Dukung Penyediaan Gas Bumi, PGN - KI Kendal - KIT Batang Tandatangani HoA
PGN akan berupaya memberikan layanan prima untuk
memenuhi kebutuhan gas bumi industri yang berada di KIK dan KITB melalui
penyediaan infrastruktur dan pasokan gas bumi yang handal.
Penandatanganan dilaksanakan oleh Direktur Utama PGN,
M. Haryo Yunianto, Direktur KI Kendal, Didik Purbadi, dan Direktur Utama KIT
Batang, Galih Saksono yang disaksikan
oleh Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, Jumat, (21/5/2021).
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury
mengatakan, sesuai dari arahan Bapak Presiden bahwa Indonesia dalam beberapa
tahun mendatang diharapkan untuk bisa tumbuh di atas 5 persen dan bagaimana
Indonesia bisa pulih dari pandemi Covid-19. Salah satu yang akan bisa menjadi
pendorong adalah peningkatan dari investasi.
“Dan salah satu yang menjadi strategi pemerintah untuk
bisa mendatangkan investasi adalah membangun sebuah kawasan industry, khususnya
dalam hal ini di kawasan Pantura untuk bisa mengundang investasi ke Indonesia,”
ujar Pahala dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (22/5/2021).
Menurut Pahala, persyaratan untuk bisa mendatangkan
investasi ke Indonesia, selain pada kemudahan dalam melakukan investasi adalah
efisiensi dalam infrastruktur dan biaya untuk bisa masuk ke dalam kawasan
industri tersebut.
Selain itu, kepastian ketersediaan listrik dan energi
bagi perusahaan yang akan masuk ke dalam kawasan industri tersebut.
“Saat ini kita sudah mendapatkan komitmen dari
beberapa investor untuk bisa masuk ke dalam kawasan-kawasan industri tersebut. Untuk
itu saya berharap bahwa HoA yang ditandatangani oleh PGN dengan KIK dan KITB
hari ini dapat betul-betul bisa dilanjutkan menjadi sebuah kerjasama dan
memastikan ketersediaan energi di kedua kawasan tersebut,” papar Pahala.
Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan HoA ini,
PGN bersama KIK dan KITB akan menyusun rencana penyediaan pasokan gas bumi
beserta infrastruktur pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan energi untuk
industri dan pembangkit listrik di KIK maupun KITB.
Saat ini banyak industri yang selain memastikan
ketersediaan dan efisiensi energi listriknya, juga memastikan bahwa energi dan
listrik disediakan dengan konsep yang lebih ramah lingkungan dan lebih rendah
kadar hidrokarbonnya.
“Nantinya kita akan berkoordinasi dengan KPUPR untuk
memastikan bahwa pipa atau tersedianya jaringan antara Batang dan Semarang yang
menjadi persyaratan untuk bisa melakukan transmisi dari sumbernya salah satunya
Jambaran Tiung Biru,” kata Pahala.
Pahala berharap, dengan inisiatif ini kerjasama antara
PGN dengan KIK dan KITB, Indonesia akan bisa tumbuh dan mengundang investasi
dengan lebih baik lagi.
Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto memaparkan bahwa
dalam kerjasama ini, PGN akan menyediakan pasokan gas bumi beserta
infrastruktur pendukungnya berupa gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG),
Liquified Natural Gas (LNG) untuk kebutuhan energi industri dan komersial di
KIK dan KITB.
“Kedua HoA ini merupakan bagian dari upaya untuk
memberikan kepastian kepada calon investor di KIK maupun KITB atas jaminan
ketersediaan pasokan gas bumi. Selain itu diharapkan dapat meningkatkan daya
saing iklim investasi di kawasan industri maupun industri di Indonesia pada
umumnya,” papar Haryo.
Jawa Tengah, sebagai provinsi berpenduduk terbanyak
ketiga di indonesia, memerlukan lapangan pekerjaan yang terus bertumbuh untuk
menggerakkan perekonomian daerah. Melalui pengembangan Kawasan Industri di
Kendal dan Batang, diharapkan pertumbuhan perekonomian tersebut dapat terus
berkelanjutan.
“Layanan gas
bumi ke KI Kendal dan KIT Batang juga menjadi milestone baru bagi PGN untuk
membuka pasar baru di Jawa Tengah. Kedua kawasan industri tersebut sebagai
pasar pontensial gas bumi, semoga terus bertumbuh sehingga dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan menjadi bagian dari upaya percepatan
pemulihan ekonomi nasional,” ujar Haryo.
Komitmen PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai
Subholding Gas PT Pertamina (Persero) untuk menyediakan infrastruktur dan
pasokan gas bumi di Jawa Tengah, telah dimulai sejak tahun 2014 melalui
penyaluran gas bumi dengan jaringan gas di kawasan Industri Tambak Aji,
penyediaan gas untuk Pembangkit Listrik Tambak Lorok, penyaluran gas ke 7.093
rumah tangga di Kota Semarang dan Kab Blora.
Secara keseluruhan, saat ini PGN telah menyalurkan gas
bumi kepada 75 kawasan industri di Indonesia di mana jumlah pelanggan yang
dilayani dalam kawasan sebanyak 636 industri dengan volume konsumsi gas sebesar
236 BBTUD.
“Ketersediaan gas bumi dan infrastrukturnya termasuk
menjadi komponen vital dalam pengembangan suatu kawasan industri. Ketika sudah
aktif diutilisasi nanti, semoga dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi Jawa Tengah
melalui industri-industri baru yang produktif,” imbuh Haryo.
Haryo melanjutkan, demand gas di wilayah KIK maupun
KITB diproyeksikan cukup besar. PGN terus berkoordinasi secara intensif dengan
KIK dan KITB mengenai total demand gas yang potensial akan digunakan. Termasuk
profil kawasan, ketersediaan lahan dan fasilitas eksisting yang diperlukan,
kebutuhan energi sebagai bahan bakar atau bahan baku, pembangkit listrik,
industri, dan data-data pendukung lainnya akan dikaji bersama secara
komprehensif.
“Pembangunan pipa gas transmisi Gresik -Semarang pun
telah diselesaikan, semoga mempercepat realisasi kepastian penyaluran pasokan
gas bumi di kedua kawasan industri ini. Terdapat rencana kerjasama PGN dengan
Pemda dan BUMD Jawa Tengah terkait penyediaan CNG beserta infrastruktur
pedukungnya agar pasokan gas bumi di Jawa Tengah semakin handal,” jelas Haryo.
PGN juga tengah menyelesaikan interkoneksi Pipa Gresem
dengan Pipa Kalimantan Jawa (Kalija) untuk optimalisasi distribusi gas bumi di
sektor industri area Kendal dan Semarang. Finalisasi interkoneksi Pipa Gresem –
Kalija akan meningkatkan pemanfaatan gas bumi yang dari Lapangan Kepodang
sehingga diharapkan dapat memperkuat kehandalan pasokan gas bumi. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Dukung Penyediaan Gas Bumi, PGN - KI Kendal - KIT Batang Tandatangani HoA "
Posting Komentar