Januari, Sumut Diprediksi Inflasi Rendah, Tapi Bukan Karena Pulihnya Daya Beli

“Dan
terakhir gula pasir mengalami kenaikan kurang dari 2%, meski yang mengalami
kenaikan hanya untuk gula pasir premium,”
ujar Gunawan di Medan, Sabtu (30/1/2021).
Disamping
komoditi tersebut, menurut catatan Gunawan, masih ada beberapa komoditas lain
khususnya sayur sayuran yang mengalami kenaikan selama Januari, diantaranya
adalah kol, dan beberapa jenis sayur-sayuran lain baik dari gunung maupun
darat.
“Dan
kenaikan harga bahan pokok selama Januari bukan dikarenakan pulihnya daya beli,
tetapi lebih dikarenakan gangguan stok akibat cuaca maupun kenaikan komponen
biaya produksi dan distribusi karena pandemic,” katanya.
Dikatakan
Gunawan, menjelang akhir Januari, komoditi yang awalnya dijual dengan harga
mahal justru mengalami penurunan yang
signifikan. Tetapi memang, jika dirata-ratakan selama perjalanan Januari 2021, masih
naik. Sehingga dampa penurunan harga komoditas belakangan ini akan memicu
terjadinya deflasi pada bulan Februari mendatang.
“Sementara untuk
Januari ini, saya melihat Sumut berpeluang mencetak inflasi dalam rentang 0.1%
hingga 0.15%, pada dasarnya masih sangat rendah. Dan saya melihat tren harga
hingga menjelang ramadhan tahun 2021 masih akan bergerak landau, tidak akan
begitu bergejolak, dan cenderung lebih terkendali. Namun kedepan sebaiknya kita
mewaspadai potensi penurunan harga yang diakibatkan oleh tren pelemahan daya
beli,” tutupnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Januari, Sumut Diprediksi Inflasi Rendah, Tapi Bukan Karena Pulihnya Daya Beli "
Posting Komentar