Wapres Dukung Riset Inovatif Perguruan Tinggi untuk Wujudkan Smart City di Indonesia
Hal ini tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.
Untuk itu,
peran serta para akademisi atau peneliti di perguruan tinggi sangat dibutuhkan
dalam merumuskan langkah strategis pengembangan smart city.
“Saat ini
smart city sudah menjadi salah satu konsep yang digunakan untuk menyelesaikan
berbagai tantangan yang dihadapi kota. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban
perguruan tinggi sebagai salah satu stakeholders untuk menyediakan riset-riset
inovatif yang memberikan solusi terhadap permasalahan berbagai kota yang ada di
Indonesia,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara
Pembukaan Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas
Indonesia (RKCI) Tahun 2021 melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres,
Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (2/8/2021).
Lebih lanjut
Wapres menyampaikan, kegiatan Riset dan Rating Tranformasi Digital & Kota
Cerdas Indonesia 2021 ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan arah dan tujuan
pengembangan kota agar menjadi kota cerdas yang bergerak sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan sumber daya yang ada.
“Kegiatan
ini juga harus menjadi jembatan bagi pemerintah untuk melakukan peningkatan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan literasi digital, serta
mengevaluasi proses transformasi digital di Indonesia secara mandiri,” jelas
Wapres.
Dalam
kesempatan ini pula Wapres mengapresiasi Intitut Teknologi Bandung (ITB) karena
telah berkontribusi merumuskan berbagai indikator dan konsep transformasi dalam
pembangunan kota cerdas untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah
kota.
“Saya juga memberikan
apresiasi kepada ITB yang telah menyumbangkan konsep pembangunan kota cerdas
melalui Garuda Smart City Framework yang telah memberikan indikator kota cerdas
dan gambaran bagaimana melakukan transformasi menuju kota cerdas. Saya harapkan
pemerintah kota bisa memanfaatkan penelitian ITB ini untuk meningkatkan
kinerjanya dan mampu memperbaiki kualitas kota sesuai aspirasi masyarakat,”
harapnya.
Sebelumnya,
Kepala Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB, Suhono Supangkat,
melaporkan bahwa RKCI merupakan suatu Rangkaian kegiatan 2 tahunan yang telah
dilakukan sejak tahun 2015 dan mulai tahun ini ditambahkan RTDI untuk mendukung
keseluruhan penelitian pembangunan kota cerdas di Indonesia.
“Dalam
perjalanan penilitian yang kami lakukan, baik melalui kerja sama dengan
pemerintah daerah, pemerintah pusat, industri, baik level nasional maupun
internasional telah menghasilkan beberapa pengembangan dan perbaikan, baik cara
memandang, mengukur maupun metode pembangunan kota cerdas,” ujarnya.
Sementara
Rektor ITB, Reini Wirahadikusumah, dalam sambutannya menyebutkan RTDI
ditambahkan pada tahun ini untuk menilai kesiapan digital suatu kota dalam
mendukung kinerja pemerintahan kota, oleh karena itu dapat menjadi evaluasi
untuk memajukan daerahnya masing-masing.
“RTDI dan
RKCI bukan untuk menilai peringkat, tujuannya sangat fundamental (yaitu)
dukungan ITB untuk menjaga sustainability dari pengembangan kota-kota di
indonesia, Jadi harapannya implementasi kedua program ini dapat menjadi
self-evaluation bersama,” tuturnya.
Hadir dalam
acara ini diantaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso
Monoarfa, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko, Rektor
ITB Reini Wirahadikusumah, para Gubernur dan Wali Kota di Indonesia. Sementara
hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Staf
Khusus Wapres Masduki Baidlowi. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Wapres Dukung Riset Inovatif Perguruan Tinggi untuk Wujudkan Smart City di Indonesia"
Posting Komentar