Merger Tiga Bank Syariah, Struktur dan Nama Baru Bank Telah Ditetapkan

Bilamana seluruh prosesnya telah tuntas dan persetujuan dan regulator-regulator terkait telah diperoleh, sesuai dengan Perubahan Ringkasan Rencana Merger yang disampaikan, Bank Hasil Penggabungan akan bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Nama ini akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah Tbk. selaku Bank Yang Menerima Penggabungan.
Perubahan nama tersebut juga diikuti dengan pergantian logo.
Bank Hasil Penggabungan akan melakukan kegiatan usaha pasca merger di kantor
pusat, cabang, dan unit eksisting yang sebelumnya dimiliki BRIsyariah, Bank
Syariah Mandiri, serta BNI Syariah.
Perubahan Ringkasan Rencana Merger juga memuat rancangan perubahan struktur organisasi Bank yang Menerima Penggabungan yakni BRI Syariah. Pasca merger, Bank Hasil Penggabungan akan memiliki susunan kepengurusan yang diperkuat oleh 10 Direksi. Nama-nama tiap Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Hasil Penggabungan akan dibahas dalam RUPSLB BRIS diperkirakan akan dilaksanakan pada 15 Desember 2020.
Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan
Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi, mengatakan seluruh proses dan
tahapan-tahapan merger akan terus dikawal hingga penggabungan ketiga bank
syariah BUMN selesai dilakukan. Dia memastikan segala rencana perubahan dan
penyesuaian operasional telah sesuai dengan tujuan dan kegiatan operasional
bank hasil merger, yang memiliki visi menjadi Top 10 bank syariah terbesar di
dunia dalam 5 tahun ke depan dan sebagai Top 10 bank terbesar di Indonesia.
“Kehadiran Bank Syariah Indonesia akan menjadi tonggak
kebangkitan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Sebagai bank syariah
terbesar di Indonesia, entitas baru ini tentu memerlukan identitas yang kuat
dan Direksi yang berpengalaman untuk menjalankan operasionalnya. Dengan Direksi
yang akan diisi oleh orang-orang berpengalaman di bidangnya, visi Bank Syariah
Indonesia untuk menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunia akan semakin
mantap dan yakin bisa kita wujudkan,” ujar Hery yang kini menjadi Dirut Bank
Syariah Mandiri, di Jakarta, Jumat ( 11/12/2020).
Direktur Utama BRISyariah Ngatari menyebutkan, masih ada
sejumlah tahapan yang harus dilalui hingga penggabungan tiga bank ini tuntas,
termasuk memperoleh persetujuan dari regulator- regulator terkait. Seluruh
proses akan dilakukan secara saksama sesuai regulasi yang berlaku.
“Alhamdulillah, saat ini kami telah memiliki rancangan nama
baru untuk menjadi identitas bank hasil merger nanti. Identitas baru ini
semakin memicu semangat kami untuk menuntaskan merger dan integrasi sebaik
mungkin, dan mulai beroperasi memenuhi segala kebutuhan nasabah dan masyarakat.
Kami menjamin semua proses merger sampai tuntas nanti akan dilakukan dengan
mengedepankan para karyawan, nasabah, dan mitra usaha. Perlu dicatat bahwa saat
ini merger belum efektif. Kami masih menjalankan sejumlah proses agar dapat
memperoleh semua persetujuan dari regulator. Hingga proses
tersebut selesai, semua operasional dan layanan tetap
berjalan normal dan optimal,” ujar Ngatari.
Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo
menambahkan, penetapan nama dan struktur kepengurusan baru bagi Bank Hasil
Penggabungan sejalan dengan upaya Pemerintah membentuk ekosistem halal serta
mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
“Dengan struktur yang baru ini, gerak bank hasil merger kami
yakini akan semakin lincah dan mampu menjawab tantangan serta segala kebutuhan
masyarakat, nasabah, serta pelaku usaha di Indonesia
maupun dunia. Pengelolaan bank hasil merger yang akan dilakukan
oleh para profesional yang berpengalaman di bidangnya akan membantu mewujudkan
salah satu tujuan dari penggabungan ini,
yakni menjadikan Bank Syariah Indonesia sebagai jangkar
dalam ekosistem industri halal dan mendukung visi untuk memposisikan Indonesia
sebagai salah satu pusat ekonomi Syariah dunia,” ucap
Firman.
Bank Hasil Penggabungan nanti akan memiliki aset mencapai Rp214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp20,4 triliun. Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan. Selain memiliki aset dan modal inti besar, Bank Hasil Penggabungan juga akan didukung dengan keberadaan lebih dari 1.200 cabang, 1.700 jaringan ATM, serta didukung 20.000 lebih karyawan di seluruh Indonesia, Bank Hasil Penggabungan akan mampu memberikan layanan finansial berbasis syariah, layanan sosial bahkan spiritual bagi lebih banyak nasabah. (Ril)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Merger Tiga Bank Syariah, Struktur dan Nama Baru Bank Telah Ditetapkan"
Posting Komentar