BUMDes Didorong untuk Berorientasi Ekspor
“Kita akan terus konsolidasi supaya semakin banyak
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sedang
menggalakkan komoditas ekspor, ini juga tergantung dengan data-data, tentang
potensi desa, potensi unggulan desa,” ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, di
Jakarta, Selasa (8/6/2021).
Saat ini, ungkap Abdul Halim, sudah ada BUMDes yang
melakukan ekspor. Salah satunya adalah BUMDes di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara
Timur (NTT) dengan komoditas ekspor vanila.
Lebih jauh Mendes PDTT menyampaikan, di saat pandemi
ini kunci kesuksesan dalam memulihkan ekonomi nasional di tingkat desa ada di
BUMDes. Posisi BUMDes yang saat ini telah resmi berbadan hukum setara dengan
BUMN dan BUMD, namun pada level yang berbeda.
“Jadi kalau misalnya bicara tentang pengelolaan air di
tingkat nasional dikelola oleh BUMN, pengelolaan air di tingkat kabupaten atau
provinsi dikelola oleh BUMD, pengelolaan air di tingkat Desa maupun antardesa
dikelola oleh BUMDes ataupun BUMDes Bersama,” katanya.
Unit usaha BUMDes, imbuh Abdul Halim, baik di sektor
wisata, jasa, simpan pinjam dan sebagainya, akan berkontribusi untuk memulihkan
ekonomi nasional di tingkat desa.
Dalam pernyataannya Mendes PDTT juga menegaskan bahwa
pihaknya tidak membatasi kerja sama yang dilakukan antardesa, bahkan lintas
kabupaten maupun provinsi untuk membentuk BUMDes Bersama.
“BUMDes Bersama tidak dibatasi oleh kewilayahan, desa
di Sidoarjo bisa membangun kerja sama dengan desa di NTT, bisa bekerja sama
dengan desa di Papua, bisa membangun kerja sama dengan desa di Aceh,” tuturnya.
Abdul Halim menilai, hal tersebut dapat dilakukan
apabila desa yang bekerja sama tersebut memiliki kesamaan potensi dan produk
unggulan.
“Itu yang kemudian bisa saling memberikan dan saling
menguntungkan. Dari manakita bisa tahu ini? Kembali, kuncinya cuma satu, data,
sekali lagi data,” ucapnya.
Untuk itulah, imbuh Mendes PDTT, pihaknya terus
mendorong pemutakhiran data berbasis SDGs Desa.
“Itulah makanya pemutakhiran data berbasis SDGs Desa
adalah merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar lagi, agar semua
permasalahan, semua potensi yang ada di Indonesia yang dimiliki oleh desa bisa
terakumulasi dengan baik dan kemudian terkelola dengan maksimal,” pungkasnya. (*)
(Jakarta)
Lensamedan - Pemerintah
melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(Kemendes PDTT) mendorong terciptanya lebih banyak BUMDes yang berorientasi
ekspor.
“Kita akan terus konsolidasi supaya semakin banyak
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sedang
menggalakkan komoditas ekspor, ini juga tergantung dengan data-data, tentang
potensi desa, potensi unggulan desa,” ujar Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, di
Jakarta, Selasa (8/6/2021).
Saat ini, ungkap Abdul Halim, sudah ada BUMDes yang
melakukan ekspor. Salah satunya adalah BUMDes di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara
Timur (NTT) dengan komoditas ekspor vanila.
Lebih jauh Mendes PDTT menyampaikan, di saat pandemi
ini kunci kesuksesan dalam memulihkan ekonomi nasional di tingkat desa ada di
BUMDes. Posisi BUMDes yang saat ini telah resmi berbadan hukum setara dengan
BUMN dan BUMD, namun pada level yang berbeda.
“Jadi kalau misalnya bicara tentang pengelolaan air di
tingkat nasional dikelola oleh BUMN, pengelolaan air di tingkat kabupaten atau
provinsi dikelola oleh BUMD, pengelolaan air di tingkat Desa maupun antardesa
dikelola oleh BUMDes ataupun BUMDes Bersama,” katanya.
Unit usaha BUMDes, imbuh Abdul Halim, baik di sektor
wisata, jasa, simpan pinjam dan sebagainya, akan berkontribusi untuk memulihkan
ekonomi nasional di tingkat desa.
Dalam pernyataannya Mendes PDTT juga menegaskan bahwa
pihaknya tidak membatasi kerja sama yang dilakukan antardesa, bahkan lintas
kabupaten maupun provinsi untuk membentuk BUMDes Bersama.
“BUMDes Bersama tidak dibatasi oleh kewilayahan, desa
di Sidoarjo bisa membangun kerja sama dengan desa di NTT, bisa bekerja sama
dengan desa di Papua, bisa membangun kerja sama dengan desa di Aceh,” tuturnya.
Abdul Halim menilai, hal tersebut dapat dilakukan
apabila desa yang bekerja sama tersebut memiliki kesamaan potensi dan produk
unggulan.
“Itu yang kemudian bisa saling memberikan dan saling
menguntungkan. Dari manakita bisa tahu ini? Kembali, kuncinya cuma satu, data,
sekali lagi data,” ucapnya.
Untuk itulah, imbuh Mendes PDTT, pihaknya terus
mendorong pemutakhiran data berbasis SDGs Desa.
“Itulah makanya pemutakhiran data berbasis SDGs Desa
adalah merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa ditawar lagi, agar semua
permasalahan, semua potensi yang ada di Indonesia yang dimiliki oleh desa bisa
terakumulasi dengan baik dan kemudian terkelola dengan maksimal,” pungkasnya. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "BUMDes Didorong untuk Berorientasi Ekspor"
Posting Komentar