Minim Pendonor, Stok Darah PMI Medan Kritis
Kepala Seksi Teknik Laboratorium dan
BDRS Unit Donor Darah PMI Kota Medan, dr Ira Fitrianti Putri Lubis mengatakan,
orang yang vaksin harus menunggu beberapa hari baru boleh mendonor. Misalnya
untuk yang vaksin pertama, dia baru boleh vaksin setelah 3 sampai 4 hari,
sedangkan orang yang baru vaksin kedua, maksimal seminggu lagi baru bisa donor.
“Namun itu bukan faktor yang utama,
karena pandemi dan PPKM lah faktor utamanya," ungkap Ira Fitrianti Putri
Lubis, Rabu (4/8/2021).
Ira mengatakan, sejak pandemi, pendonor
memang sudah sangat sepi ditambah lagi adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM), dan pelaksanaan vaksinasi. Ini sebutnya membuat masyarakat
sulit bergerak. Pihaknya juga sulit menggelar kegiatan donor karena
dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan.
"Kita juga sekarang jarang
membuat kegiatan donor darah, padahal stok kita banyak diperoleh dari kegiatan
kegiatan donor darah diluar. Seperti bekerjasama dengan instansi, hotel, BUMD,
dan juga Instansi swasta lainnya," ujarnya.
Disebutkannya, stok darah di UUD PMI
Medan saat ini hanya berkisar 60 kantong. Sementara permintaan rumah sakit di
Medan setiap harinya tidak pernah turun.
"Stok kita 60 kantongan, semua golongan darah ada hanya saja yang jarang ada itu golongan darah AB," sebutnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kota Medan, Dedy Armaya mengaku masih rutin mendonorkan darahnya meski pandemi.
Ia menyebutkan, setidaknya setiap 3 atau 4 bulan, donor darah selalu dilakukannya.
"Sampai saat ini, saya sudah 26 kali mendonorkan darah," katanya.(*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Minim Pendonor, Stok Darah PMI Medan Kritis"
Posting Komentar