Isu Tutup TPL Santer, Konfederasi SEJATI : Jangan Buat Resah Buruh
Lensamedan - Desakan aksi penutupan perusahaan PT Toba
Pulp Lestari (TPL), Tbk yang dsuarakan sekelompok elemen masyarakat dinilai
sangat mengganggu pekerja/buruh.
"Desakan itu sangat merugikan bagi pekerja/buruh
perusahaan pulp. Isu penutupan TPL sudah membuat kegaduhan dan keresahan bagi
pekerja dan buruh yang menggantungkan hidupnya di perusahaan tersebut," ujar
Ketua Umum Konfederasi Serikat Buruh Sejatehra Independen (SEJATI) Fatiwanolo
Zega ketika diminta komentarnya, Kamis (24/6/2021).
Fatiwanolo Zega mengaku, telah mengikuti berita
tentang gerakan rekan-rekan LSM/NGO atau kelompok masyarakat yang menuntut TPL
agar ditutup.
"Yang pasti akibat dari isu itu pekerja / buruh
gelisah dan pasti pengaruh pada konsentrasi kerja," ucapnya.
Ia juga mengaku prihatin atas adanya kelompok yang
minta agar perusahaan TPL ditutup dengan alasan lingkungan dan tanah adat
maupun lainnya, ditengah keadaan pandemik yang membuat kesulitan ekonomi
rakyat, banyaknya pengangguran dan pemerintah sedang giat-giatnya menarik
investor.
"Harusnya jika ada hal yang tidak sesuai
(menyalahi) menurut temuan atau pendapat pihak lain dalam hal ini teman-teman
LSM/NGO atau kelompok manapun, baiknya tidak langsung menebarkan opini 'Tutup
TPL', karena akan membuat kegelisahan terutama di kalangan pekerja/buruh dan
lain sebagainya," sebutnya.
Fatiwanolo menegaskan, meski ia telahh turun langsung
ke Porsea dengan membawa bendera SEJATI untuk berdialog dan sharing dengan para
pekerja/buruh, tetapi ia tidak dalam posisi membela TPL.
Menurutnya, jika ada temuan masalah yang diduga
dilakukan atau dilanggar oleh TPL, bisa didialogkan atau upaya hukum
sebagaimana ketentuan peraturan dan perundang-undangan.
"Saya sebagai Ketua Umum dan rekan dari DPP K.
SEJATI sudah dua kali datang ke Porsea untuk menenangkan pemikiran rekan-rekan
buruh (anggota Sejati) yang ada di TPL. Semoga kedatangan kami bisa membantu
memberi ketenangan bekerja bagi rekan-rekan pekerja/buruh," bebernya.
Ia pun lantas memberikan win-win solution terkait isu
penutupan TPL.
"Dari saya adalah cara-cara menyelesaikan masalah
temuan rekan-rekan pemerhati lingkungan atau LSM/NGO yang diharapkan bisa
memberi untung semua pihak. Jangan langsung kata tutup. Semacam tidak ada
mekanisme hukum kita dan terkesan menghakimi. Serahkan semua problema ini pada
pemerintah sebagai pemegang regulator dan kebijakan," ucapnya.
Menutup wawancara, Fatiwanolo Zega meyakini bahwa PT. TPL sebagai
perusahaan yang telah lama beroperasi dan perusahaan publik (Tbk) pasti sudah
memiliki izin sesuai peraturan dan perundang-undangan. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Isu Tutup TPL Santer, Konfederasi SEJATI : Jangan Buat Resah Buruh"
Posting Komentar