Presiden: Satukan Energi Bangsa untuk Menangani Pandemi
Hal tersebut
disampaikannya saat memberikan pidato kunci pada CNBC Indonesia Economic Outlook
2021 secara virtual, Kamis (25/2/2021), dari Istana Merdeka, Jakarta.
“Kita sudah
melampaui masa tersulit pertumbuhan ekonomi kita. Sekarang ini, tahun 2021
adalah masa recovery, masa kebangkitan yang harus kita sambut dengan optimisme,
antusias, dan kerja keras, penuh keberanian,” ujar Presiden Jokowi seperti yang
dikutip dari laman setkab.go.id.
Kepala
Negara mengatakan sejumlah lembaga keuangan dunia, seperti IMF (International
Monetary Fund), Bank Dunia, OECD (The Organisation for Economic Co-operation
and Development) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 akan
tumbuh positif di kisaran 4-5 persen.
“Kita harus membuktikan bahwa Indonesia bisa lebih baik dari yang diperkirakan. Syaratnya sederhana, energi bangsa harus bersatu, harus fokus untuk menangani krisis kesehatan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” tegasnya.
Presiden
menekankan, kemampuan dalam mengatasi pandemi adalah kunci pemulihan ekonomi.
Penanganan pandemi dilakukan Pemerintah secara berkelanjutan dengan terus
menggerakkan disiplin penerapan penerapan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan,
memakai masker, menjaga jarak), menguatkan 3T (testing, tracing, treatment),
melaksanakan kebijakan PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)
skala mikro, serta melakukan vaksinasi Covid-19.
Pemerintah
sejak 13 Januari lalu telah melaksanakan program vaksinasi yang diberikan
secara gratis pada masyarakat. Setelah pada tahap pertama dilakukan vaksinasi
kepada tenaga Kesehatan, pada tahap kedua yang tengah berlangsung Pemerintah
menyasar petugas dan pelayan publik serta masyarakat kelompok usia 60 tahun ke
atas.
Selain itu,
ungkap Kepala Negara, Pemerintah juga mengawal percepatan di klaster-klaster
padat sehingga kekebalan komunal atau herd immunity dapat segera tercapai.
“Saya
mengharapkan partisipasi dari seluruh pihak untuk mendukung vaksinasi ini.
Indonesia harus segera aman dari Covid-19 dan kita tunjukan kepada dunia bahwa
kita termasuk berada di barisan terdepan dalam menangani krisis yang melanda
dunia ini,” ujarnya.
Lebih
lanjut, Presiden mengatakan, kecepatan dalam penanganan krisis kesehatan juga
selaras dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Diungkapkannya,
tahun 2021 ini Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp372 triliun untuk
mempercepat PEN. Berbagai stimulus telah diberikan untuk memulihkan sisi
permintaan dan penawaran, baik melalui program bantuan sosial (bansos), Program
Keluarga Harapan (PKH), subsidi gaji, Kartu Prakerja, program Padat Karya Tunai
(PKT), Bantuan Produktif bagi UMKM, serta relaksasi maupun restrukturisasi
pinjaman, keringanan pajak, dan kemudahan-kemudahan lainnya.
Program padat karya dan belanja Pemerintah lainnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan dalam jangka pendek. Untuk itu, Presiden menekankan pentingnya peran sektor usaha dalam penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan.
“Penciptaan
dan perluasan lapangan kerja secara berkelanjutan adalah dari para pelaku usaha
di sektor swasta. Baik itu menghidupkan kembali usaha-usaha yang sudah berjalan
maupun merintis pembukaan usaha-usaha baru,” ujarnya.
Lebih
lanjut, Presiden menyampaikan, Pemerintah juga sudah mempersiapkan upaya PEN,
salah satunya melalui reformasi struktural yang tertuang dalam Undang-Undang
Cipta Kerja beserta peraturan pelaksanaannya.
“Undang-Undang
Cipta Kerja dan aturan turunannya, PP dan Perpres, sudah selesai disiapkan yang
memberikan kemudahan bagi pengembangan lapangan kerja, pembukaan lapangan
kerja, dan dan pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.
Presiden
menambahkan, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment
Authority (INA) juga telah terbentuk sebagai upaya untuk memperoleh alternatif
pembiayaan bagi pembangunan Indonesia.
“Modalitas
kita yang kuat ini akan semakin efektif bergerak atas dukungan Bapak, Ibu,
saudara-saudara semuanya. Sumbangsih dari para ekonom, pelaku usaha, dan
investor dalam memformulasikan kebijakan ekonomi yang paling sesuai dengan
kondisi Indonesia sangat berarti sehingga begitu pandemi selesai kita bisa
tumbuh dengan baik,” tuturnya.
Menutup pidatonya,
Presiden pun mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama untuk bangkit dan pulih
dari pandemi.
“Mari kita
buktikan bahwa pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2021 lebih tinggi dari yang
telah diperkirakan, serta lapangan kerja terbuka dan kesejahteraan rakyat
meningkat,” tandasnya.
CNBC
Indonesia menggelar Economic Outlook 2021 dengan tema “Menuju Pemulihan Ekonomi
Indonesia 2021”. Acara ini juga diikuti oleh para Menteri Kabinet Indonesia
Maju, Founder and Chairman CT Corp Chairul Tanjung, serta para ekonom,
investor, dan pelaku pasar. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Presiden: Satukan Energi Bangsa untuk Menangani Pandemi"
Posting Komentar