IJTI Pusat Sesalkan Sikap Mentan dan Staf Mengusir Wartawan
Foto : Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia.
Lensamedan -
IKATAN
Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pusat menyesalkan sikap Menteri
Pertanian dan staf yang mengusir para jurnalis yang akan melakukan
peliputan di Jambi.
Merespon
aduan dari Pengurus Daerah (Pengda) IJTI Jambi terkait insiden
pengusiran para jurnalis yang tengah meliput acara pelepasan ekspor
pinang di CV Indokara di Jalan Suak Kandis Desa Pudak III, Kecamatan
Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, oleh staf Menteri Pertanian Syahrul
Yasin Limpo, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pusat
menyayangkan insiden tersebut.
Adapun kronologi pengusiran para
jurnalis terjadi pada Sabtu, 6 November 2021 pukul 11.25 Wib, saat itu
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo beserta rombongan
mengunjungi dan melepas mobil ekspor pinang di CV Indokara di Jalan Suak
Kandis Desa Pudak III, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
Namun pada saat Menteri Pertanian bersama staf yang didampingi Gubernur Provinsi Jambi Al Haris tiba di lokasi, sejumlah staf menteri pertanian termasuk menteri pertanian mengusir para jurnalis yang sedang menunggu kedatangan mentan di dalam gudang.
Padahal keberadaan para jurnalis di dalam gudang atas undangan pihak penyelenggara untuk meliput kegiatan tersebut. Tidak hanya itu sebelum melakukan peliputan para jurnalis juga sudah mendapatkan arahan terkait protokol kesehatan serta menempati posisi yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara.
Pihak kementerian pertanian berdalih insiden itu bukan pengusiran namun upaya untuk mengurangi kerumunan di dalam gudang. Akan tetapi dalih ini kami nilai tidak relevan karena justru menteri pertanian datang dalam acara itu bersama rombongan dengan jumlah yang cukup banyak.
Tak
hanya itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang semestinya
memberikan contoh baik terhadap penerapan protokol kesehatan justru
melepas masker saat memasuki gudang.
IJTI Pusat sangat
menyayangkan insiden pengusiran itu. Insiden itu telah menciderai
semangat kemerdekaan pers dan merendahkan profesi jurnalis. Karena
sejatinya tugas dan kerja jurnalis yang profesional dilindungi oleh
Undang-undang sebagaimana yang diatur dalam Pasal 18 ayat 1 UU Nomor 40
tahun 1999 tentang Pers yang menyatakan, siapapun yang menghambat atau
menghalangi tugas jurnalistik dapat dipidana penjara 2 tahun atau denda
Rp.500.000.000,-.
Adapun kerja dan tugas jurnalistik meliputi mencari bahan berita, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah hingga menyampaikan kepada publik. Atas insiden ini Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia melalui surat pernyataan yang ditandatangani Ketua Umum Erik Kurniawan dan Sekretaris Jendral Usmar Almarwan ok menyampaikan pernyatakan sebagai berikut :
1.
Menyayangkan sikap staf kementerian pertanian yang melakukan pengusiran
kepada jurnalis saat akan meliput kegiatan menteri pertanian
2.
Meminta menteri pertanian menata ulang dan mengedukasi kembali para
stafnya agar bisa bersikap bijak dan profesional saat berhubungan dengan
para jurnalis di lapangan.
3.
Meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membangun iklim yang
terbuka, transparan serta mampu membangun hubungan yang baik secara
profesional dengan para jurnalis demi kemajuan rakyat dan bangsa.
4. Meminta pihak kementan agar melakukan evaluasi dalam melakukan pengaturan peliputan dengan memberi ruang seoptimal mungkin bagi para jurnalis. **(rel/red)
Belum ada Komentar untuk "IJTI Pusat Sesalkan Sikap Mentan dan Staf Mengusir Wartawan"
Posting Komentar