Kebijakan Bank Sentral Jepang Buat Harga Emas Tembus Melambung
Lensamedan – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan setelah sempat tertekan selama dua hari perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu, IHSG menguat 0.77% di level 6.820,66.
Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, penguatan saham pada sektor energi menjadi katalis bagi penguatan IHSG pada perdagangan hari ini.
Melonjaknya harga energi seperti minyak dunia yang dalam tren naik sejak pertengahan bulan ini membuat sejumlah saham berbasis komoditas energi juga mengalami kenaikan.
Untuk harga minyak mentah saat ini ditransaksikan dikisaran US$76 per barel, sementara harga batubara yang masih berkonsolidasi dikisaran US$400 per ton turut membuat harga saham tambang menguat.
“Disisi lainnya, nilai tukar rupiah juga memiliki kinerja yang menguat pada perdagangan hari. Dan selema sesi perdagangan di pekan ini, rupiah masih mampu ditransaksikan di bawah 15.650 per US dolarnya,” sebut Gunawan di Medan, Rabu (21/12/2022).
Rupiah dikatakan Gunawan tampak lebih tenang dibandingkan dengan kinerja sebelumnya, khususnya saat menjelang keputusan bunga acuan oleh Bank Indonesia. Memang kinerja USD Index belakangan ini juga mengalami pelemahan. Hal ini turut membuat tekanan US Dolar meredup.
“Sejauh ini, USD Index berada dikisaran level 103.95, sementara mata uang rupiah ditransaksikan dikisaran 15.580 per US dollar pada perdagangan sore,” katanya.
Sementara itu, harga emas dunia mengalami kenaikan yang membuat harga logam mulia ditransaksikan di atas Rp1 juta per gram di sejumlah butik penjualan di Kota Medan.
Harga emas dunia berhasil menembus level psikologis US$1.800 atau tepatnya dikisaran harga US$1.816 per ons troy nya. Bahkan sebelumnya harga emas bahkan sempat menguat dikisaran US$1.823 di pekan ini.
Tensi geopolitik yang terus meningkat menjadi salah satu pendorong kenaikan harga emas dunia. Sementara itu, tren kenaikan bunga acuan di AS yang masih berlanjut, pada dasarnya menekan kinerja harga emas.
Namun sinyalemen dimana suku bunga acuan Bank Sentral AS akan berhenti, menjadi katalis baru yang membuat pelaku pasar meyakini bahwa kenaikan suku bunga acuan ini nantinya akan berhenti di suatu titik. Dan titik tersebut sudah terlihat.
Alhasil, emas cukup diuntungkan dengan proyeksi jangka panjang yang lebih terukur. Di sisi lain kinerja mata uang US dolar yang melemah yang tercermin dari USD Indexnya, turut membuat harga emas naik tajam.
“Ditambah lagi kebijakan yang diambil Bank Sentral Jepang (BoJ), yang memilih menambah likuiditas di pasar keuangannya turut membuat harga emas naik,” tambahnya.
Sementara itu, resesi di 2023 yang memproyeksikan banyak negara akan masuk jurang resesi turut membuat investor optimis bahwa emas akan bergerak dalam tren naik di tahun 2023 mendatang.
Karena kebijakan menaikkan suku bunga dampaknya terhadap kontraksi ekonomi akan lebih terasa di tahun depan. Sehingga akan membuat emas lebih menarik ketimbang menyimpan asset dalam bentuk lainnya khususnya mata uang. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Kebijakan Bank Sentral Jepang Buat Harga Emas Tembus Melambung"
Posting Komentar