Pelaku Usaha Indonesia Harus Tunjukkan Kekuatan Sebagai Penyedia Barang di ASEAN di Event AOSD 2021
Lensamedan -
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad
Lutfi menyambut antusias pelaksanaan Hari Belanja Daring ASEAN (ASEAN Online
Sale Day/AOSD) 2021 yang akan berlangsung pada 8–10 Agustus 2021.
Keikutsertaan
Indonesia di ajang ini membawa pesan penting bahwa Indonesia memiliki kekuatan
sebagai penyedia barang dan jasa di ASEAN.
“Kami
berharap Indonesia bisa menjadikan ajang AOSD ini sebagai wake up call,
sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pasar di kawasan tetapi juga menjadi
penyedia barang dan jasa yang mumpuni di ASEAN. AOSD diharapkan dapat menjadi
pendorong untuk ekspor, mendorong promosi dan branding merek lokal, serta
membawa nuansa ekspor pada perusahaan rintisan (startup) yang masih fokus pada
pasar dalam negeri (domestic inward looking), bahwa ada pasar lain selain
Indonesia yang potensial,” ujar Mendag Lutfi, di Jakarta, Kamis (5/8/2021).
Indonesia
akan menampilkan produk-produk unggulan hasil karya 97 pelaku usaha nasional, termasuk
usaha kecil dan menengah (UKM). Acara belanja daring ini akan berlangsung
secara serentak di platform niaga elektronik (niaga-el) se-ASEAN.
Produk-produk
yang akan ditampilkan pelaku usaha Indonesia meliputi produk fesyen, produk furnitur
dan kerajinan, kopi, teh dan gula semut, bumbu masakan, rempah-rempah, makanan olahan,
kosmetik, alas kaki, jasa pendidikan, dan jasa pariwisata. Perusahaan Indonesia
yang telah memiliki kesiapan infrastruktur untuk melayani konsumen baik di
Indonesia maupun di sembilan negara anggota ASEAN antara lain PT. Semeru
Indonesia Maju (Goorita), PT. Astra International
Tbk, PT.
Indonesia in Your Hand, PT. XL Planet (Elevenia), PT Global Digital Niaga
(Blibli), PT. Grab Indonesia, dan PT. Shopee Indonesia.
Sedangkan
beberapa perusahaan Indonesia yang menargetkan konsumen di dalam negeri pada
AOSD 2021 ini antara lain Batik Duo Serangkai, Indonesia Robusta, PT. Gunung
Subur Sejahtera, PT. Kain Ratu Utama, PT. Bebica Hijab
International,
Ladang Lima, Blakenheim, dan PT. Asta Nadi Karya Utama.
“Partisipasi
Indonesia pada AOSD 2021 merupakan salah satu upaya Indonesia mendorong ekspor nasional.
Acara ini juga bertujuan mengirim pesan yang kuat bahwa dunia usaha di ASEAN
telah siap untuk kembali melakukan bisnis di tengah pandemi Covid-19,” ujar Mendag
Lutfi.
Tahun ini
produk-produk AOSD 2021 dapat diakses melalui www.onlineasean.com. Konsumen
dari berbagai negara dapat mengklik logo perusahaan pada laman AOSD tersebut
dan secara otomatis akan tersambung ke landing page peserta dari berbagai
negara.
Mendag Lutfi
berpesan agar keikutsertaan dalam AOSD tahun ini dilihat sebagai ajakan bagi
para pelaku usaha, termasuk startup dan UKM, untuk membuka diri dan menyasar
pasar luar negeri yang lebih besar.
“Kegiatan
ini adalah kesempatan yang baik untuk meningkatkan kapasitas ekspor Indonesia
di ASEAN. Kami mendorong UKM Indonesia untuk memasarkan produknya ke kawasan
ASEAN yang berpenduduk lebih dari 650 juta jiwa atau 8,5 persen total penduduk
dunia,” kata Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi
juga mengungkapkan, Indonesia berpeluang besar dalam memanfaatkan niaga-el karena
memiliki sistem niaga-el yang relatif paling maju dibandingkan dengan
negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut
hasil penelitian Google, Temasek, dan Bain & Company, pada 2020 nilai transaksi
niaga-el Indonesia tertinggi di Asia Tenggara, yakni mencapai US$32 miliar.
