Wapres Dorong Empat Langkah Strategis untuk Kuasai Pasar Halal Dunia
“Indonesia memiliki potensi pasar besar bagi produk
muslim. Kita tentu sangat ingin Indonesia juga menjadi produsen dan eksportir
produk halal terbesar di dunia,” ujarnya saat membuka acara Indonesia
Industrial Moslem Exhibition (II-Motion) 2021, secara virtual, Kamis (3/6/2021).
Wapres mengungkapkan, berdasarkan data OIC Economic
Outlook 2020, di antara negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam atau
OKI, Indonesia masih menjadi eksportir terbesar kelima dengan proporsi 9,3%, di
bawah Arab Saudi (14,5%), Malaysia (13,3%), Uni Emirat Arab (12,3%), dan Turki
(10,1%). Indonesia juga merupakan importir terbesar keempat dengan proporsi 8,4%
di bawah Uni Emirat Arab (12,2%), Turki (12,1%), dan Malaysia (11,8%).
Untuk itu, Wapres berharap agar potensi Indonesia
sebagai pasar produk muslim harus dibarengi dengan peningkatan kinerja ekspor
Indonesia ke luar negeri khususnya ke negara-negara OKI.
“Indonesia harus lebih gigih berusaha menguasai pasar
halal dunia khususnya negara-negara OKI,” ujarnya.
Untuk mewujudkannya, Wapres memaparkan sedikitnya ada
empat langkah strategis yang dapat dilakukan. Pertama, dengan mengembangkan
riset halal dan meningkatkan substitusi impor.
“Yang kedua, dengan mambangun kawasan-kawasan halal
yang terintegrasi dengan fasilitas logistik halal. Ketiga, dengan membangun
sistem informasi halal termasuk mempercepat proses penyelesaian sertifikat
halal,” katanya.
Terakhir, lanjut Wapres, adalah dengan meningkatkan
kontribusi produsen-produsen produk halal, baik skala mikro, menengah, dan
besar untuk ekspor produk halal ke seluruh dunia (Global Halal Value Chain).
“Melihat berbagai potensi yang kita miliki, ditambah
dukungan pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal, saya optimis Indonesia mampu
menjadi produsen produk halal terbesar di dunia dalam waktu mendatang,”
pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus
Gumiwang Kartasasmita melaporkan penyelenggaraan II-Motion 2021 ini diharapkan
dapat meningkatkan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia.
“Alhamdulillah, berdasarkan rilis terbaru, PMI
Manufaktur Indonesia pada bulan Mei 2021 tercatat pada posisi 55,3, naik dari
54,6 pada bulan April sebelumnya. Hal ini merupakan catatan rekor tertinggi
dalam sejarah Indonesia,” papar Menperin.
Agus juga berharap agar ajang bertajuk “Indonesian
Halal Industry Today” yang diikuti 138 peserta dari kelompok komoditi makanan
dan minuman, mode/fesyen, kosmetik, perhiasan dan perlengkapan rumah tangga
ini, dapat menjadi jalan untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen produk
halal terbesar di dunia.
“Melalui acara II-Motion 2021 ini diharapkan dapat
membuka dan memperluas jangkauan pemasaran produk muslim Indonesia, mendorong
pertumbuhan industri kecil dan menengah produk muslim, memperkuat citra
Indonesia sebagai pemain penting dalam industri halal dunia, serta mendukung
upaya Indonesia untuk menjadi produsen produk halal terbesar di dunia,”
ujarnya.
Sebagai informasi,
State Global Islamic Economic Report 2020-2021 melaporkan tingkat
konsumsi masyarakat muslim dunia mencapai 2,02 triliun Dolar Amerika Serikat
(AS) di sektor makanan, farmasi, kosmetik, mode, perjalanan dan media/rekreasi
halal. Sebagai contoh, pengeluaran untuk modest fashion mencapai 277 miliar
Dolar AS, meningkat 4,2% dari tahun sebelumnya, dan diperkirakan mencapai 311
miliar Dolar AS pada 2024.
Turut hadir dalam acara ini Menteri Perhubungan Budi
Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno,
Pimpinan dan Anggota Komisi VI DPR RI, segenap Pengurus OASE Kabinet Indonesia
Maju, Ketua Umum dan Pengurus Inti Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), para
Pejabat Kementerian dan Lembaga terkait, serta para Peserta Pameran dan Pelaku
Usaha yang berpartisipasi dalam II-Motion 2021.(*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Wapres Dorong Empat Langkah Strategis untuk Kuasai Pasar Halal Dunia"
Posting Komentar