Pasokan dari Petani Karo Berkurang, Harga Cabai Naik Tajam

Lensamedan- Harga cabai merah kembali terpantau naik tajam, setelah sempat turun pada akhir pekan kemarin. Dari pantauan di tingkat petani pada akhir pekan kemarin (Sabtu/Minggu), harga komoditas cabai mengalami penurunan yang cukup tajam. Harga cabai merah dari pantauan sebelumnya berada dikisaran Rp12 ribuan per kilogram (kg) di tingkat petani, maka di tingkat pedagang pengecer, ini nantinya bisa dijual dikisaran Rp20 ribuan saja.

Tetapi menurut Ketua Tim Pemantau Harga Bahan Pokok Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, harga di tingkat pedagang pengecer pada hari ini (senin) melonjak ke Rp40 ribu  hingga Rp43 ribuan per kg untuk cabai merah, atau naik sekitar 40%-an. Dan untuk cabai rawit harganya meroket menjadi Rp60 hingga Rp65 ribuan per kg. Jauh berbeda dengan kinerja harga cabai di akhir pekan kemarin. Kenaikan harga yang sangat tinggi tersebut diperkirakan hanya akan berlangsung sesaat.

“Lompatan harga cabai ini lebih banyak dikarenakan kendala distribusi atau penundaan panen yang dilakukan petani di hari Minggu kemarin. Dari pantauan kita, pedagang besar di pasar induk tidak mendapatkan limpahan pasokan cabai yang banyak dari wilayah Kabupaten Karo. Jadi tidak perlu panik, karena saya yakin harga akan kembali pulih segera,” ujar Gunawan di Medan, Senin (1/2/2021).

Sementara untuk sejumlah komoditas lainnya seperti bawang merah sejauh ini masih cukup stabil. Masih dikisaran Rp24 ribuan per kg, termasuk juga harga bawang putih yang juga stabil dikisaran angka yang sama. Untuk daging ayam juga demikian, masih stabil dikisaran angka Rp33 ribuan per kg, dan belum berpotensi untuk turun ke bawah lagi.

Tren kenaikan harga pakan ternak masih terjadi, dan tentunya kenaikan harga tersebut belum menjadi katalis positif bagi kemungkinan penurunan harga daging ayam kedepan. Untuk kinerja harga kebutuhan pokok lainnya seperti sayur-sayuran mungkin akan terus berfluktuasi. Kecenderungannya memang masih mahal.

“Namun, saya tekankan agar kita mewaspadai kemungkinan penurunan harga dikarenakan pelemahan daya beli. Sejauh ini masih terlihat penurunan konsumsi atau belanja masyarakat yang tetap lebih rendah dibandingkan sebelum masa pre-Covid,” tutupnya. (*)

 

 

(Medan) 

 

Bagikan Artikel ini