Bosen Gowes di Perkotaan, tiket.com Ajak Gowes di Borobudur
Pada
umumnya, kegiatan wisata yang biasa dilakukan jika mengunjungi Candi Borobudur
adalah berkeliling kawasan candi. Dengan memesan tiket masuk seharga mulai dari
Rp 47.000 di tiket TO DO, pengunjung dapat menjelajahi 72 stupa sembari
menapaki puncak candi dengan hadiah pemandangan gunung asri dan pepohonan
rindang.
"Tetapi,
sebenarnya liburan ke Candi Borobudur tidak hanya sampai di situ saja. Bagi
masyarakat yang gemar bersepeda, terdapat beberapa area kunjungan yang ramah
sepeda sehingga dapat berkeliling di sekitar candi. Daerah ini masih amat asri
sehingga nyaman untuk berkunjung ke berbagai destinasi desa wisata sembari auto
nanjak dengan sepeda," ujar Co-Founder & Chief Marketing Officer
tiket.com, Gaery Undarsa, dalam siaran pers yang diterima wartawan, Selasa
(23/2/2021).
Dikatakan
Gaery, Candi Borobudur merupakan salah satu destinasi super prioritas yang
digencarkan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Strategi ini diupayakan
sebagai salah satu langkah untuk mempercepat memulihkan industri pariwisata
domestik yang terpuruk sejak tahun 2020.
“Bersepeda
adalah salah satu kegiatan komunitas yang terbentuk semasa pandemi berlangsung.
Kami melihat pertumbuhan tren bagi berbagai komunitas pesepeda dari berbagai
kota untuk menjelajahi medan-medan alami nusantara bersama-sama, karena
aktivitas tersebut menyegarkan pikiran dan cahaya matahari bermanfaat bagi
kebaikan tubuh. Kami tentunya terus berpesan untuk tetap disiplin 5M protokol
kesehatan dan mengecek regulasi terbaru dari pemerintah daerah yang akan
dikunjungi, demi kenyamanan sesama pengunjung dan warga lokal," ucapnya.
Untuk itu, tiket.com memberi rekomendasi lokasi bagi calon turis yang hendak merencanakan liburan bersepeda ke Candi Borobudur.
1. Desa
Wringin Putih,
Berlokasi
sekitar 2,3 km dari area Candi Borobodur, Desa Wringin Putih menawarkan pemandangan
pedesaan asri dan indah dengan latar belakang persawahan serta lanskap Bukit
Menoreh. Daya tarik utama dari desa ini adalah jajaran rumah bambu yang dapat
ditemui sembari menyusuri area Wringin Putih sembari bersepeda. Manfaatkan
kesempatan untuk berhenti sejenak agar bisa menikmati camilan khas bernama
getuk, yaitu cemilan yang terbuat dari singkong halus bercampur gula, garam,
dan kelapa parut.
2.Desa
Wanurejo,
Terletak di
kaki pegunungan Menoreh dan diapit antara Sungai Progo dan Sungai Sileng, sehingga
pemandangan alami mempesona pun dapat memukau hati.Bagi turis yang tidak
membawa sepeda, maka di Balkodes Wanurejo, tersedia tempat penyewaan sepeda di
Jalan Balaputradewa. Harga sewa mulai dari Rp 15.000 untuk sepeda biasa, hingga
Rp 50.000 untuk sepeda gunung.
3. Desa
Majaksingi,
Berlokasi
cukup 3 km dari Candi Borobudur, tempat rehat alami berikutnya adalah Desa
Majaksingi. Kegiatan menarik selagi menghabiskan waktu di sini adalah kerajinan
membuat pot dari tanah liat langsung mengikuti tutorial live dari pengrajin
berpengalaman.
4. Desa
Tanjungsari,
Berjarak
serupa dengan Desa Majaksingi, yaitu sekitar 3 km dari Candi Borobudur, Desa
Tanjungsari memiliki latar belakang panorama pegunungan Menoreh. Penduduk desa
ini bermata pencaharian utama sebagai petani cabe dan tembakau, selain itu,
pembuatan tahu rumahan pun menjadi salah satu produk usaha yang pantas dilirik.
5. Desa
Candirejo,
Desa yang
memiliki Waroeng Rejo atau wisata air Sungai Progo ini terletak 4 km dari Candi
Borobudur. Kegiatan outdoor seperti rafting pun dapat menjadi pilihan karena
arus sungai yang cukup deras. Berbeda dengan rafting modern, jenis rafting di
desa ini menggunakan getek tradisional. Pilihan lain bagi turis adalah
merasakan pengalaman berpetualang dengan berkendara off road menyusuri sungai
Progo.
"Semua
kegiatan rekomendasi ini tidak dapat dirasakan hanya dalam 1 hari saja. Oleh
karena itu, tiket.com merekomendasikan berbagai hotel di Yogyakarta yang telah
mendapatkan label tiketCLEAN sebagai pilihan hotel untuk nginep," katanya.
Area Manager
West Indonesia, tiket.com, Ferdinand Siregar, mengungkapkan, hingga saat ini,
terdapat lebih dari 660 hotel di kota Yogyakarta dan 64 hotel di Magelang yang
telah mendapatkan label tiketCLEAN. Masyarakat dapat menjadikan hotel tersebut
sebagai pilihan ketika hendak liburan ke Candi Borobudur.
"Jumlah
mitra hotel yang berlabel tiketCLEAN pun bertumbuh rata-rata 40% per kuartal.
Label tiketCLEAN diberikan oleh tiket.com kepada semua mitra operator
pariwisata yang telah memenuhi standarisasi protokol kesehatan dan kebersihan,
sehingga aman dikunjungi oleh masyarakat," imbuhnya.
Selain itu, tiket.com berpartisipasi dalam inisiatif Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), yaitu InDOnesia CARE yang memastikan bahwa tempat wisata dan akomodasi menerapkan protokol kesehatan dan tersertifikasi CHSE (Clean, Healthy Safety and Environment). Serta dalam upaya mendukung gerakan Kemenparekraf #DiIndonesiaAja, tiket.com pun turut menggelar tiket #DiIndonesia yang memberikan berbagai inspirasi liburan ke destinasi domestik, khususnya 5 Destinasi Superprioritas, di platform tiket.com.
“Kami
percaya bahwa kemitraan berkelanjutan merupakan solusi kunci dalam mendorong
pemulihan industri pariwisata Indonesia. Kolaborasi strategis antara tiket.com
dan Kemenparekraf pastinya akan membawa dampak positif bagi para pencari nafkah
di dalam industri pariwisata. Berbagai peran yang dijalankan oleh tiket.com,
yang tidak hanya menjadi pionir platform OTA di Indonesia, tetapi juga jendela informasi
bagi wisatawan lokal maupun internasional yang ingin menjelajahi Indonesia,
akan semakin membuka peluang percepatan pemulihan industri pariwisata. Kami
optimis akan pemulihan menyeluruh sepanjang tahun 2021,” tutupnya. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Bosen Gowes di Perkotaan, tiket.com Ajak Gowes di Borobudur "
Posting Komentar