Menkes : Gencarkan Penanganan Lonjakan Covid-19 di Sisi Hulu dan Hilir
Sejumlah langkah tegas yang diambil pemerintah guna
membatasi mobilitas masyarakat agar dapat mengurangi laju penyebaran virus Covid-19
salah satunya dengan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).
PPKM Mikro akan diperpanjang selama dua minggu, yaitu
mulai tanggal 22 Juni hingga 5 Juli 2021 dengan membatasi pergerakan masyarakat
sebanyak 75-100 persen, disesuaikan dengan kegiatan dan zona merah penularan Covid-19.
“Kita harus menangani sisi hulu dengan baik agar bisa
mengurangi tekanan di sisi hilirnya. Di sisi hulu, kita harus membatasi
mobilisasi masyarakat melalui penerapan PPKM Mikro guna mengurangi penyebaran
virus dan juga mempercepat pelaksanaan vaksinasi. Di hilir, kita akan fokus
pada peningkatan pelayanan kesehatan,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi
Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa (22/6/2021).
Terkait kecepatan penyuntikan vaksin, Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) didukung oleh TNI, Polri, dan pemerintah daerah (pemda)
akan terus meningkatkan kecepatan penyuntikan.
Setelah target vaksinasi 700 ribu/hari tercapai di
bulan ini, kecepatan akan ditingkatkan menjadi 1 juta/hari mulai bulan depan
seiring dengan relaksasi batasan kriteria dan usia penerima vaksin di atas 18
tahun.
Setelah memprioritaskan vaksinasi Tahap 1 untuk tenaga
kesehatan di bulan Januari hingga Februari, lalu Tahap 2 untuk penerima lanjut
usia dan pekerja publik di bulan Maret hingga Juni, pemerintah akan membuka
Tahap 3 untuk seluruh masyarakat Indonesia yang berusia 18 tahun ke atas.
Seiring dengan pembukaan Tahap 3, cakupan dan
kecepatan vaksinasi akan dapat ditingkatkan menjadi rata-rata 1 juta/hari.
Pemerintah menargetkan vaksinasi kepada sekitar 181 juta penduduk untuk
mencapai kekebalan kelompok. Saat ini lebih dari 23 juta penduduk atau 12,8
persen dari target, sudah mendapatkan vaksinasi pertama.
Saat ini masyarakat umum dengan usia 18 tahun ke atas
di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah
dapat divaksinasi lebih awal dari jadwal Juli.
Menkes kembali mengingatkan masyarakat meskipun telah
divaksinasi Covid-19 secara lengkap, kemungkinan untuk terpapar virus masih
ada.
“Bisa dilihat dari tenaga kesehatan yang tingkat
vaksinasinya tinggi dan sudah lengkap, masih ada yang tertular. Tapi hampir
semua yang terpapar tanpa gejala dan tingkat kesembuhannya juga sangat baik,”
ujar Menkes.
Di sisi hilir, Kemenkes sebelum libur Lebaran tahun
ini, telah melakukan langkah-langkah sebagai antisipasi terjadinya lonjakan
kasus merujuk pada pengalaman sebelumnya.
Langkah-langkah tersebut di antaranya memberikan
instruksi kepada rumah sakit di seluruh Indonesia untuk menambah jumlah tempat
tidur dan ruang isolasi, menambah obat-obatan yang diperlukan serta peralatan
seperti alat pelindung diri (APD), dan juga menambah tenaga kesehatan.
Hingga Senin (21/6/2021), jumlah total keterisian
tempat tidur untuk pasien Covid-19 secara nasional ada di angka 57 ribu.
Kemenkes kemudian menginstruksikan tempat tidur perawatan khusus Covid-19 untuk
ditingkatkan dari 75 ribu menjadi 83 ribu. Dengan asumsi seluruh rumah sakit
(RS) di Indonesia memberikan 30 persen kapasitas ruangan untuk merawat pasien
Covid-19, kapasitas tempat tidur isolasi untuk pasien Covid-19 masih bisa
ditingkatkan hingga mencapai 130 ribu tempat tidur.
Untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kesehatan di
RS, Kemenkes bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan
Perawat Nasional Indonesia (PPNI) terus mengirim bantuan tenaga kesehatan yang
memang dibutuhkan, termasuk dokter pasca-internship, peserta program Pendidikan
Dokter Spesialis, peserta program Nusantara Sehat, lulusan Politeknik Kesehatan
Kemenkes, serta merekrut kembali relawan yang telah habis masa tugas.
Selain penanganan lonjakan kasus secara menyeluruh
mulai hulu hingga hilir, Menkes juga menyampaikan bahwa seluruh vaksin Covid-19
yang dipakai di Indonesia terbukti efektif untuk menangani varian Covid-19,
khususnya varian Delta.
“Manfaat vaksinasi sudah terbukti. Mumpung sekarang
vaksinnya makin banyak tersedia, masyarakat tidak usah ragu-ragu lagi untuk
segera vaksinasi,” imbau Menkes.
Terakhir, Budi kembali mengimbau masyarakat untuk
terus disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak,
dan mencuci tangan).
Selain mobilitas yang tinggi, lonjakan kasus pasca
Lebaran tahun ini yang melebihi kenaikan kasus pasca liburan Lebaran dan Natal
serta Tahun Baru 2020 juga dipicu oleh adanya varian of concern Covid-19 yang
telah masuk ke Indonesia.
“Varian ini memang lebih cepat menular, tetapi cara
menurunkan laju penularannya sama, yakni dengan tidak lelah, tidak bosan, dan
tidak abai dengan protokol 3M. Saya mengimbau kepada masyarakat masih ada
momentum libur-libur lain ke depannya, tolong untuk tinggal di rumah saja agar
kita bisa melindungi keluarga, tetangga, dan orang terdekat dari penularan Covid-19
ini,” tutupnya. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Menkes : Gencarkan Penanganan Lonjakan Covid-19 di Sisi Hulu dan Hilir"
Posting Komentar