Bantu Korban Gempa Sulbar, Tim ACT Buka Posko

Per Jumat
malam, gempa tersebut juga mengakibatkan 826 orang luka-luka. Jumlah ini
meliputi 189 orang luka berat dan dirawat inap serta 637 orang luka ringan dan
dirawat jalan.
Sementara
itu, jumlah pengungsi dilaporkan terus bertambah. BNPB menyebutkan, di
Kabupaten Majene, jumlah pengungsi sekitar 15 ribu jiwa yang mengungsi di 10
titik pengungsian, yakni Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa
Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa
Lembang, Desa Limbua di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda dan Kecamatan
Sendana. Sementara di Kabupaten Mamuju, warga mengungsi di lima titik yang
berlokasi di Kecamatan Mamuju, dan Kecamatan Simboro.
ACT Kerahkan Tim Tanggap Darurat
Sejak Jumat
dini hari, Aksi Cepat Tanggap telah mengerahkan tim tanggap darurat beserta
sejumlah relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia. Komandan
Tim Tanggap Darurat ACT Kusmayadi melaporkan, saat ini sekitar 25 personel
sudah berada di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene untuk membantu evakuasi.
“Kami sudah
menerjunkan empat tim tanggap darurat. Dua tim berasal dari Sulawesi Selatan dengan
total 15 personel. Mereka akan membantu evakuasi warga, pendirian posko, dan
pendistribusian logistik. Dua tim sisanya berasal dari Palu, Sulawesi Tengah
dengan total 10 personel dan dilengkapi armada double cabin untuk memudahkan
evakuasi dan pendistribusian bantuan,” jelas Kusmayadi, Sabtu (16/1/2021).
Selain itu,
posko kemanusiaan ACT untuk penanganan gempa Sulawesi Barat sudah aktif dan
melayani kebutuhan pendistribusian bantuan. Posko tersebut berada di Jl.
Kurungan Bassi No. 18, Mamuju, Sulawesi Barat.
“Posko ini
akan menampung kebutuhan pangan, logistik, dan obat-obatan yang saat ini sangat
dibutuhkan pengungsi serta APD dan kantong jenazah untuk kebutuhan evakuasi.
Insyaallah bantuan masyarakat yang disalurkan langsung maupun melalui Indonesia
Dermawan akan kami distribusikan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan,”
terangnya.
Mendesak,
Korban Gempa Majene Butuh Bantuan Kemanusiaan
Selain
pangan, kebutuhan medis, pengungsian yang layak, masker hingga air bersih
mendesak untuk dipenuhi bagi warga terdampak gempa di Majene, Sulawesi Barat.
Merespons hal ini, saat ini ACT tengah berikhtiar mendampingi warga dengan
mengirimkan tim tanggap darurat
Bencana yang
terjadi pada Jumat dini hari tersebut berdampak pada 15 ribu jiwa yang kini mengungsi.
Berbagai bantuan kemanusiaan pun kini sangat dinanti oleh korban terdampak,
apalagi saat ini sedang mewabah pandemi Covid-19, yang memaksa mereka harus
lebih berhati-hati dan tetap membatasi banyak aktivitas.
“Pengungsi
saat ini sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan seperti pangan, khususnya
matang, selimut dan tikar, tenda pengungsian, pelayanan medis, masker, hingga
air bersih. Di kondisi bencana seperti sekarang ini yang juga bertepatan dengan
adanya wabah, sangat perlu kehati-hatian dalam penanganannya,” jelas Kusmayadi
ACT sendiri
saat ini telah mengirimkan tim tanggap darurat menuju lokasi terdampak. Tim yang
dikirim berasal dari ACT Cabang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah dengan
dilengkapi alat pelindung diri, logistik, perlengkapan genset serta mobil dobel
kabin serta motor trail.
“Untuk aksi
awal, akan difokuskan untuk pencarian dan pertolongan,” tambah Kusmayadi.
Perlu
diketahui, gempa besar yang mengguncang Majene terjadi pada Jumat dini hari
dengan magnitudo 6,2. Namun, ini bukan yang pertama, sebelumnya pada Kamis
(14/1/2021) gempa dengan kekuatan yang lebih kecil juga telah terjadi. Walau
magnitudonya lebih kecil, gempa ini cukup membuat warga panik.
(Sulawesi
Barat)
Belum ada Komentar untuk "Bantu Korban Gempa Sulbar, Tim ACT Buka Posko "
Posting Komentar