Gubernur Edy Rahmayadi Terima Piala TPID Award 2021
Lensamedan - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian
RI Airlangga Hartarto menyerahkan Piala dan Sertifikat Tim Pengendalian Inflasi
Daerah atau TPID Award 2021 Berkinerja Terbaik Provinsi untuk Kawasan Sumatera
kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi selaku Ketua TPID Provinsi
Sumut, didampingi Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah.
“TPID yang telah dianugrahi penghargaan sebagai TPID Terbaik
dan Berprestasi telah mampu menghadirkan progam-program yang inovatif dan
efektif dalam menjaga stabilisasi harga/inflasi di daerah,” ujar Menko
Airlangga, selaku Ketua TPIP, dalam Rapat Koordinasi dengan jajaran Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Sumut beserta Forkopimda, Kamis (9/9/2021), di Aula Tengku
Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.
Hadir di antaranya Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru
Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Panglima Komando Daerah
Militer I Bukit Barisan (Pangdam I/BB) Mayjen TNI Hassanudin, Kepala Kepolisian
Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Anggota DPR RI
serta Bupati/Walikota se-Sumut (virtual).
Disampaikannya, ekonomi Provinsi Sumut pada Q2-2021
mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,95% (YoY), lebih rendah dari nasional (7,07%). Dari sisi Lapangan
Usaha, share tertinggi adalah sektor Pertanian (21,33%) diikuti Industri
(19,3%) dan Perdagangan (6,9%). Adapun pertumbuhan tertinggi dicatat oleh
Sektor Jasa Keuangan (7,87%) sedangkan yang terendah adalah Jasa Kesehatan
(0,50%).
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicatatkan
komponen Impor (24,10%) dan Ekspor (18,89%). Konsumsi Rumah Tangga yang
merupakan komponen dengan share terbesar (51,44%) tumbuh di angka 5,14%.
Perkembangan Inflasi selama tiga tahun terakhir terjaga di
kisaran sasaran. Namun demikian, di masa pandemi tingkat inflasi Provinsi Sumut
mengalami tren penurunan sejalan dengan tingkat permintaan yang relatif belum
kuat.
Pada Agustus 2021, Provinsi Sumut mengalami deflasi sebesar 0,08%
MtM yang terdorong dari komponen makanan minuman dan tembakau, utamanya karena
deflasi pada komoditas hortikultura yang mulai memasuki masa panen.
Airlangga juga mendorong potensi yang ada di Sumut yakni
dari commodity super-cycle (harga komoditas naik secara signifikan) yang
merupakan potensi menaikkan nilai tukar petani salah satunya memperbaiki
replanting (upaya untuk mempertahankan produksi).
Pada kesempatan itu, Menko Airlangga Hartarto mengapresiasi
Pemprov Sumut bersama Forkopimda yang telah berhasil menurunkan angka kasus
Covid-19 termasuk juga di Kota Medan.
Kasus Covid-19 aktif di Sumut, sebut Airlangga, sebanyak
15.685 kasus. Namun meskipun masih tinggi, kasus Covid-19 aktif di Sumut sudah
menunjukkan penurunan sebesar 38%.
“Kita apresiasi atas kinerja Pemerintah Provinsi Sumut dan
Forkopimda atas penurunan kasus termasuk juga di Kota Medan," ucap
Airlangga.
Airlangga juga memberikan catatan pada Pemprov Sumut terkait
kendala update data Covid-19 di beberapa daerah yang masih terkendala dan untuk
segera diperbaiki. Tingkat vaksinasinya juga masih perlu terus ditingkatkan.
“Untuk itu konsolidasi menjadi penting karena pemerintah
selalu mengklaim data WHO angka yang tinggi," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memaparkan
perkembangan dan penanganan Covid-19 serta kondisi perekonomian di Sumut.
Dijelaskannya, kondisi di Sumut update pertanggal 4 September 2021, Kasus aktif
menurun dari 23,57% menjadi 19,51%. Terjadinya penurunan kasus positif
kumulatif mingguan di Kota Medan dan Kota Pematangsiantar.
"Tingkat kematian masih tinggi, dimana angka kematian
2,47%. Rata-rata jumlah spesimen diperiksa perhari sebesar 10.874 spesimen.
Tingkat keterisian Rumah Sakit cenderung menurun (BOR 29,61%) di bawah ambang
maksimal WHO yakni 60%," ucap Edy Rahmayadi.
Untuk target vaksinasi sendiri di Sumut sebanyak 11.419.559
orang, telah direalisasikan untuk Dosis I yakni 2,6 juta orang (23%), Dosis II
1,6 juta (14%) dan Dosis III sebanyak 24.715 (34,78%).
Mengenai pertumbuhan ekonomi semester I Tahun 2021 tumbuh
49,5% dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari Ekspor (18%) Produksi Pertanian
dan Perkebunan 4,9%. Dengan meningkatnya harga komoditas. Dari sisi
Pengeluaran, Pertumbuhan Ekonomi berasal dari kontribusi Konsumsi Rumah Tangga
meningkat 5,14%, salah satunya diakibatkan meningkatnya daya beli masyarakat
yang di topang dari Bantuan Sosial Tunai dari Program Pemulihan Ekonomi
Nasional.
Sampai 31 Agustus 2021, realisasi PEN di Sumut mencapai
Rp176 triliun atau 5,75% dari total anggaran PEN Rp347 triliun. Konsumsi Pemerintah
juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi, sampai semester I 2021, realisasi APBD
Sumatera Utara sebesar 53,48% tertinggi ketiga realisasi secara nasional.
Inflasi tercatat 2,24% masih pada sasaran target inflasi 3%
± 1% dengan berbagai program pengendalian inflasi untuk memastikan Ketersediaan
dan Keterjangkauan dengan memperkuat produksi, pengendalian rantai pasok, dan
penguatan kelembagaan. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Gubernur Edy Rahmayadi Terima Piala TPID Award 2021 "
Posting Komentar