Akibat Invasi Rusia ke Ukraina, 9 Pekerja Imigran Indonesia asal Sumut Berharap Segera di Evakuasi
Lensamedan - Terancam keselamatannya akibat invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina, sebanyak 9 Pekerja Imigran Indonesia (PMI) asal Kotamadya Binjai dan Kabupaten Langkat mengharapkan Pemerintah Indonesia agar dapat segara mengevakuasi mereka dari Kota Chernihiv, Ukraina.
Hal ini terungkap dalam video berdurasi 1 menit dan 6 detik. Dimana, video tersebut menjadi pesan beruntun di WhatsApp kalangan wartawan di Kota Medan, Sumatera Utara.
"Assalammualaikum tepatnya, tanggal 5 Maret 2022, tepat invasi Rusia ke Ukraina ke hari 9. Kami warga Indonesia di Chernihiv. Semua dari Binjai, Sumatera Utara. Untuk Pemerintah Indonesia untuk segera mengevakuasi. Disebabkan situasi ini, sudah tidak aman. Semakin membahayakan lah, kami sangat mengharapkan evakuasi, terima kasih," kata seorang PMI dalam video tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, dari 9 PMI itu, 6 orang di antaranya warga Kota Binjai dan 3 lainnya di Kabupaten Langkat. Ke 9 PMI tersebut adalah, Muhamad Raga Prayuda, Iskandar, Muhamad Aris Wahyudi, Amri Abas, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma, Dedi Irawan, dan Zulham Ramadhan.
"Suami bersama 8 pekerja lainnya adalah dari Binjai dan langkat. Saya berharap semoga suami dan mereka semua cepat lah dievakuasi Pemerintah Indonesia," kata Ainul Rodia, istri dari Iskandar saat dikonfirmasi wartawan, Senin (7/3/2022).
Ainul mengatakan bahwa hingga saat ini, pihak keluarganya sudah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Binjai dan Kementerian Luar Negeri.
"Kalau harapan kami keluarga, cepat dievakuasi. Tapi, saya sudah mendengar langsung sudah berusaha untuk mengevakuasi langsung," kata Ainul.
Ainul mengungkapkan, dari keterangan pihak Pemerintah sendiri, bahwa suaminya bersama 8 rekannya berada di zona merah terjadi perang. Kemudian, diakui Kota Chernihiv menjadi lokasi sasaran tentara Rusia untuk menggempur pertahanan Ukraina.
"Zona yang tidak aman, istilahnya zona merah perang. Mereka baru bisa evakuasi, bila tidak ada perang lagi," ungkap Ainul.
Dengan keterangan tersebut, kini Ainul hanya bisa pasrah dan menunggu kuasa Allah SWT untuk keselamatan suaminya di tengah medan perang di Ukraina. Ainul dan keluarga lainnya sudah terus berusaha meminta untuk cepat dilakukan evakuasi.
"Kami terus berusaha. Saya selaku istri berikhtiar dan keputusan kami serahkan kepada Allah SWT. Suami saya bekerja di sebuah pabrik plastik di Ukraina dan sudah bekerja sekitar 4 tahun lamanya," tutup Ainul.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Akibat Invasi Rusia ke Ukraina, 9 Pekerja Imigran Indonesia asal Sumut Berharap Segera di Evakuasi "
Posting Komentar