Banyak Tantangan, Jangan Patok Target Ekspor Terlalu Tinggi

“Di pemerintahan Joe Biden nantinya, bisa saja perang dagang berlanjut. Ini bisa memperburuk ekspektasi kinerja ekspor. Sekalipun sejauh ini kita melihat adanya pemulihan ekonomi global pasca pandemi covid 19, meskipun banyak negara yang tengah berada dalam resesi. Akan tetapi saya mengkhawatirkan adanya perlambatan kinerja ekonomi global yang lagi-lagi bisa memperburuk kinerja ekspor tanah air,” ujar pemerhati ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (29/12/2020).
Memang
belakangan kata Gunawan, beberapa
komoditas ekspor Sumut seperti CPO
mengalami kenaikan harga, termasuk batu bara yang juga mengalami kenaikan. Ada
harapan akan adanya pemulihan kinerja ekspor yang bisa dihitung dengan cara
nominal karena kenaikan harga.
Akan
tetapi mutasi corona yang lebih ganas ini bisa membuat banyak negara mengambil
langkah karantina wilayahnya. Ini bisa menghambat kinerja ekspor nantinya.
Sementara itu, hubungan dagang antara AS dan China yang sepertinya belum akan
membaik juga menjadi masalah mendasar yang bisa menekan kinerja ekspor.
Jika tidak
terjadi karantina wilayah yang seburuk saat pandemi mulai terjadi, ada hubungan
yang membaik antara AS dengan China, penyebaran corona terkendali, maka kondisi
tersebut akan membuat kinerja ekspor di tahun depan pasti akan mengalami
pemulihan. Namun, itu masih sebatas harapan.
“Jadi memang
ekspor kita masih akan mengalami tekanan sekalipun kinerjanya berpeluang akan
lebih baik di tahun 2021 mendatang. Sebagai catatan, jangan terlalu mematok
target ekspor yang tidak masuk akal. Karena banyak variabel yang sulit
diprediksikan dan bisa membuat kinerja ekspor tidak sebaik yang diharapkan,” tutupnya.
(red)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Banyak Tantangan, Jangan Patok Target Ekspor Terlalu Tinggi"
Posting Komentar