Wagub Musa Rajekshah Ikuti Acara Peluncuran Sinergitas Pengelolaan MCP Terkait Pemberantasan Korupsi
Lensamedan - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mengikuti video conference (vidcon) peluncuran (launching) Sinergitas Pengelolaan Bersama Monitoring Centre For Prevention (MCP) serta Rakorwasdanas tahun 2021 dari Rumah Dinas Wagub, Jalan Teuku Daud Medan, Selasa (31/8/2021).
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) Tito Karnavian tersebut juga diikuti secara virtual oleh para kepala
daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia dan sejumlah instansi
lainnya.
Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya menyampaikan, MCP ini
bertujuan untuk mendorong pemerintah daerah dapat melakukan transformasi nilai
dan praktik sehingga tercipta tata kelola pemerintahan daerah yang baik.
Sebab, pihaknya mencatat beberapa temuan yang sering terjadi pada
pemerintah daerah, mulai dari perencanaan, penganggaran dan pelaksana program
yang dianggap kurang tepat.
"Di antaranya adalah belanja aparatur yang lebih besar dari
belanja modal dan barang, tidak sesuainya alokasi penganggaran program
prioritas nasional (20% untuk pendidikan dan 10% untuk kesehatan). Mutasi
jabatan tidak sesuai aturan, pejabat yang terlibat masalah hukum, kemudian
membeli tapi manfaatnya tidak dirasakan masyarakat," jelasnya.
Karena itu, Tito meminta para kepala daerah agar memperkuat
pengawasan dan aktif melakukan perencanaan yang baik. Hal itu dapat dimulai
dari penguatan mental dan moral SDM aparatur dengan pembinaan terus menerus
sehingga tidak memiliki niat menyimpang.
"Kita semua perlu bekerja dengan niat yang baik. Waspadai dan
hati-hati dalam bekerja karena KPK dan Polri sudah paham betul bagaimana modus
operandi tindak korupsi. Karena waktu saya Kapolri dengan target 3 bulan 1
kepala daerah, pasti ketemu," jelasnya.
Selain itu, dia juga meminta agar dapat menciptakan suasana kerja
yang harmonis antara pimpinan, bawahan serta sesama rekan kerja. Namun, lanjut
Tito, salah satu penyebab dari terjadinya praktek korupsi, adalah karena biaya politik
yang begitu tinggi dalam pilkada.
"Makanya timbul moral hazard, sehingga perlu dicari sistem
yang mengatur biaya politik agar tidak lagi tinggi," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan, kegiatan ini merupakan momentum bagi anak bangsa untuk membebaskan bangsa dari praktek korupsi. Apalagi, tujuan negara yang dirumuskan para founding father masih menjadi pekerjaan rumah atau PR dan menjadi tanggung jawab bagi anak bangsa.
"Karenanya KPK merasa harus mengambil andil besar," sebutnya.
Sedangkan Kepala BPKP M Yusuf Ateh menambahkan, kegiatan ini
merupakan perwujudan kolaborasi antarlembaga dalam mencegah korupsi.
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab korupsi sampai terjadi, antara lain
pressure, kesempatan, pembenaran, keserakahan dan juga keinginan.
"Tapi korupsi bukan hanya karena niat saja tetapi juga faktor
lingkungan yang mendukung. Terkait itu, pimpinan dituntut untuk menyadari
risiko fraud, sehingga perlu mengidentifikasi serta mencegahnya," katanya.
(*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Wagub Musa Rajekshah Ikuti Acara Peluncuran Sinergitas Pengelolaan MCP Terkait Pemberantasan Korupsi"
Posting Komentar