Segera Bangun Tanggul Atasi Banjir Rob, Bobby Nasution: Pembangunan Tidak Mungkin Mengorbankan Masyarakat
Lensamedan - Janji Wali Kota Medan Bobby Nasution membangun tanggul untuk mengatasi banjir rob yang selama ini dikeluhkan warga di Kecamatan Medan Belawan segera direalisasikan. Direncanakan, bulan depan (Juli) pembangunan tanggul rob akan dilakukan. Sebagai pembangunan tahap awal, tanggul rob yang akan dibangun sepanjang 1 kilometer dengan tinggi sedada orang dewasa. Diharapkan, kehadiran tanggul nantinya bisa mengatasi masalah bajir rob yang selalu menerpa warga setiap bulannya.
“Kita berharap pembangunan tanggul nantinya bisa mengatasi banjir rob yang selama ini terjadi, sehingga warga tidak capek dan kesal lagi menghadapi banjir rob,” kata Bobby Nasution saat memimpin rapat pembangunan tanggul dengan masyarakat di Kantor Kelurahan Belawan Bahagia, Rabu (21/6) siang.
Diungkapkan Bobby Nasution, pembangunan tanggul ini merupakan salah satu janji kampanyenya sebelum menjadi orang nomor satu di Pemko Medan. Dikatakannya, keberhasilannya menjadi Wali kota tidak terlepas berkat doa dan dukungan dari ayah dan bunda semua. Oleh karenanya setelah menjadi Wali Kota, suami Ketua TP PKK Kota Medan akan merealisasikan janjinya tersebut.
“Pembangunan banjir rob merupakan salah satu janji kampanye saya. Alhamdulillah, saya sudah menjadi Wali Kota, maka janji yang pernah disampaikan akan saya penuhi. Untuk merealisasikan janji itu, saya hari ini datang tidak hanya membawa Kadis Pekerjaan Umum (PU), tapi juga OPD terkait sehingga pembangunan tanggul dapat dilakukan secepatnya,” ungkapnya.
Sebelum Bobby Nasution berdialog dengan masyarakat terkait pembangunan tanggul rob, Kadis PU Topan OP Ginting menjelaskan, rencana pembangunan tanggul rob sudah dibicarakan beberapa waktu lalu. Atas instruksi Wali Kota, pembangunan tanggul harus dilakukan tahun ini. Pembangunan tanggul ini, jelasnya, dilakukan untuk mengatasi banjir yang terjadi 2-4 kali dalam sebulan.
“Desain pembangunan tanggul rob dibuat Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II. Artinya, pembangunan tanggul rob yang dilakukan Pemko Medan mengikuti desain BWS Sumatera II,” jelas Topan.
Selanjutnya, detail rencana pembangunan tanggul rob disampaikan konsultan. Dikatakannya, pembangunan tanggul untuk mengatasi banjir rob akan dilakukan di 5 zona di Kecamatan Medan Belawan yakni Zona A, B ,C, D dan E. Sebagai tahap awal, jelas konsultan, pembangunan akan dilakukan di Zona C yang berada di Kelurahan Belawan Bahagia.“Tahun ini, pembangunan tanggul rob akan dilakukan di Zona C. Setelah itu baru akan dilanjutkan di Zona A, B, D, dan E,” jelas konsultan.
Sebelum memulai dialog dengan masyarakat, Bobby Nasution Kembali memastikan kepada konsultan apakah pembangunan tanggul dapat mengatasi persoalan banjir rob yang selama ini selalu menerpa warga. Spontan konsultan langsung menjawab, “Dapat Pak Wali. Pembangunan tanggul akan mengatasi persoalan banjir rob yang selama ini terjadi di Kawasan Medan Utara, terutama Kecamatan Medan Belawan.”
