Mendag, Mentan, dan Menteri BUMN Bersinergi Dorong Ekspor Komoditas Pertanian

Hal ini
disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat melakukan pelepasan ekspor
bersama produk pertanian senilai Rp140 miliar ke 12 negara di Surabaya, Jawa
Timur, Jumat (12/3/2021).
Adapun
komoditas yang diekspor terdiri 34 jenis. Komoditas tersebut di antaranya
adalah pentol bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering,
lipan kering, asam amino hewan LLysine sulfate, pakan ternak, susu
pasteurisasi, susu, kelapa bulat, mentega kakao, bubuk kakao, biji kopi,
cengkeh, dan serat campuran (sillage) allformilk. Komoditas tersebut akan
diekspor ke 12 negara tujuan, yaitu Amerika Serikat, Hongkong, Timor Leste,
Jerman, Brunei Darussalam, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Mesir,
Singapura, Bangladesh.
Hadir pada
kegiatan ini Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Badan Usaha Milik
Negara Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Kerja
sama ini merupakan permulaan untuk memastikan Indonesia mempunyai eksportir
baru sehingga ekonomi terus berkelanjutan di masa yang akan datang," ujar Lutfi.
Disampaikannya,
perdagangan menjadi salah satu yang terpenting dalam menggeliatkan ekonomi.
"Dengan
jumlah konsumsi Indonesia yang mencapai 59 persen dari produk domestik bruto
(PDB) Indonesia, kita harus menjaga konsumsi agar masyarakat dapat menggerakan industry
dan ekspor meningkat," tandasnya.
Mendag
melanjutkan, Jawa Timur merupakan pusat perdagangan barang setengah jadi untuk Indonesia
bagian timur. Oleh sebab itu, Kementerian Perdagangan akan membuat Export
Center di Surabaya. Hal ini untuk memastikan komoditas Indonesia dapat
melakukan penetrasi ke pasar internasional.
Sementara
itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo,
sinergi lintas Kementerian harus ditingkatkan. Hal ini sebagai langkah
strategis dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional, di tengah tantangan
pandemi Covid-19.
"Menghadapi
pandemi ini dengan berbagai dampak yang ada, maka kerja sama antarsektor harus ditingkatkan.
Hari ini kami datang untuk melepas ekspor. Bersama kita genjot pasar ekspor
produk pertanian kita," jelas Mentan.
Menanggapi rencana Kemendag, Gubernur Khofifah berharap, Export Center di Surabaya akan dapat segera diwujudkan sehingga proses petik olah kemas jual di Jawa Timur dapat pasar internasional. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya Jawa Timur.
Pada
kegiatan ini juga diserahkan sertifikat kesehatan (Health certificate/HC) dan
sertifikat fito sanitasi (Phytosanitary Certificate/PC) kepada eksportir oleh
tiga Menteri. Sertifikat tersebut diserahkan kepada PT Sinar Indochem (pakan
ternak) sebanyak 60 ton senilai Rp300 juta ke Timor Leste, PT Organic Hans Jaya
(sarang burung walet) sebanyak 494 kg senilai Rp9,9 miliar ke Tiongkok, PT
Cargill Indonesia (bubuk dan mentega kakao) sebanyak 83,4 ton senilai Rp4,98
miliar ke Tiongkok, dan PT Yongbee Indonesia (pakan serat campuran) sebanyak
174,4 ton senilai Rp392 juta ke Korea Selatan.
Berdasarkan
data Badan Karantina Pertanian, Kementan, secara nasional produk pertanian yang
diekspor hingga Maret 2021 sebanyak 81,3 ribu ton dengani nilai mencapai Rp1,26
triliun.
Komoditas
tersebut terdiri dari tanaman pangan sebanyak 8,5 ribu ton senilai Rp125,8
miliar (9,95%), hortikultura sebanyak 487,9 ton senilai Rp47 miliar (3,71%),
perkebunan sebanyak 72,2 ribu ton senilai nilai Rp997,3 miliar (78,9%), dan
peternakan sebanyak 27,8 ribu ton senilai nilai Rp94 miliar (7,43%). (*)
(Surabaya)
Belum ada Komentar untuk "Mendag, Mentan, dan Menteri BUMN Bersinergi Dorong Ekspor Komoditas Pertanian"
Posting Komentar