Harga Bapok Berlomba Naik, BI Minta Pemprov Sumut Waspadai Tekanan Inflasi

Deputi Kepala Perwakilan BI Perwakilan Sumut Ibrahim
mengatakan, hal ini perlu dilakukan, karena berkaca kepada dampak badai la nina
di tahun 2016, yang mendongkrak kenaikan harga komoditas inflasi utama terutama
yang rentan dengan curah hujan tinggi seperti aneka cabai, ikan tangkap dan
juga hortikultura.
“Walau pun sekarang permintaan masih cenderung terbatas
sehingga diperkirakan menahan laju inflasi,” ujar Ibrahim dalam Rapat
Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) 2020 yang digelar Rabu
(23/12/2020).
Ibrahim mengatakan, berdasarkan pemantauan melalui Pusat Informasi Harga Pangan
Strategis (PIHPS), di bulan Desember ini, ada kecenderungan harga bahan pokok
meningkat menyusul meningkatnya permintaan konsumen jelang Natal dan Tahun Baru
sehingga diprediksi akan mendorong inflasi. Tren kenaikan harga minyak goreng
dipicu kenaikan harga CPO. Sementara untuk daging ayam dan telur ayam, kenaikan
harga dipicu meningkatnya permintaan tetapi terbatas pasokan akibat banyak
peternak yang mengurangi produksi selama pandemi.
Berdasarkan data
PIHPS per tanggal 22 Desember kemarin, mayoritas komoditas pangan
mengalami kenaikan jika dibandingkan bulan November. Kenaikan signifikan
terlihat pada komoditas cabai merah, cabai rawit, daging sapi dan telur ayam.
Sementara bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan. Untuk beras,
harganya stabil.
“Dan dari survei pemantauan harga (SPH) di minggu ketiga
Desember, Sumut inflasi 0,32 persen (mtm) dengan cabai merah, ikan dencis dan
ikan tongkol sebagai pendorong utama,” kata Ibrahim.
Dilanjutkannya, di tahun 2021 mendatang, inflasi Sumut
diprediksi akan meningkat seiring dengan mulai pulihnya ekonomi masyarakat
dengan asumsi pandemi berakhir, sehingga mendorong membaiknya daya beli
masyarakat seiring lapangan kerja yang kembali formall karena kapasitas
produksi yang berangsur menuju optimal.
“Prakiraan ini sebaiknya menjadi perhatian kita semua,
sehingga pengendalian inflasi yang dilakukan
akan terus refocusing pada kegiatan 4 K yang sudah kita jalankan selama
ini,” tambahnya.
4K yang selama ini dijalankan Tim Pengendali Inflasi Daerah
(TPID) Sumut yakni, Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi
dan komunikasi efektif. (red)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Harga Bapok Berlomba Naik, BI Minta Pemprov Sumut Waspadai Tekanan Inflasi"
Posting Komentar