Menkes Pastikan Ketersediaan Oksigen untuk Kebutuhan Medis
“Kami bisa sampaikan di sini bahwa oksigen yang ada
itu cukup, oksigen yang ada itu cukup,” tegasnya dalam keterangan pers secara
virtual, Jumat (25/6/2021) siang.
Menkes memaparkan, saat ini kapasitas produksi oksigen
oleh produsen lokal di Tanah Air sebagian besar dialokasikan untuk kebutuhan
industri, yaitu sebanyak 75%, dan hanya 25% untuk kebutuhan oksigen medis.
Alokasi untuk industri tersebut, imbuhnya, akan dialihkan untuk produksi
oksigen medis.
“Jadi ada satu perusahaan oksigen lokal yang memang
memproduksi hampir 90 persen dari oksigen di rumah sakit-rumah sakit. Kapasitas
perusahaan tersebut itu baru terpakai 25%, karena yang 75%nya atau tiga kali
lipat lebih besar itu digunakan untuk menyuplai industri. Komitmen dari
perusahaan ini adalah, 75% ini siap diberikan untuk menyuplai oksigen di rumah
sakit. Sehingga dengan demikian kita masih punya ruang yang cukup,” paparnya.
Terdapat sembilan pabrik yang akan menyuplai oksigen
medis tersebut, yaitu empat pabrik di Jawa Barat (Jabar), satu di Jawa Tengah
(Jateng), dan empat di Jawa Timur (Jateng).
Budi menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan
PT PLN (Persero) untuk memastikan pasokan listrik untuk pabrik-pabrik tersebut.
Sehingga, kejadian aliran listrik terhenti dan mengganggu produksi yang terjadi
di pabrik oksigen di Jawa Tengah beberapa waktu lalu tidak terulang kembali.
“Kita sudah berkoordinasi dengan PLN untuk memastikan
agar suplai listriknya itu konsisten untuk seluruh pabrik-pabrik oksigen yang
ada di Jawa agar mereka bisa berproduksi penuh dan tidak terganggu operasinya,”
ujarnya.
Menkes menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi
untuk menjamin kelancaran distribusi oksigen tersebut.
Kebutuhan oksigen di Jateng yang hanya memiliki satu
pabrik oksigen, imbuhnya, dapat dipenuhi dari pabrik lainnya di Jawa Barat atau
Jawa Timur.
“Kita bisa langsung mengisi dengan truk-truk untuk
asalnya pabrik dari Jawa Barat atau Jawa Timur. Truk-truk ini besar-besar
mengangkut oksigen, tersedia juga jumlahnya cukup. Kita sudah berkoordinasi
juga dengan Pak Panglima TNI dan Pak Kapolri untuk memastikan bahwa logistik
atau pergerakan dari truk-truk besar ini aman,” ujarnya.
Dalam keterangan persnya, Menkes juga menegaskan bahwa
stok tabung oksigen yang ada saat ini juga mencukupi.
“Pak Agus [Menteri Perindustrian] itu sudah sampaikan
ke saya bahwa sebenarnya jumlah tabung di kita pun ada stok 3.000 unit. Para
produsen-produsen tabung ini umumnya adalah perusahaan dalam negeri, mereka
juga bisa dengan cepat memproduksi tabung oksigen,” ujarnya.
Budi menambahkan, rumah sakit yang belum memiliki instalasi
gas oksigen juga tidak perlu menambah stok tabung oksigen karena perputaran
tabung tersebut akan diatur agar tidak terjadi kekurangan.
“Sebenarnya setelah dilihat, bukan masalah jumlahnya
yang kurang tapi karena ada peningkatan yang tinggi sehingga perputaran
tabungnya itu mesti dijaga. Karena logistiknya bagus, enggak perlu walaupun
jumlah pemakaiannya lebih banyak, tabungnya enggak usah dari dua dibikin jadi
empat atau delapan, tapi nanti pengisiannya lebih sering, yang tadinya satu
bulan sekali menjadi dua hari sekali atau juga jadi seminggu sekali,”
tandasnya. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Menkes Pastikan Ketersediaan Oksigen untuk Kebutuhan Medis"
Posting Komentar