Indonesia Darurat Bencana, ACT Inisiasi Gerakan Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa

Kejadian
yang menimpa saudara sebangsa membuat ACT menginisiasi gerakan “Bergerak
Bersama Selamatkan Bangsa” sebagai bentuk respons terhadap bencana yang terjadi
di Mamuju, Majene, Kalsel, Semeru, Sumedan, dan lain-lain. Gerakan ini
merupakan ajakan agar seluruh elemen bangsa bergerak untuk menyelamatkan
saudara sebangsa yang sedang menghadapi ujian berupa bencana alam yang memakan
korban jiwa serta menghacurkan banyak bangunan dan sendi-sendi kehidupan.
Dalam
peluncuran gerakan “Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa” pada Senin (18/1/2021)
kemarin, Presiden Aksi Cepat Tanggap Ibnu Khajar menguatkan dan mengajak
masyarakat untuk bersama menghadapi bencana yang terjadi.
“Bangsa
ini adalah bangsa yang kuat, salah satunya terlihat betapa banyaknya bencana
yang terjadi hingga di awal tahun 2021 ini. Dari pandemi, jatuhnya pesawat
Sriwijaya, banjir bandang hingga meletusnya gunung. Kita bersyukur di usia 16
tahun ini, ACT terus mendapatkan dukungan dari berbagai relawan di 34 provinsi
dan 324 kota/kabupaten yang bergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia dan
lebih dari 60 kantor cabang ACT masih terus bersiaga. Saat ini, kami bersyukur
semua relawan langsung sigap hadir ke lapangan dan melakukan rescue untuk para
korban bencana,” ujar Ibnu Khajar dalam keterangan tertulis, Selasa
(19/1/2021).
Tema
gerakan pada hari ini merupakan turunan program dari Bangkitkan Sejatinya
Bangsa beberapa waktu lalu, di mana sejatinya bangsa Indonesia adalah bangsa
penggerak kebaikan, bangsa yang memiliki rakyat yang peduli, saling tolong
menolong, dan membantu sesama. Dalam gerakan ini, ACT ingin mengingatkan
kembali bahwa Indonesia adalah bangsa yang dermawan, tidak hanya untuk bangsanya
sendiri namun juga membantu bangsa lain yang membutuhkan. Termasuk di antaranya
ancaman kelaparan, kesehatan, kehilangan tempat tinggal, kehilangan pekerjaan,
kesulitan pendidikan, dan berujung pada kemiskinan.
“Di
tahap awal terjadinya bencana, kami pastikan semua tim hadir. Proses penguasaan
teritorial wajib dilakukan untuk melihat seberapa besar dan luas bencana ini
terjadi, seberapa banyak kerusakan dan korban yang terjadi, titik-titik
pengungsian ada di mana saja. Kedua, kami siapkan dan aktivasi semua
posko-posko bantuan, agar sampai langsung ke masyarakat-masyarakat yang
membutuhkan. Insyaallah segera kami akan
kirimkan semua bantuan dari kantor utama logistik kita dari Gunung Sindur ke
daerah-daerah bencana, permulaan kami akan kirimkan 500 ton beras, bantuan
pangan lainnya, dan bantuan medis. Kami ajak semua masyarakat untuk mendukung
dan menyukseskan program-program kami. Salah satunya Kapal Kemanusiaan untuk
Sulawesi Barat,” tambah Ibnu.
Setelah
bantuan-bantuan fase tanggap darurat ini, pada 14 hari ke depan di bawah
semangat Bangkitkan Sejatinya Bangsa, ACT akan menjadikan kantor pusat dan
cabang sebagai pusat informasi bencana nasional. Selama fase tanggap darurat
hingga pemulihan nanti, ACT akan mengikhtiarkan pelepasan Kapal Kemanusiaan
dengan bantuan 1.000 ton yang akan bergerak dari Jawa Timur dan DI Yogyakarta
menuju Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Tentu, tidak terlepas pula
daerah-daerah lainnya yang membutuhkan bantuan darurat.
Dalam
gerakan kampanye kebencanaan ini, yang menjadi pembeda dengan kampanye
kebencanaan tahun-tahun sebelumnya adalah kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan
program-program aksi tanggap darurat langsung bergandengan secara cepat dengan
rencana aksi pemulihan. Hal ini karena
setiap pengungsi tidak dapat berlama-lama bertahan dalam tempat pengungsian
sementara yang tidak terjaga protokol kesehatannya. Sehingga, diperlukan
dukungan besar dan masif dari berbagai pemangku kepentingan.
Di
waktu yang sama, tepatnya Senin (18/1/2021), ACT juga telah memberangkatkan
armada-armada kemanusiaan dari Gunung Sindur ke Sulawesi Barat yang membawa
bantuan kemanusiaan.
“Insyaallah
kami memberangkatkan Humanity Rice Truck, Humanity Food Truck, armada rescue
dan ada juga bantuan logistik yang akan diberangkatkan ke Majene dan Mamuju,
Sulawesi Barat. Kami akan mengirimkan armada, sebanyak 10 truk. Total bantuan
sebanyak 10 ton per armada. Mohon dukung kami dengan segala bantuan baik di
bidang kebencanaan, kemiskinan, dan lainnya,” ajak Manajer Program ACT, Eka Setiawaty.
Hingga
saat ini, sekitar 300.000 relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) terus
bergerak untuk membantu para penyintas bencana dengan melakukan beragam aksi
yang dibutuhkan. Misalnya saja Search and Rescue (SAR), layanan medis, pendistribusian
bantuan pangan untuk meringankan beban saudara terdampak bencana. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Indonesia Darurat Bencana, ACT Inisiasi Gerakan Bergerak Bersama Selamatkan Bangsa"
Posting Komentar