Lima Kota IHK di Sumut Alami Deflasi 0,30% di Bulan Agustus
Hal ini dikarenakan harga berbagai komoditas di lima kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Sumut secara umum menunjukkan adanya penurunan.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumut, Dinar Butar-butar, mengatakan, dari lima kota IHK di Sumut, deflasi terbesar terjadi di Kota Gunung Sitoli yang tercatat sebesar 1,43%, dan yang terendah di Kota Sibolga sebesar 0,02%.
“Sementara Kota Pematangsiantar mengalami deflasi sebesar 0,79%, Kota Medan sebesar 0,25% dan Padangsidimpuan sebesar 0,31%,” ujar Dinar saat menyampaikan Berita Resmi Statistik secara daring, Kamis (1/9/2022).
Jika dilihat menurut komoditi kata Dinar, deflasi didorong penurunan harga bawang merah, cabai rawit, cabai merah, angkutan udara, tomat, parfum, dan cabai hijau.
Sementara jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, maka deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,48%; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04%; kelompok transportasi sebesar 0,37%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02%.
“Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,41%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,20%; kelompok kesehatan sebesar 0,17%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,79%; kelompok pendidikan sebesar 0,03%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,27%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01%,” sebut Dinar.
BPS Provinsu Sumut mencatat, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2022 sebesar 4,19% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 5,39%. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Lima Kota IHK di Sumut Alami Deflasi 0,30% di Bulan Agustus "
Posting Komentar