Edy Rahmayadi Saksikan Pidato Kenegaraan Presiden di HUT RI ke-76
Menurut
Gubernur Edy Rahmayadi, pidato Presiden RI mengisyaratkan bahwa Indonesia
adalah bangsa yang tahan banting dan diyakini mampu bangkit dari berbagai
guncangan yang dihadapi selama ini, termasuk pandemi Covid-19 yang tidak hanya
melanda negeri ini, tetapi seluruh dunia. Karenanya, penting untuk tetap
bertahan dan saling bahu-membahu menghadapi situasi sulit saat ini.
“Kondisi
Covid-19 ini membuat keterbatasan (gerak) bangsa ini, di semua kondisi sosial
(ekonomi), yang dampaknya (mengarah) ke sana. Sehingga rakyat ini harus
mengerti, memahami dengan benar dampak yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19
ini, seperti dipidatokan Presiden RI,” ujar Gubernur usai mendengarkan Pidato
Presiden.
Dalam
kondisi yang telah berlangsung selama lebih dari setahun ini, Gubernur pun
mengajak masyarakat Sumut agar tetap terus berjuang dan tidak mudah menyerah
dengan keadaan, meskipun dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19 memengaruhi
seluruh sektor kehidupan masyarakat. Sekaligus menanamkan keyakinan bahwa
musibah ini bisa cepat diatasi dan berlalu
menuju kehidupan normal.
“Dan
terakhir yang paling penting adalah kita tidak boleh menyerah, kita harus
berusaha, berbuat, berdoa sehingga Covid ini bisa ditangani," ucap Edy
Rahmayadi, usai acara yang juga dihadiri Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting serta
sejumlah Anggota DPRD Sumut tersebut.
Sementara
itu, dari Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI di Jakarta,
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan dalam pidatonya, di antaranya menyebutkan
bahwa Indonesia merupakan bangsa yang kokoh dan tahan banting. Karena semua
pilar kekuatan diasah dan diuji, sekaligus memberikan kesempatan perbaikan
diri.
“Tatkala
ujian itu terasa semakin berat, asahannya juga semakin meningkat. Itulah proses
menjadi bangsa yang tahan banting, yang kokoh, dan yang mampu memenangkan
gelombang pertandingan,” ujar Presiden.
Dalam
perjalanan sejarah bangsa, Indonesia telah melewati etape ujian yang berat
termasuk resesi dan krisis yang datang setelah merdeka. Namun, Presiden
meyakini ujian tersebut memperkokoh fondasi sosial, politik, dan ekonomi bangsa
Indonesia.
“Setiap
etape memberikan pembelajaran dan sekaligus juga membawa perbaikan dalam
kehidupan kita,” lanjutnya.
Presiden
menuturkan, pandemi Covid-19 telah memacu Indonesia untuk berubah dengan
mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan,
dan menerobos ketidakmungkinan. Masyarakat dipacu untuk menjalankan kebiasaan
dengan cara berbeda.
“Kita
dipaksa untuk membangun normalitas baru dan melakukan hal-hal yang dianggap
tabu selama ini. Memakai masker, menjaga jarak, tidak bersalaman, dan tidak
membuat keramaian, adalah kebiasaan baru yang dulu dianggap tabu,” tutur
Presiden.
Dalam
kesempatan itu, Presiden mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus
berpegang teguh pada nilai-nilai toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, gotong
royong, dan Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Kita lewati
ujian pandemi dan ujian-ujian lain setelah ini, dengan usaha yang teguh,
disertai dengan doa pengharapan yang tulus. Kita jaga kesehatan kita,
disiplinkan diri dalam protokol kesehatan, serta saling menjaga dan saling
membantu,” tambah Presiden.
Pandemi
mengingatkan masyarakat untuk peduli kepada sesama. Presiden menyebut,
penyelesaian bersama menjadi solusi terbaik untuk menghadapi pandemi ini.
“Dengan budaya yang selalu saling peduli dan saling berbagi, masalah yang berat
ini bisa lebih mudah terselesaikan,” katanya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Edy Rahmayadi Saksikan Pidato Kenegaraan Presiden di HUT RI ke-76 "
Posting Komentar