Dinas TPH Serahkan Bantuan Sarana UPH Kedelai ke KWT Lestari Langkat
Bantuan yang diserahkan melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumatera Utara (Sumut) itu berupa sarana Unit Pengolahan Hasil (UPH) kedelai itu bersumber dari P-APBN 2022.
“Kami sangat bersyukur mendapatkan bangunan untum rumah produksi pembuatan tempe dan keripik tempe ini,” ungkap Ketua KWT Lestari, Sumiati, saat menyambut kehadiran Kepala Seksi Aneka Kacang dan Umbi Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH Sumut, Unedo Koko Nababan dan stafnya, Tirilan Amalia Harahap, yang melakukan monitoring ke bangunan UPH, Selasa (13/12/2022).
Dikatakan Sumiati, selama puluhan tahun mereka memanfaatkan dapur rumah untuk membuat produk olahan tempe. Padahal, di saat bersamaan, Sumiati harus mengurus keluarganya di rumah itu.
Keberadaan sarana UPH kedelai disambut penuh suka-cita. Bahkan, para anggota KWT Lestari telah berencana melakukan diversifikasi usaha, tidak hanya menghasilkan tempe dan keripik tempe, tapi juga produk olahan lain seperti keripik pisang dan susu kedelai.
“Terima kasih atas kepercayaan pemerintah yang telah membangunkan rumah produksi untuk dikelola Kelompok Wanita Tani Lestari,” ujarnya.
Dinas TPH Sumut menyambut baik keinginan anggota KWT untuk melakukan diversifikasi usaha dengan menambah varian produk.
“Kreativitas seperti ini yang kita harapkan dalam memanfaatkan setiap bantuan pemerintah agar mampu menyejahterakan keluarga anggota kelompok tani,” puji Unedo Koko Nababan.
Dikatakannya, sarana UPH kedelai sengaja dibangun di kawasan sentra pertanaman kedelai, sehingga hasil panen petani bisa ditampung pengelola untuk dijadikan bahan baku olahan.
“Desa Teluk Kecamatan Secanggang kita anggap sebagai lokasi ideal untuk dibangun sarana UPH kedelai, karena di sekitar wilayah ini terdapat sentra pertanaman kacang kedelai,” papar Koko, sapaan akrab Unedo.
Menurutnya, bantuan sarana UPH tersebut sejalan dengan terdaftarnya Langkat menjadi salah satu dari 11 kabupaten/kota dalam program Kawasan Pengembangan Kedelai pada APBN 2022.
10 kabupaten lainnya yakni Binjai, Karo, Dairi, Deliserdang, Serdangbedagai, Pematangsiantar, Simalungun, Toba, Tapanuli Utara, Toba, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Padanglawas, Tapanuli Tengah, Nias, Gunung Sitoli, Nias Barat, Nias Selatan, Tanjungbalai dan Labuhanbatu Selatan.
“Dalam program itu, setiap kelompok tani mendapatkan bantuan berupa 50 kilogram benih kedelai per hektar, 35 kilogram pupuk NPK, satu liter pestisida dan 200 gram rhizobium,” urainya.
Koko menambahkan, rhizobium dipandang penting dimasukkan dalam paket bantuan benih kedelai karena merupakan pupuk hayati yang mampu memperbaiki struktur tanah menjadi subur.
“Rhizobium menjadikan unsur hara tersedia bagi tanaman, sehingga tanah menjadi subur, sekaligus mengandung hormon pertumbuhan," sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Staf Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat, Jasmarita, mengakui, pertanaman kedelai menyebar di berbagai kecamatan, diantaranya Hinai, Secanggang dan Tanjungpura.
“Pada APBN Tahun Anggaran 2022, Kabupaten Langkat mendapatkan bantuan benih kedelai untuk pertanaman seluas 215 hektar,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Jasmarita mengaku bersyukur KWT Lestari mendapatkan sarana UPH kedelai dari pihak Kementan, yang disalurkan melalui Dinas TPH Sumut, dan berharap poktan lainnya bisa menerima bantuan serupa di masa mendatang. Pasalnya, sarana UPH kedelai sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
“Kalau kedelai dijual langsung setelah panen, harganya berkisar Rp10 ribu per kilogram. Beda bila diolah menjadi beragam makanan, harganya bisa lebih mahal,” pungkasnya. (*)
(Langkat)
Belum ada Komentar untuk "Dinas TPH Serahkan Bantuan Sarana UPH Kedelai ke KWT Lestari Langkat "
Posting Komentar