang Barat ini
meliputi Kelurahan Salaman Mloyo, Krobokan, Karangayu, Kalibanteng Kidul,
Gisikdrono, Cabean, dan Bojong Salaman. Di Kota Semarang sendiri sudah ada 18
sektor jaringan gas yang tersambung.
Arif menjelaskan, sebelumnya PGN sudah melakukan pengaliran
gas di Kecamatan Semarang Timur sebanyak 10 sektor.
Seluruh jaringan gas yang saat ini sudah dinikmati oleh
masyarakat Kota Semarang merupakan penyaluran yang bersumber dari CPP
Gundih-Blora.
Awalnya pada periode tahun 2014, PGN melakukan penyambungan
jaringan pipa gas melalui inovasi pioneering cluster CNG di Kawasan Industri
Tambak Aji Semarang. Tak hanya diperuntukkan bagi pelanggan industri, selanjutnya PGN mengalirkan gas dari cluster
CNG tersebut ke rumah tangga di sekitar kawasan sebanyak 150 pelanggan rumah
tangga.
Dari inovasi pioneering tersebut kemudian dilanjutkan dengan
penugasan pemerintah melalui Kementerian ESDM dengan dana APBN untuk
mengalirkan gas dari Blora ke Semarang Timur pada tahun 2016.
“Untuk pertama kalinya dulu, PGN berinovasi mengembangkan
layanan gas bumi menggunakan CNG Tambak Aji di Semarang agar masyarakat
setempat dapat merasakan manfaat gas bumi secara langsung. Setelah Semarang
Timur, kini wilayah Kecamatan Semarang Barat sudah dapat ikut merasakannya,”
papar Arif dalam keterangan tertulis, Kamis (5/11/2020).
Arif mengatakan, dukungan dari berbagai pihak tentu menjadi
salah satu faktor pendorong realisasi Acara Pengaliran pertama gas yang menuju
ke Kecamatan Semarang Barat ini, antara lain lurah Kalibanteng Kidul, Ditjen
Migas, Kementerian ESDM dan Pemerintah Kota Semarang
Diungkapkannya, pemanfaatan gas untuk rumah tangga di
Semarang ini sebagai bentuk komitmen PGN dalam melaksanakan penugasan dari
pemerintah melalui Kementerian ESDM. Tahun 2020 ini, Kementerian ESDM
memberikan tugas kepada PGN melalui Kepmen ESDM No 85K/16/MEM/2020. Penugasan
tersebut untuk melakukan pembangunan dan pengoperasian jaringan gas (jargas)
untuk pelanggan dengan kategori rumah tangga dan pelanggan kecil.
“Semarang menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan
alokasi pembangunan jargas sebanyak 6.706 SR, bersamaan dengan Kabupaten Blora
sebanyak 4.019 SR,” ungkapnya.
Arif berharap, kolaborasi dengan Kementerian ESDM pada
pembangunan jaringan gas rumah tangga pemanfaatan gas bumi dapat memperluas
pemanfaatan gas bumi oleh masyarakat Jawa Tengah untuk kebutuhan maupun
produktivitas sehari-hari.
“Pada dasarnya pengaliran gas rumah tangga juga bagian dari upaya mewujudkan Kemandirian Ekonomi RI yang terangkum dalam program Nawa Cita Pemerintah RI. Dengan demikian, pembangunan jaringan gas ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi yang persediaannya melimpah, bersamaan dengan upaya mengurangi impor gas tabung,” jelas Arif.
Sementara itu, Agung Rochman Solichi, selaku Construction
Area Superintenvent (CAS) PGN yang ditunjuk untuk melakukan pembangunan gas,
bersama tim tak henti untuk memberikan edukasi terlebih dahulu kepada calon
pelanggan. Biasanya, edukasi dilakukan sebelum sambungan jaringan gas menuju ke
rumah tangga.
"Bicara soal konstruksi penyaluran jaringan gas, tentu
juga bicara tentang keamanannya. Perlu di ketahui sejak dari metering and
regulating station (MRS), sudah ada pengaman. Yakni Presure Safety Valve (PSV),
didisain khusus untuk melepaskan tekanan berlebih yang ada di equipment dan
sistem perpipaan pada jaringan gas,” terangnya.
Ia melanjutkan, pipa yang ada di jaringan dan biasanya
terletak di pinggir jalan juga sudah diberi rambu. Tujuannya tak lain supaya
masyarakat dan pengguna jalan mengetahui bahwa di dalam tanah lokasi tersebut
terdapat jaringan gas. Sedangkan di dalam jaringan rumah tangga, juga terpasang
pengaman yaitu regulator, di mana di dalamnya selalu ada vale dan sticker
petunjuk apabila terjadi masalah.
“Sticker yang terpasang pada regulator gas rumah tangga
menjelaskan tentang bagaimana penanganan pertama jika terjadi kebocoran gas.
Jika tercium aroma gas, pihak penghuni rumah bisa langsung menelpon contact
center yang tercantum pada stiker. Hal itu sebaiknya dilakukan setelah menutup
valve atau keran yang ada di regular dan kompor. Lalu membuka sirkulasi udara
dengan membuka jendela ataupun pintu. Hindari pula menghidupkan listrik atau
api selama bau gas masih tercium,” jelas Agung.
Lebih lanjut Agung menjelaskan, tekanan gas pada jaringan
gas rumah tangga termasuk sangat rendah, berada di sekitar angka 0,03 bar yang
membuat tingkat keamanannya lebih baik.
Kemudahan pembayaran juga menjadi fokus utama PGN, untuk
memberikan layanan yang terbaik untuk pelanggan. Maka, untuk pembayaran gas
dari PGN bisa melalui Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, Pos
Indonesia, Alfamart, Indomaret, dan Alfamidi.
Pembayaran online disediakan melalui Gopay, Tokopedia,
Dandan, dan Link Aja. Bagi masyarakat yang
yang tidak terjangkau ATM, cabang bank, maupun minimarket, pembayaran dapat
dilakukan melalui loket PPOB. Payment Point Online Bank ini merupakan semacam
agen yang ditunjuk untuk bisa melakukan proses pembayaran tagihan gas.
“PGN juga menyediakan contact center untuk seluruh wilayah di Indonesia apabila terjadi kendala, di nomor 1500-645,” tutup Arif. (Rel)
(Semarang)
Belum ada Komentar untuk "PGN Alirkan Gas ke 6.706 Rumah Tangga di Semarang Barat"
Posting Komentar