Sowan Para Kiai, Menag Sosialisasikan Prokes Penyelenggaraan Salat Iduladha dan Qurban
Edaran ini antara lain mengatur larangan kegiatan
takbir keliling. Salat Iduladha di lapangan terbuka atau di masjid/musalla pada
daerah zona merah dan oranye juga ditiadakan.
Untuk daerah di luar zona merah dan oranye, Salat
Iduladha dapat dilaksanakan di lapangan terbuka atau masjid serta mushala
berdasarkan penetapan dari pemerintah daerah atau satuan tugas penanganan Covid-19
dari daerah dengan protokol kesehatan yang ketat.
Terbit 21 Juni, edaran ini segera disosialisasikan
secara massif melalui jajaran Kemenag pusat hingga daerah. Selain untuk jajaran
Kemenag, edaran tersebut juga ditujukan kepada pimpinan ormas Islam, pengurus
masjid dan musala, panitia peringatan hari besar Islam, serta masyarakat Muslim
di seluruh Indonesia.
Untuk itu, selang dua hari sejak diterbitkan, Menag
bahkan turun langsung, keliling Pulau Jawa, sowan ke para kiai untuk
mensosialisasikan SE 15/2021, sebagai bentuk ikhtiar mencegah potensi
penyebaran Covid-19.
"Memulai perjalanan Rabu pagi, 26 Juni 2020,
berburu berkah saya mulai menyusuri luasnya pulau Jawa, bertemu banyak kiai dan
tokoh, menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo, sekaligus
mensosialisasikan dan memohon bantuan sesepuh menyampaikan kepada masyarakat
terkait penerapan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan Salat Ieduladha dan
penyembelihan hewan kurban," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta,
Selasa (29/6/2021).
"Saya juga memohon ziyadah doa dari para kiai
untuk negeri ini agar segera terbebas dari pandemi," sambungnya.
Menurut Menag Yaqut, pemerintah sudah dan terus
berjuang secara lahir dalam menangani pandemi, baik melalui mekanisme
penanganan medis, vaksinasi, maupun upaya preventif-kuratif lainnya.
Sebagai bentuk tawakal kepada Allah, upaya-upaya
tersebut harus diperkuat dengan ikhtiar batin dengan doa dari para kiai dan
seluruh masyarakat Indonesia agar pandemi segera terkendali.
"Doa adalah bagian terbaik sebuah ikhtiar. Semoga
Tuhan menyelamatkan kita semua, menjaga negeri ini dan segera mencabut ujian
pandemi ini," harapnya.
Perjalanan Menag diawali dengan sowan ke sejumlah
pesantren di Cirebon. Menag sowan dan minta doa untuk Indonesia kepada Pengasuh
Kempek Cirebon yang juga Rais Syuriah PBNU, KH Muhammad Musthofa Aqiel.
Juga kepada pengasuh pesantren Babakan Ciwaringin,
sesepuh Buntet Pesantren yang juga Mustasyar PBNU KH Adib Rofi'uddin Izza. Di
Jawa Barat, silaturahim ditutup dengan sowan ke Habib Thohir bin Yahya di
Semplo, Palimanan.
Dari Cirebon, Menag melanjutkan silaturahimnya ke
sejumlah kiai di Jawa Tengah. Menag mengawali perjalannya ke Pesantren Al
Hikmah 1 Benda, Sirampog Brebes. Menag diterima oleh pengasuh pesantren KH
Labib Shodiq Suhaimi.
Selain minta doa untuk kebaikan negeri, Menag
menyampaikan bahwa, hingga saat ini pandemi Covid belum berakhir. Malah muncul
varian baru Covid-19 di tengah gencarnya pemerintah melakukan ikhtiar vaksinasi
massal.
"Tentunya kami berharap kita semua untuk terus
mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai dan menekan penyebaran
Covid-19," ujar Gus Yaqut, sapaan akrab Menag.
Dari Al Hikmah Benda, Menag ke Pesantren Annuriyyah,
Bumi Ayu Brebes, lalu sowan ke Pengasuh Majelis Kanzus-Shalawat Habib Lutfi bin
Yahya di Pekalongan.
Hari kedua, Menag melanjutkan perjalanan
silaturahminya ke Pesantren API Tegalrejo (Magelang), Roudlatut Thulab
(Magelang), An Nur (Purworejo), An Nawawi Berjan (Purworejo), serta Pesantren
Pandanaran dan Al Munawir Krapyak di Yogyakarta. Menag juga sowan ke kediaman
Habib Hilal di Kota Gudeg.
Hari Jumat, Menag ziarah ke makam Mbah Lim di
Pancasila Sakti (Klaten). Menag selanjutnya sowan ke Pengasuh Pesantren Al
Muayyad (Solo).
Dari Solo, ikhtiar sosialisasi edaran prokes
penyelenggaraan salat Iduladha dan pelaksanaan qurban dilanjutkan ke Jawa
Timur. Menag sowan ke Pengasuh Pesantren Lirboyo (Kota Kediri), Ploso (Kab
Kediri), Sidogiri (Pasuruan), dan Pesantren Bumi Sholawat Tulangan Sidoarjo
yang diasuh KH Agoes Ali Masyhuri.
Mewakili Pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Oing Abdul
Muid Sohib, mengatakan pihaknya menyambut baik kunjungan Menag. Pesantren
Lirboyo juga mendukung program pemerintah dan berharap pandemi ini segera
berakhir.
"Tadi meminta doa bahwa situasi pandemi ini masih
belum berakhir," katanya.
Dukungan dan doa yang sama disampaikan para kiai yang
dikunjungi Menag. Selain kepada para kiai pesantren, Menag juga berkunjungan ke
Wali Kota Pasuruan Syaifullah Yusuf.
"Perjalanan ini bagian ikhtiar Kemenag agar
penyelenggaraan Iduladha dan penyembelihan qurban di tengah pandemi bisa
berjalan dengan baik. Masyarakat terlindungi dari potensi penyebaran Covid-19.
Semoga doa dan harapan kita diijabah Allah, pandemi di negeri ini segera
berakhir," harap Menag Yaqut. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk " Sowan Para Kiai, Menag Sosialisasikan Prokes Penyelenggaraan Salat Iduladha dan Qurban"
Posting Komentar