Sofyan Tan : Pancasila itu Bukan Hanya Sekedar Hapalan
Bertempat di Aula Bung Karno Yayasan Perguruan Sultan
Iskandar Muda, Sofyan Tan berbagi pengalaman tentang peran besar Pancasila
dalam kehidupan pribadi mau pun kegiatan politiknya kepada mahasiswa Medicom.
Sofyan Tan menyebut, keberhasilannya duduk sebagai
anggota MPR RI dua periode berturut-turut tanpa harus membeli suara masyarakat
pemilih menjadi bukti bahwa Pancasila memberikan andil besar.
“Kalau lihat daerah pemilihan saya (Dapil) yakni Medan, Deliserdang, Serdangbedagai dan
Tebing Tinggi, pastinya paham kalau populasi Tionghoa tidak banyak,” ujar
Sofyan Tan.
Lantas, bagaimana Sofyan Tan bisa menyakinkan
masyarakat untuk memilihnya? Politisi berlatar belakang pendidikan dokter ini
pun menyebut jika ia memiliki kunci sukses untuk meraih hal tersebut, yakni
Pancasila.
Pancasila menurutnya sudah diamalkannya dalam
kehidupannya sehari-hari sejak puluhan tahun lalu, sehingga sangat membantunya
merebut hati dan simpati.
“Pancasila yang saya jadikan kunci kesuksesan itu
bukan hanya sekedar hapalan atau teori semata, tetapi saya implementasikan,”
kata Sofyan.
Politisi PDI Perjuangan ini mencontohkan sila pertama
yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, yang memberikan kedudukan yang sama bagi setiap
WNI apa pun agama yang dianutnya. Tidak ada mayoritas-minoritas, karena negara
menjamin keberadaan warganya dalam mempercayai agama yang dianut.
“Dan ini saya tunjukkan dengan tersedianya seluruh
rumah ibadah di sekolah yang saya bangun sejak tahun 87,” sebutnya.
Sofyan juga menekankan jika perbedaan antar umat baik
dari suku, agama mau pun ras bukanlah sesuatu yang haram, tetapi perbedaan
merupakan satu kekayaan dari bangsa Indonesia.
“Dan ini termaktub dalam ideologi kita yaitu
Pancasila,” ucapnya.
Dikatakannya, seringkali dalam satu pesta politik,
para calon yang ingin mengambil hati
masyarakat berlaku seperti sinter klas yang berbuat baik tanpa harus diminta.
Tetapi setelah berhasil duduk, justru lupa.
“Rakyat menderita, biarin, malah korupsi
banyak-banyak. Apakah itu pengamalan sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab? Tentu tidak,” tegasnya.
Sofyan melanjutkan, saat ini 65% pekerja di Indonesia
hanya memiliki pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD). Padahal, tantangan di
masa depan akan sangat beragam sehingga membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mumpuni yang bisa diwujudkan dengan mengutamakan pendidikan. Karena itu,
apa yang dilakukan Pemerintah lewat bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah
yang membantu rakyat kurang mampu untuk tetap sekolah harus dimanfaatkan.
“Dan ini bisa dinikmati seluruh suku yang ada di
Indonesia yang kalau saya tidak salah itu berkisar 700-an suku dengan lebih
dari 1200 bahasa yang tersebar di 17000 pulau. Karena jika kualitas pendidikan
tidak naik, tidak terjadi peningkatan ekonomi, maka gampang sekali itu
dijadikan senjata untuk saling membunuh, sehingga kita tidak lagi bisa
mengamalkan sila ketiga yakni Persatuan Indonesia,” tuturnya.
Selain dihadiri mahasiswa Empat Pilar juga dihadiri Direktur
AMIK Medicom, Kamson Sirait dan juga staf pengajar. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Sofyan Tan : Pancasila itu Bukan Hanya Sekedar Hapalan "
Posting Komentar