Setelah Raknamo dan Rotiklot, Pemerintah Tuntaskan Pembangunan Bendungan Napun Gete, di NTT
Seperti yang
diungkapkan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, Bendungan Napun Gete di NTT
serta Bendungan Sindang Heula di Banten akan diresmikan peroperasiannya dalam
waktu dekat ini. Menyusul Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur, dan Bendungan
Tapin, di Kalimantan Selatan yang telah diresmikan pada 14 dan 18 Februari.
Pengisian awal (impounding) Bendungan Napun Gete telah dilaksanakan mulai Desember 2020 lalu, saat ini juga tengah dilaksanakan beberapa pekerjaan perapihan/finishing sebelum diresmikan beroperasi.
Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono meminta pembangunan ini selesai lebih cepat dalam rangka
mendukung ketahanan air dan pangan nasional.
“Ketersediaan
air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah
dibanding daerah lain. Untuk itu perlu dibangun banyak bendungan dan embung
untuk mengatasi krisis air yang dibutuhkan untuk air minum, pertanian,
peternakan, dan lainnya,” ujarnya dikutip dari laman pu.go.id.
Saat ini
progres pengisian air sudah mencapai 40 persen dari total daya tampung 11,2
juta meter kubik. Bendungan yang memiliki luas genangan 99,78 hektare ini
direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hektare. Diharapkan dengan
selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19
khususnya di bidang pertanian.
Selain untuk
irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di
Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219
meter kubik per detik, dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar
0,71 megawatt. Bendungan ini juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan
sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan
masyarakat sekitar.
Pembangunan
bendungan menggunakan biaya APBN sebesar Rp880 miliar yang dilaksanakan oleh
kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pelaksanaan sejak Januari
2017. Selama masa pandemi Covid-19, pekerjaan pembangunan bendungan tidak
dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan
lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan, tenaga kerja konstruksi beserta
kegiatan yang mengikutinya.
Menteri PUPR mengungkapkan, Bendungan Napun Gete memiliki base flow yang lebih bagus dari Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta meter kubik dan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta meter kubik. (*)
(Sikka)
Belum ada Komentar untuk "Setelah Raknamo dan Rotiklot, Pemerintah Tuntaskan Pembangunan Bendungan Napun Gete, di NTT"
Posting Komentar