Muncul Berita Wartawan Berdamai dengan Pemko, Ketua FJM : Berita yang Merendahkan Diri Sendiri

Hal ini dikatakan
Ketua FJM, Jonris Purba menanggapi munculnya pemberitaan pada salah satu media
online yang menyebut terjadinya 'perdamaian' antara Pemko Medan dengan kalangan
wartawan lewat kegiatan buka bersama di salah satu situs bersejarah Tjong A
Fie, Jalan Ahmad Yani, Medan pada Jumat (16/4/2021).
"Saya
mencoba menebak arah pikiran penulisnya. Itu mungkin mengaitkan buka puasa
dengan adanya aksi unjuk rasa pada siang harinya. Namun menurut saya
kalau sampai disebut dengan istilah 'berdamai' itu jadi lucu. Karena wartawan
yang memenuhi undangan buka puasa bersama itu, bukan wartawan yang melakukan
aksi unjuk rasa memprotes pengusiran wartawan dari Kantor Wali Kota
Medan," ujar Jonris Purba, Sabtu (17/4/2021).
Jonris
meyakini, unjuk rasa memprotes pengusiran wartawan dari Kantor Wali Kota Medan
yang sudah berlangsung dua hari berturut-turut (Kamis-Jumat) merupakan isu yang
menyedot banyak perhatian. Hal ini karena, sang Wali Kota yakni Bobby
Nasution merupakan menantu dari Presiden Joko Widodo. Namun terlepas dari
itu, ia berharap tidak ada penggiringan-penggiringan isu yang seolah
memperhadapkan sesama kelompok wartawan.
"Kita
miris dengan cara-cara seperti itu," katanya.
Ditambahkannya,
semua wartawan yang melakukan aksi unjuk rasa memprotes sikap arogan petugas
pengamanan di Kantor Wali Kota Medan tersebut merupakan orang-orang yang
berintegritas. Karena selalu menunjukkan komitmen yang tinggi untuk
mengedepankan kepentingan kerja jurnalistik secara profesional.
"Jadi
saya kira, para pihak termasuk petinggi-petinggi organisasi pers yang
mengkritik aksi pengusiran kemudian datang memenuhi undangan buka puasa bersama
Pak Bobby ya tidak masalah. Namun saya bisa pastikan, bahwa rekan-rekan saya
yang berunjuk rasa kemarin adalah kelompok yang juga harus dihormati karena
menolak hadir. Jadi kurang pas disebut ada istilah 'Berdamai'. Karena yang
dituntut juga adalah soal menghormati dan mematuhi UU Pers nomor 40 tahun 1999
yang harus dipahami semua pihak termasuk pejabat publik tanpa terkecuali,"
imbuhnya.
Dihubungi
terpisah, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan Liston
Damanik mengatakan, komunitas jurnalis dan media massa di Medan menunggu Wali
Kota Medan Bobby Nasution membuktikan bahwa dirinya tidak anti untuk
diwawancara oleh para pewarta.
"Jurnalis
menghormati kerja para petugas pengamanannya, namun di atas itu semua, sebagai
kepala daerah, Bobby Nasution harus menyediakan kesempatan bagi jurnalis seluas
mungkin untuk mewawancara dirinya dan meliput setiap kegiatan di lingkungan
Pemko Medan," kata Liston.
Seperti
diberitakan sebelumnya, Komunitas jurnalis yang tergabung dalam Forum Jurnalis
Medan (FJM) selama dua hari berturut-turut menggelar aksi memprotes
pengusiran dua orang jurnalis di Balai Kota, Rabu lalu. Aksi tersebut menuntut
Wali Kota Medan Bobby Nasution dan para bawahannya untuk menaati Undang-Undang
Pers dan melakukan perubahan pada pola komunikasinya yang tertutup pada
jurnalis. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Muncul Berita Wartawan Berdamai dengan Pemko, Ketua FJM : Berita yang Merendahkan Diri Sendiri"
Posting Komentar