Revisi RPJMD 2019 – 2023, Edy Rahmayadi Tambah Prioritas Pembangunan
Lensamedan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengubah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2023.
Hal tersebut dilakukannya antara lain untuk
mempercepat pemulihan dampak pandemi Covid-19 dan melanjutkan transformasi
sosial ekonomi untuk meningkatkan rantai produksi dan rantai nilai daerah.
“Juga untuk mengoptimalkan keunggulan kompetitif
wilayah dan meningkatkan pemerataan kualitas hidup antar-wilayah,” ujar
Gubernur Edy Rahmayadi, pada pembukaan Musyawarah Rencana Pembangunan Perubahan
RPJMD tahun 2019-2023 Provinsi Sumut di Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten
Maulana Lubis Medan, Kamis (3/6/2021).
Turut hadir Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Ketua
TP PKK Sumut Nawal Lubis, Forkopimda Sumut, Kepala Daerah se-Sumut dan OPD
Pemprov Sumut.
Diketahui, pandemi Covid-19 berdampak buruk pada
banyak aspek mulai dari kesehatan, sosial, ekonomi, dan aspek kehidupan
lainnnya.
Untuk itu, perlu dilakukan perubahan dan penyesuaian
melalui capaian indikator tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dan
lainnya.
Perubahan yang dilakukan antara lain, prioritas
pembangunan Provinsi Sumut yang sebelumnya berjumlah lima prioritas berubah menjadi delapan prioritas, yakni peningkatan
kesempatan kerja dan berusaha melalui penyediaan lapangan kerja, peningkatan
dan pemenuhan akses pendidikan, pembangunan infrastruktur yang baik dan
berwawasan lingkungan.
Kemudian penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas
dan peningkatan daya saing melalui sektor agraris, peningkatan daya saing
melalui sektor pariwisata, peningkatan pelayanan sosial kemasyarakatan dan
olahraga hingga peningkatan pelaksanaan reformasi dan birokrasi.
Dijelaskannya, pada peningkatan dan pemenuhan akses
pendidikan, dilakukan peningkatan kompetensi dan kualitas tenaga pendidik
sekolah menengah vokasi, khususnya vokasi pertanian, perikanan, pariwisata,
informasi teknologi, otomotif dan industri manufaktur dan industri kreatif pada
33 kabupaten/kota se-Sumut.
Pembangunan unit sekolah baru menengah, kejuruan dan
khusus sebanyak 14 unit pada tahun 2022 dan 8 unit pada tahun 2023. Pembangunan
kampung beasiswa atau wadah informasi untuk beasiswa dan lain sebagainya.
Mengenai penyediaan layanan kesehatan yang
berkualitas, Gubernur menargetkan hingga 2023 akan menambah layanan rumah sakit
bergerak atau mobil operasi lapangan sebanyak tujuh sampai delapan unit.
Sehingga bisa menjangkau seluruh daerah yang terpencil.
Selain prioritas pembangunan, Gubernur juga memaparkan
perubahan beberapa capaian makro pembangunan Provinsi Sumut tahun 2022-2023.
Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 sebelum perubahan
sebesar 5,5% menjadi 5%. Pada tahun 2022 sebelum perubahan sebesar 5,6% menjadi
5,20% dan tahun 2023 sebelum perubahan sebesar 5,7% menjadi 5,3%.
Indeks pembangunan manusia pada tahun 2021 sebelum
perubahan sebesar 72,22% menjadi 72,17%. Tahun 2022 sebelum perubahan 72,77%
menjadi 72,57%. Tahun 2023 sebelum perubahan 73,32% menjadi 72,97%.
Sementara itu inflasi pada tahun 2021 sebelum
perubahan sebesar 2,85% menjadi 2,50%. Tahun 2022 sebelum perubahan 2,8%
menjadi 3%. Tahun 2023 sebelum perubahan 2,75% menjadi 3%.
Gubernur juga menyampaikan beberapa indikator kinerja
utama Provinsi Sumut yang berhasil dilakukan.
Untuk peningkatan dan pemenuhan akses pendidikan,
harapan lama sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,14% per tahun. Pada
2020, harapan lama sekolah di Sumut telah mencapai 13,23 tahun meningkat dari
13,15 tahun pada 2019.
Honorarium guru tidak tetap jenjang SMA, SMK, dan SLB
negeri se-Sumut juga telah menjadi Rp90.000 per jam pelajaran.
Sementara untuk pembangunan infrastruktur yang baik
dan berwawasan lingkungan telah dilakukan peningkatan kemantapan jalan provinsi
dari 82,19% menjadi 82,27% pada tahun
2020.
Juga dilakukan penanganan rumah tidak layak huni
sebanyak 1.082 Unit. Serta telah mendukung pencapaian persentase rumah layak
huni sebesar 95,77% dari target RPJMD Tahun 2020 sebesar 93,22 %.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam arahannya
secara virtual mengatakan perubahan RPJMD Sumut telah memenuhi prasyarat.
Pandemi Covid-19 yang memberikan dampak yang beragam
menyebabkan strategi dan arah kebijakan pemerintah perlu disesuaikan. Untuk
itu, pihaknya akan memberi dukungan optimal kepada Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Sumut.
Mendagri juga meminta kepala daerah agar menambah
belanja langsung ke masyarakat khususnya belanja modal.
“Sebaiknya belanja modal itu 30%, itulah yang bisa
mendukung percepatan pembangunan dan pemerayaan bagi masyarakat baik
infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lain-lain,” kata Tito.
Dalam rangka pemulihan ekonomi, Mendagri meminta
kepala daerah pada triwulan II (April, Mei, Juni) tahun 2021 agar mempercepat
belanja. Sehingga terjadi peredaran uang di masyarakat.
“Realisasi belanja dilaksanakan sehingga terjadi
peredaran uang di masyarakat yang dapat memperkuat daya beli masyarakat
sekaligus memicu sektor swasta untuk bangkit bergerak,” kata Tito.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut Rahmansyah Sibarani mengatakan, DPRD Sumut berkomitmen akan bersama-sama Pemprov Sumut untuk membangun Sumut sesuai visi misi yang bermartabat. Ia juga berharap agar aspirasi yang ditampung anggota dewan sewaktu masa reses dapat disinergikan pada Musrenbang tersebut. (*)
Belum ada Komentar untuk "Revisi RPJMD 2019 – 2023, Edy Rahmayadi Tambah Prioritas Pembangunan"
Posting Komentar