Kementerian
Perdagangan telah membuka kesempatan secara luas bagi para pelaku usaha untuk berpartisipasi
pada AOSD 2021. Tercatat di masa pendaftaran terdapat 313 calon peserta.
Dari sana, terkurasi
97 pelaku usaha yang dinilai layak mewakili Indonesia sebagai peserta.
Para pelaku
usaha atau platform Indonesia yang berpartisipasi dapat memilih untuk
berpartisipasi pada Tier 1 yaitu pasar Indonesia (domestic transaction), Tier 2
yaitu negara ASEAN selain Indonesia (cross border purchasing), atau
berpartisipasi pada keduanya.
Para peserta
mendapatkan akses promosi dan branding gratis baik kepada konsumen di dalam
negeri maupun konsumen di pasar Asia Tenggara, termasuk dalam menyasar diaspora
Indonesia.
Dirjen
Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengatakan, minat pelaku
usaha dalam negeri untuk ikut dalam AOSD 2021 sangat tinggi.
“Antusiasme
pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam AOSD sangat menggembirakan, kami memberi
kesempatan kepada pelaku usaha yang dinilai telah memiliki kesiapan
infrastruktur perdagangan daring yang kredibel untuk mewakili Indonesia. Bagi
pelaku usaha yang belum berkesempatan ikut serta pada acara tahun ini dapat
mempersiapkan diri dan membangun infrastruktur perdagangan daring yang mumpuni
agar dapat bergabung di AOSD tahun depan,” kata Didi.
Didi
menambahkan, kegiatan AOSD yang digelar setiap tanggal 8 Agustus dapat
diintegrasikan peserta dengan beberapa program festival belanja daring atau
pesta diskon yang telah ada sebelumnya, seperti 8.8 atau menjelang HUT RI
tanggal 17 Agustus 2021.
Didi
mengharapkan partisipasi masyarakat untuk memeriahkan AOSD 2021 dengan
berbelanja di www.onlineasean.com. Tersedia berbagai promo dan diskon menarik
pada hari pembukaan AOSD.
“Jangan
lewatkan untuk berpartisipasi di event AOSD ini. Mari berbelanja untuk
pemulihan ekonomi dan dapatkan promo serta diskon khusus selama tiga hari yaitu
di tanggal 8, 9, dan 10 Agustus 2021. Hal yang terpenting, jangan lupa beli produk
buatan Indonesia dan tetap #BanggaBuatanIndonesia,” pesan Didi.
AOSD
merupakan acara belanja daring yang dilakukan serentak oleh platform niaga-el
di sepuluh negara ASEAN bertepatan dengan perayaan hari ulang tahun ASEAN pada
8 Agustus. AOSD tahun ini merupakan kali
kedua pelaksanaannya sejak 8 Agustus 2020.
Peserta AOSD
merupakan pelaku usaha di kawasan ASEAN yang menyediakan barang dan jasa melalui
Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) dalam sembilan kategori yaitu
emarketplace, fesyen, home living/customer goods, elektronik, pariwisata dan
perjalanan, makanan dan minuman, jasa, kerajinan, dan lainnya.
Ekspor
Indonesia ke ASEAN
Menurut data
Biro Pusat Statistik, ekspor Indonesia ke ASEAN pada periode Januari–Juni 2021
mencapai US$19,87 miliar atau meningkat 28,43% dibandingkan periode yang sama
tahun 2020.
Kontribusi
ekspor Indonesia ke ASEAN mencapai 20,47 persen dari total ekspor nonmigas nasional
di semester I tahun 2021.
Pada 2020
lalu, nilai ekspor Indonesia ke ASEAN mencapai US$36,42 miliar. Komoditas
ekspor unggulan Indonesia ke ASEAN antara lain batu bara, otomotif, dan minyak
kelapa sawit. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Pelaku Usaha Indonesia Harus Tunjukkan Kekuatan Sebagai Penyedia Barang di ASEAN di Event AOSD 2021"
Posting Komentar