PGN Kolaborasi dengan Kawasan Industri BUMN
Lensamedan - PT
Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas dan bagian dari Holding
Migas Pertamina, berkomitmen dalam upaya mendorong daya saing industri agar
dapat menumbuhkan ekonomi nasional serta meningkatkan pemanfaatan gas bumi
nasional.
Sesuai dengan arahan KBUMN, PGN sebagai pemasok gas
bumi dapat menjadi penyedia dan berkolaborasi dengan Kawasan Industri (KI) BUMN
untuk menyediakan kebutuhan energi yang ramah lingkungan dan mendukung daya
saing produk dengan efisiensi gas bumi.
Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto mengungkapkan
bahwa PGN akan mendukung pengembangan Kawasan Industri Baru sesuai RPJM
2020-2024 di luar Pulau Jawa selaras dengan program gasifikasi Pembangkit
Listrik sesuai Permen ESDM 13/2020 yang sedang dijalankan PGN untuk mendorong
pertumbuhan industri di kawasan Indonesia Timur.
Dengan portofolio pasokan terkontrak dengan pemasok di
hulu ±1.000 BBTUD, PGN diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan gas bumi di KI.
“Target PGN dalam jangka pendek adalah segera
melaksanakan joint study bersama dengan pengelola Kawasan Industri untuk
memetakan potensi kebutuhan gas bumi beserta moda transportasinya di Kawasan
Industri. Saat ini Indonesia juga sudah memasuki era LNG, sehingga
infrastruktur pendukung seperti virtual pipeline dapat dibangun untuk
menjangkau wilayah Indonesia Timur secara lebih luas,” ujar Haryo dalam
keterangan tertulis yang diterima, Jumat (28/5/2021).
Rakor Bersama KI BUMN ini juga dihadiri oleh PT
Danareksa - PT PPA sebagai pemimpin Kluster KI BUMN, PT Kawasan Industri Medan
(KIM), PT JIEP, PT Kawasan Industri Makasar (KIMA), PT Kawasan Berserikat
Nusantara (KBN), PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan PT Surabaya
Industrial Estate Rungkut (SIER).
Kolaborasi dengan KI BUMN sejalan dengan target
Kemenperin untuk terciptanya 156 Kawasan Industri dengan jumlah lahan 65.000 ha
Industri hingga akhir tahun 2021. Per juni 2020, terdapat 118 kawasan industri
di Indonesia dengan lahan sekitar 51.861 ha.
Secara keseluruhan, PGN telah menyalurkan gas bumi
kepada 75 Kawasan Industri di Indonesia. Di Sumatera sebanyak 14 KI, Jawa Barat
sebanyak 42 KI, dan Jateng & Jatim 19 KI.
Jumlah pelanggan industri yang dilayani sebanyak 636
Industri dengan volume sebesar 236 BBTUD. Beberapa sektor industri yang
menyerap volume besar adalah petrokimia, industri logam dan baja, keramik,
kaca/ glassware, pulp & paper, tekstil hulu.
Milestone penting terkini mengenai kerjasama dengan
kawasan adalah PGN telah menandatangani pokok-pokok perjanjian (HOA) penyediaan
pasokan gas dan infrastruktur pendukungnya dengan KI Kendal dengan estimasi
kebutuhan gas sebesar 37 BBTUD dan KIT Batang sebesar 10 BBTUD.
“PGN terus mendorong agar kerjasama dengan kawasan
industri dapat segera terealisasi, khususnya di KI di wilayah Indonesia Timur.
Mengingat sampai saat ini, KI di Indonesia masih dominan di wilayah Indonesia
Bagian Barat,” ujar Haryo.
PGN juga mendukung upaya menuju Eco-Industrial Park/
Estate dengan aspek lingkungan (environment), sosial (social), dan tata Kelola
perusahaan (governance) pada kawasan industri. Diharapkan kerjasama ini dapat
meningkatkan daya saing kawasan.
Gas bumi sendiri mempunyai nilai lebih yaitu lebih
rendah emisi, sekitar 50-60 Ton CO2/ TJ. Nilai kalornya tinggi yaitu sebesar
12.500 kcal/ kg, dua kali lebih tinggi dari batu bara yang nilai kalornya
sebesar 6.000 kcal/kg. Gas bumi juga terbukti lebih ramah lingkungan dan dapat
mendorong efisiensi energi.
Konsep kerjasama ini juga sejalan dengan investasi
berbasis Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) yang tidak
mengejar keuntungan semata, melainkan memperhatikan segi kebermanfaatan usaha
bagi lingkungan, masyarakat, dan pemerintah.
Dengan begitu dapat membuat nilai perusahaan menjadi
naik secara signifikan dalam jangka panjang, serta meningkatkan kemungkinan
insentif yang diberikan Lender dengan biaya rendah.
"PGN akan menggunakan parameter-parameter kunci
komersial yang tepat dalam kolaborasi antara PGN dan pengelola Kawasan Industri
sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Di sisi lain tetap memperhatikan
faktor teknis yang tepat dalam pengembangan infrastruktur gasnya agar
pemanfaatan gas bumi dapat benar-benar meningkatkan daya saing industri guna
memacu pertumbuhan ekonomi nasional yang berkualitas," tutup Haryo. (*)
(Yogyakarta)
Belum ada Komentar untuk "PGN Kolaborasi dengan Kawasan Industri BUMN"
Posting Komentar