Presiden Jokowi Serahkan Banpres Produktif Usaha Mikro
Lensamedan -
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan Bantuan Presiden Produktif Usaha
Mikro (BPUM) Tahun 2021 secara simbolis kepada 20 perwakilan penerima bantuan,
di Halaman Depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/7/2021). Acara ini turut dihadiri oleh penerima BPUM
lainnya secara daring.
“Tahun 2021
yang akan dibagikan untuk Banpres Produktif ini adalah Rp15,3 triliun yang
dibagikan kepada 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil. Ada 12,8 juta pelaku
usaha mikro dan kecil yang ada di seluruh Tanah Air, dan mulai dibagikan pada
hari ini,” ujar Presiden dalam sambutannya.
Jumlah
tersebut terdiri atas dua tahap di mana pemerintah telah menyalurkan BPUM tahap
I sebesar Rp11,76 triliun bagi 9,8 juta pelaku usaha mikro.
Adapun
penyaluran BPUM tahap II akan disalurkan kepada 3 juta pelaku usaha mikro pada
bulan Juli hingga sebelum bulan September 2021, dengan total anggaran sebesar
Rp3,6 triliun. Bantuan yang diterima masing-masing pelaku usaha adalah sebesar
Rp1,2 juta.
“Kita
berharap ini bisa membantu mendorong ekonomi kita semuanya,” imbuh Presiden.
Presiden
menyampaikan, kondisi sulit akibat pandemi COVID-19 saat ini dirasakan oleh
semua, tidak hanya pelaku usaha mikro dan kecil tetapi juga pelaku usaha
menengah hingga besar.
“Semuanya
pada kondisi yang sangat-sangat tidak mudah, sangat sulit dan itu juga tidak
hanya dirasakan oleh pengusaha-pengusaha di Indonesia saja tetapi di seluruh
dunia semuanya kondisinya sama,” ujarnya.
Oleh sebab
itu, Kepala Negara berpesan agar para pengusaha usaha mikro dan kecil tetap
bekerja lebih keras dan tahan banting dalam situasi ini.
“Bapak-Ibu
semuanya harus bekerja lebih keras lagi dalam situasi seperti ini, bertahan
dengan sekuat tenaga. Meskipun mungkin omzetnya turun sampai 75%, turun sampai
separuh, ya tetap harus kita jalani,” tuturnya.
Dalam
kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah terus
mengintensifkan program vaksinasi nasional yang diharapkan dapat selesai di
akhir tahun ini.
“Kalau sudah
70% penduduk divaksinasi, itu paling tidak daya tular dari virus ini menjadi
agak terhambat kalau sudah tercapai yang namanya kekebalan komunal atau herd
immunity,” ujarnya.
Ditambahkan
Presiden, pemerintah juga terus menyeimbangkan upaya penanganan Covid-19 dan
pemulihan ekonomi nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan
pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, merespons
terjadinya lonjakan kasus akibat adanya varian Delta yang memiliki tingkat
penularan lebih tinggi.
“Tidak ada
jalan lain saat itu, karena di Pulau Jawa dan di Pulau Bali kita lihat semua
titik-titik semuanya merah, tidak ada yang kuning, sehingga keputusan yang
sangat berat kita lakukan, yaitu dengan PPKM Darurat,” ujarnya.
Pasca
pelaksanaan kebijakan tersebut, kasus di sejumlah wilayah di Pulau Jawa sudah
mulai turun secara perlahan. Bahkan, Presiden mencontohkan, tingkat keterisian
tempat tidur di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet telah mengalami
penurunan. Sempat menyentuh angka 90% saat ini berada di angka 38%.
“Saya
melihat angka-angka tadi di di wilayah-wilayah di Pulau Jawa sudah mulai
melandai turun pelan-pelan, tetapi yang di luar Jawa gantian naik. Inilah
memang varian Delta ini penularannya sangat cepat sekali,” ujarnya.
Menutup
arahannya, Kepala Negara kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin
dari menerapkan protokol kesehatan untuk menekan laju penularan Covid-19 dan
pandemi dapat segera berakhir.
“Kita
semuanya berharap agar pandemi ini segera selesai. Jangan lupa terus memakai
masker, habis kegiatan cuci tangan, jangan berkerumun, menjaga jarak. Ini
penting sekali dalam rangka mencegah penularan lebih meningkat lagi,”
pungkasnya.
Mendampingi
Presiden pada kegiatan ini Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten
Masduki dan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Presiden Jokowi Serahkan Banpres Produktif Usaha Mikro"
Posting Komentar