Dalam rapat yang dihadiri Kapolres Belawan KBP Faisal Rahmat HS SIK MH, Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan Endar Sutan Lubis, perwakilan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Cabang Belawan, Camat Medan Belawan Subhan Fajri Harahap, tokoh masyarakat dan tokoh agama, Bobby Nasution selanjutnya memaparkan, pembangunan tanggul di Kecamatan Medan Belawan akan terbagi dalam 5 zona yakni Zona A, B, C, D dan E. Dikatakannya, Pemko Medan akan membangun tanggul di Zona C, sedangkan sisanya diambil alih Kementrian PUPR.
“Pembangunan tanggul yang akan kita lakukan di Zona C akan mengikuti desain dari Kementrian PUPR. Pembangunan tanggul tidak mungkin dilakukan persis di pinggir sungai atau laut, sebab pondasi yang harus dibangun sekitar 30 meter sehingga membutuhkan dana yang cukup besar. Di samping itu kondisi dasar tanah juga labil, sehingga tanggul yang dibangun nantinya bisa turun,” ungkap Bobby Nasution sambal menunjukkan desain tanggul melalui slide.
Menantu Presiden Joko Widodo ini kemudian membandingkan biaya yang dibutuhkan untuk membangun tnggul persis di tepi sungai atau laut dengan yang tidak di tepi sungai dan laut. “Tanggul yang dibangun tidak ditepi sungai atau laut sepanjang 1 km biayanya sekitar Rp.25 miliar, sedangkan yang ditepi sungai atau laut mencapai Rp.75 miliar. Meski biaya sudah besar namun kondisi tanggul yang dibangun di pinggir sungai atau laut diragukan, sebab kondisi dasar tanah yang labil,” ungkapnya.
Apabila tanggul dibangun, kata Bobby, maka akan dibuat akses tangga guna mempermudah sekaligus memperlancar masyarakat keluar dan masuk. Sedangkan bagi masyarakat yang tinggal di pinggir sungai atau laut, imbuhnya, diharapkan agar PT Pelindo dapat menyerahkan lahannya yang ditempati masyarakat itu kepada Pemko Medan atau masyarakat langsung. Dengan demikian, jelasnya, Pemko Medan dapat membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa), rumah susun sederhana milik (rusunami) atau membantu pembangunan rumah apung.
“Sebelum PT Pelindo menyerahkan lahannya kepada Pemko Medan atau masyarakat, maka Pemko Medan tidak bisa membangun rusunami, rusunawa atau membantu membangun rumah apung bagi warga yang bermukim di pinggiran sungai atau laut. Jika PT Pelindo menyetujui melepasnya, tinggal di tetapkan di mana lokasi rusunami atau rusunawa akan dibangun. Yang pasti masyarakat tidak ingin lokasinya jauh dari tempat tinggalnya saat ini. Selain itu Pemko Medan juga dapat membantu untuk pembangunan rumah apung,” jelasnya.
Kemudian Bobby Nasution minta pendapat dari perwakilan PT Pelindo yang hadir dalam rapat tersebut terkait pemintaan penyerahan lahan milik BUMN yang bergerak di bidang logistik, terutama pengelolaan dan pengembangan Pelabuhan yang ditempati warga di pinggir sungai atau laut tersebut. “Secara pribadi saya menyetujuinya Pak Wali,” jelas perwakilan PT Pelindo tersebut.
Oleh karenanya Bobby Nasution akan menindaklanjuti permintaan penyerahan lahan itu secara tertulis kepada PT Pelindo Cabang Belawan untuk selanjutnya diteruskan ke pusat. Puluhan warga yang hadir dalam rapat itu langsung tepuk tangan penuh gembira mendengar penjelasan Wali Kota tersebut.
“Yang pasti pembangunan tanggul rob dilakukan untuk mengatasi persoalan banjir yang selama ini dikeluhkan warga. Yang pasti dalam pembangunan tanggul ini, Pemko Medan tidak mau mempersusah atau pun mengorbankan warganya,” pungkas Bobby Nasution menutup rapat setelah menerima sekaligus menjawab sejumlah ungkapan warga terkait pembangunan tanggul yang akan dilakukan.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Segera Bangun Tanggul Atasi Banjir Rob, Bobby Nasution: Pembangunan Tidak Mungkin Mengorbankan Masyarakat"
Posting Komentar