Buntut Harga Kedelai Bertahan Mahal, Pengrajin Tahu Mogok Produksi

Mereka
berharap, dengan aksi protes ini, harga kacang kedelai bisa distabilkan dan
tidak terus menerus mengalami kenaikan.
Ini menurut
salah seorang pengrajin tahu, Suyanto, harus dilakukan untuk menghindari
kerugian yang lebih besar, karena
kenaikan harga kedelai tidak diikuti dengan kenaikan harga tahu.
“Kami kan
tidak mungkin ikut-ikutan menaikkan harga jual tahu setiap kali harga kedelai
naik,” ujar Suyanto ketika ditemui di lokasi usahanya di Jalan Mangaan Gang Ali
Jalan Mangaan 1 Kelurahan Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli.
Suyanto
mengakui, untuk menghentikan produksi selama sepekan bukanlah keputusan yang
mudah, karena ada banyak pekerja yang menggantungkan penghasilan dari usahanya.
Di usaha miliknya yang sudah berjalan selama 15 tahun, ada 7 orang pekerja,
yang dalam sehari sedikitnya mendapat upah Rp150 ribu.
“Jadi kalau
kami berhenti produksi macam sekarang ini, kan kasihan mereka. Tapi kalau kami
tidak mogok, kami juga tidak memperoleh untung,” kata Suyanto.
Dilanjutkannya,
tak hanya menghadapi harga kacang kedelai yang terus merangkak naik, Suyanto
yang memproduksi tahu sumedang juga harus menghadapi kenyataan harga minyak
goreng yang juga sudah naik.
“Jadi yah
nanti kalau pun kami memproduksi kembali, ukuran tahu harus kami kecilkan, biar
harga gak usah dinaikkan,” tuturnya.
Hal yang
sama dikatakan Iwan, pengrajin tahu lainnya di Jalan Mangaan, Kelurahan Mabar
Hilir.
Dengan harga
kedelai yang masih bertahan dikisaran Rp9800 per kilogram, maka mereka cukup
diberatkan jika harga jual tahu tidak mengalami kenaikan.
“Tapi untuk
menaikkan harga tahu juga tak mungkin, karena daya beli masyarakat juga sedang
lesu. Jadi yah ini dilema buat kami,” kata Iwan.
Untuk itu
lanjut Iwan yang mengelola usaha keluarga yang sudah berjalan sejak tahun 1990
itu, mereka akan kembali memproduksi
tahu di pekan depan dengan harapan harga kacang kedelai tidak kembali mengalami
kenaikan.
“Kalau bisa,
stabil saja lah harga kacang kedelai itu. Toh, pasokannya setahu kami terus
ada,” harapnya.
Belum ada Komentar untuk "Buntut Harga Kedelai Bertahan Mahal, Pengrajin Tahu Mogok Produksi"
Posting Komentar